Berdisko Bersama di Passion Meet Up: Indonesia Disco Revival

Hendra Gunawan
Film, musik, dan hampir lupa dengan radio. Bapak dengan 4 kucing oren
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2019 23:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendra Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sesi workshop bersama Diskoria dan Pemuda Sinarmas yang dipandu oleh Adit Imsomnia
zoom-in-whitePerbesar
Sesi workshop bersama Diskoria dan Pemuda Sinarmas yang dipandu oleh Adit Imsomnia
ADVERTISEMENT
Yang membuat saya penasaran mengikuti workshop Passion Meet Up adalah mendengar langsung dari para pelaku mengenai bagaimana dan apa yang membuat mereka untuk membangkitkan gairah musik retro serta karaoke night di skena musik tanah air. Pembahasan kali ini adalah bagaimana industri disko saat ini dan mengenai disko masa kini dan bagaimana caranya menjadi DJ atau CJ.
ADVERTISEMENT
Apa itu DJ dan CJ?
Diskoria dengan anggotanya Merdi dan Aat, selanjutnya ada Pemuda Sinarmas, dengan nama pribadinya Azis salah satu CJ, CJ perbedaannya adalah memakai kaset, Sesi pertama workshop ini membahas bagaimana Diskoria dan Pemuda Sinarmas untuk tetap menjaga eksitensinya saat ini hingga beberapa tahun ke depan.
Pada tahun 2008 dari kecemasan Merdi pada dunia disko yang melarang DJ membawakan lagu indonesia. Kegelisahan tersebut membuat Merdi menemukan dan memulai kolaborasi bersama dengan Aat saat itu dan menambah kepercayaan bahwa lagu-lagu Indonesia dapat diaplikasikan tanpa harus selalu DJ membawakan lagu luar negeri. Pada tahun 2015 dimulailah sebuah event pertama kalinya party club khusus dengan lagu Indonesia. Larangan lagu Indonesia masuk dalam disko bukan hanya karena selera, bahkan orang menganggap itu semacam pencemaran pada lagu-lagu Indonesia. Kolaborasi tersebut mendorong banyak dukungan, usaha Merdi tidak hanya sampai di sana, beberapa kali selalu menyelipkan lagu-lagu Indonesia saat tampil. Diskoria lebih dikenal sebagai komunitas yang mengaplikasikan lagu apapun kedalam event-event DJ ataupun CJ. Mereka terus percaya diri bahwa kreatifitas dalam dunia musik disko tidak ada batasannya. Banyak referensi lagu-lagu jadul yang mudah  diaplikasikan di industri disko.Mulai banyak yang meminta untuk Merdi tampil sebagai DJ sampai ke Bali, dengan modal nekat pada akhirnya banyak juga peminat disko dengan konsep yang dimilikinya. Diskoria menjadikan Merdi dan Aat semakin dikenal dengan konsep uniknya membawakan lagu-lagu lokal tentunya.
ADVERTISEMENT
 Lain halnya Azis sebagai Pemuda Sinarmas menjadi seorang CJ, pada saat itu mengikuti acara band temannya dan tampil di sebuah pasar pada tahun 2016. Dengan alat seadanya yaitu Tape, kaset dan lainnya Azis mencoba ingin menjadi DJ. Pada awalnya Azis menggeluti profesi sebagai DJ di salah satu club di Darmawangsa . Banyak bar yang menolak dikarenakan ide konyolnya memakai kaset, tanpa menyerah pada akhirnya untuk mendorong minat orang banyak sebagai penikmat musik dari CJ, Azis dan teman-temannya membuat acara sendiri. Dalam prosesnya, Azis untuk tetap menjaga materi lagunya terjaga, koleksi yang ia miliki akan digitalisasi, kemudian akan direkam kembali ke dalam bentuk kaset. Saat ini Azis kesulitan untuk mencari kaset kosong bagi koleksinya. Seringnya saat ini ia mengimpor dari Jepang atau Jerman, tapi untuk kualitas kaset kosng ,baginya produk dalam negeri tetap menjadi yang terbaik. Dalam hal mebawakan lagu-lagu saat ia tampil, misalnya salah satu lagu Chrisye yang dibawakannya kita dapat mendengarkan dalam versi bahasa Inggris.
kiri ke kanan: Adib Hidayat, David Karto, dan Adit Imsomnia
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dalam sesi workshop pertama membahas disko bersama Diskoria dan Pemuda Sinarmas, sesi berikutnya membahas disko bersama Adib Hidayat dari Billboard Indonesia dan David Karto dari Demajors. Bersama mereka diulas seluk beluk irama disko sejak awal berkembangnya, hingga sekarang kembali menjadi tren. Salah satu unsur dari disko yang ada sampai saat ini adalah bola disko yang langsung ditunjuk oleh David di ruang area workshop berlangsung. David Karto sebagai Festival Director dari Syncronize Festival turut meramaikan skena disko saat ini dengan menghadirkan line up para penampil yang membuat penontonnya ramai sing-a-long bersama-sama tanpa harus ragu dan malu.
Dalam acara Passion Meet Up ini saya berkesempatan untuk mengikuti kuis tebak lirik. Dibagi berkelompok sebanyak 3 orang, passion saya di bidang musik masih tetap terjaga loh! Waktu masih jadi anak STM setiap hari selalu dengerin radio, bahkan sampe dimarahin bokap "Itu kuping jangan ditempelin ke radio melulu..." Dari 5 lagu dengan sepenggal liriknya, saya masih sanggup menyembutkan penyanyi serta judul lagunya. Hanya satu lagu yang luput dari ingatan, berikut ini sepenggal liriknya "Cause we're living in a world of fools...Breaking us down when they all should let us be..." dan ternyata lagu miliknya Bee Gees yang berjudul How Deep Is Your Love..
ADVERTISEMENT
Kalau passion kalian di bidang apa?
Dan....pekerjaan kalian saat ini sudah sesuai dengan passion kalian tidak?
Eh iya mldspot sedang mencari beberapa kriteria berikut ini:
Inspiring People
Inspiring Product
Inspiring Places, dan
Inspiring Communities.
Kita dapat mengirimkan nominasi sesuai yang kita ajukan melalui akun instagram dengan hashtag #mldspotcontenthunt temukan informasi selengkapnya di mldspot.com/contenthunt. #MLDSpotPassion #PassionMeetUp