Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Demi Pilpres-Pileg, Presiden Perpanjang Masa Dinas Panglima TNI dan Kepala Staf?
24 Maret 2023 9:30 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Hendra J Kede tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keduanya sejatinya pensiun kurang tiga bulan sebelum pelaksanaan Pemilu serentak (Pileg dan Pilpres) tanggal 14 Februari 2024. Keduanya pensiun kurang lebih seminggu sebelum dimulainya tahapan kampanye Pilpres dan Pileg 2024 (28 November 2023-10 Februari 2024).
Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, akan memasuki masa pensiun tepat pada hari Angkatan Udara tanggal 9 April 2024. Sekitar dua bulan setelah Pilpres putaran I dan Pileg 2024.
Kepala Staf yang paling Muda, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Muhammad Ali, baru akan memasuki masa pensiun 9 April 2025, setengah tahun setelah Presiden/Wakil Presiden periode 2024-2029 dilantik.
Rotasi Panglima TNI
Saat ini Panglima TNI dijabat matra laut (Laksamana TNI Yudo Margono ). Sebelumnya dijabat matra darat (Jendral TNI Andika Perkasa). Sebelumnya lagi dijabat matra udara (Marsekal TNI Hadi Tjahjanto). Sebelumnya lagi dijabat matra darat (Jenderal TNI Gatot Nurmantyo).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya lagi dijabat matra darat (Jendral TNI Moeldoko). Sebelumnya lagi dijabat matra laut (Laksamana Agus Suhartoyo). Sebelumnya lagi dijabat matra darat (Jenderal TNI Djoko Santoso). Sebelumnya lagi dijabat matra udara (Marsekal Djoko Suyanto).
Kemudian, sebelumnya lagi dijabat matra darat (Jenderal TNI Endrartono Sutarto). Sebelumnya lagi dijabat matra laut (Laksamana TNI Widodo A.S.). Sebelumnya lagi dijabat matra darat (Jenderal TNI Wiranto).
Melihat model rotasi di atas, matra laut dan matra udara selalu menjabat Panglima TNI diapit oleh matra darat. Panglima TNI sebelum dan sesudah matra laut atau matra udara selalu berasal dari matra darat. Bahkan pernah terjadi matra darat menjabat Panglima TNI secara berurutan.
Panglima TNI pada Masa Pemilu
Pasca reformasi dan setelah Polri tidak lagi dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada masa-masa pelaksanaan pemilu, beberapa Panglima TNI yang menjabat sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
Pemilu 2009 Panglima TNI dijabat oleh matra darat, Jendral TNI Djoko Santoso (28 Desember 2007-28 September 2010. Pelaksanaan Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2009, Pilpres tanggal 8 Juli 2009 (1 putaran), Pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober 2009.
Pemilu 2014 Panglima TNI dijabat oleh matra darat, Jendral TNI Moeldoko (30 Agustus 2013-8 Juli 2015). Pelaksanaan Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2014, Pilpres tanggal 9 Juli 2014, Pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober 2014.
ADVERTISEMENT
Pemilu 2019 Panglima TNI dijabat oleh matra udara, Marsekal TNI Hadi Tjahjono (8 Desember 2017-7 November 2021). Pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres dilaksanakan secara serentak tanggal 17 April 2019, Pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober 2014.
Panglima TNI yang menjabat saat Pemilu/Pilpres yang pengangkatannya paling dekat dengan pelaksanaan pencoblosan adalah Jenderal TNI Moeldoko yaitu sekitar 8 (delapan) sebelum hari pencoblosan Pemilu Legislatif dan sekitar 11 (sebelas) bulan sebelum hari pencoblosan Pilpres. Dan masih beberapa bulan menjelang pelaksanaan Kampanye dimulai.
Data di atas juga memberikan gambaran bahwa 3 (tiga) dari 4 (empat) Panglima TNI yang menjabat saat Pemilu adalah dari matra darat, bahkan setiap terjadi pergantian Presiden, Panglima TNI selalu dijabat oleh perwira tinggi TNI dari matra darat (Pilpres 2004 dan Pilpres 2014).
ADVERTISEMENT
Dan seluruh Panglima TNI yang menjabat saat Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden semuanya memasuki masa pensiun setelah pelantikan Presiden terpilih.
Satu-satunya Panglima TNI pasca reformasi yang mengalami perpanjangan masa dinas aktif adalah Jenderal TNI Endrartono Sutarto menjadi 59 tahun. Namun perpanjangan dilakukan setelah pelantikan dan oleh Presiden terpilih yaitu Presiden SBY. Tentu saja pertimbangannya tidak ada sangkut pautnya sedikitpun dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden.
Panglima TNI Saat Pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2024
Pada tahun 2024 pasti akan terjadi pergantian Presiden sesuai amanah Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) karena Presiden Joko Widodo sudah menjabat selama 2 (dua) periode sementara Konstitusi membatasi seseorang hanya dapat menjabat sebanyak 2 (dua) periode sebagai Presiden.
ADVERTISEMENT
Jika Panglima TNI Laksamana Yudo Margono benar-benar pensiun pada tanggal 26 November 2023 nanti, maka penggantinya akan menjabat Panglima TNI pada pasa pencoblosan Pileg dan Pilpres tahun 2024 nanti.
Jika mengikuti pola rotasi yang sudah berjalan, maka Panglima TNI berikutnya adalah dari matra darat karena polanya adalah matra udara dan matra laut selalu diapit oleh matra darat, sementara Panglima TNI saat ini dari matra laut.
Pertanyaan yang muncul adalah siapa sosok Jenderal TNI Angkatan Darat bintang 4 (empat) pada tanggal 26 November 2023 tersebut?. Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang saat ini menjabat KASAD tidak mungkin, karena beliau pensiun seminggu sebelumnya, 19 November 2023.
Mengikuti logika ini maka kemungkinan yang akan menjabat Panglima TNI adalah Jenderal TNI bintang 4 (empat) siapapun yang dipilih Presiden menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai KASAD.
ADVERTISEMENT
Namun pertanyaannya adalah apa iya seseorang yang baru saja diangkat seminggu sebagai KASAD langsung diangkat sebagai Panglima TNI? Terus apakah KASAD juga akan diganti lagi atau rangkap jabatan?
Kalau langkah ini yang diambil Presiden, maka perlu ada jawaban yang memuaskan dari Presiden kenapa memilih Kepala Staf paling junior, bahkan sangat junior, padahal ada 2 (dua) orang Kepala Staf bintang 4 (empat) yang sudah senior dan sudah menjabat lebih dari 1 tahun (KASAU dan KASAL).
Atau Presiden akan mengganti Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagaI KASAD lebih cepat dari masa pensiunnya sehingga ada cukup waktu bagi KASAD penggantinya untuk mempersiapkan diri sebagai Pangliman TNI?
Pilihan lainnya adalah Presiden tidak memgikuti pola darat-laut/udara-darat, namun mengikuti pola rotasi berdasarkan urutan saja. Maka Panglima TNI berikutnya adalah dari matra udara, yaitu Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
ADVERTISEMENT
Pilihan ini relatif tidak menimbulkan gejolak psikologis di TNI karena memang sesuai urutan jatahnya matra udara dan dari sisi senioritas, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bintang 4 (empat) aktif paling senior di TNI.
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga memasuki masa pensiun 2 (dua) bulan setelah hari pencoblosan Pileg dan Pilpres putaran I tahun 2024, yaitu pensiun tanggal 9 April 2024.
Pun jika ada Pilpres putaran II dan itu membutuhkan tingkat kesolidan tinggi TNI yang memerlukan tidak boleh adanya pergantian Panglima TNI, Presiden tinggal memperpanjang masa dinas aktif Marsekal TNI Fadjar Prasetyo beberapa bulan, setidaknya sampai beberapa waktu setelah pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober 2024.
Pilihan ini juga secara elegan memberikan kesempatan kepada Presiden masa bhakti 2024-2029 memilih Panglima TNI pilihannya sendiri. Bukan seperti Kapolri yang baru akan pensiun 5 Mei 2027, sekitar 2,5 tahun setelah pelantikan Presiden masa bhakti 2024-2029, sehingga Presiden berikutnya akan memiliki Kapolti rasa Jokowi.
ADVERTISEMENT
Pilihan Panglima TNI dari matra darat pada saat Laksamana TNI Yudo Margono pensiun tanggal 26 November 2023 nanti juga berpotensi Panglima TNI rasa Jokowi pada beberapa tahun awal Presiden 2024-2029 menjabat.
Pilihan berikutnya bagi Presiden Jokowi adalah mengangkat Laksamana TNI Muhammad Ali, KASAL, sebagai Panglima TNI, yang masa dinas aktifnya masih sampai 9 April 2025? Elegan bagi penunjukan Panglima TNI berikutnya oleh Presiden terpilih dan tidak ada gonjang-ganjing pergantian Panglima TNI pada tahun pemilu (2024).
Pertanyaan yang perlu dijawab Presiden hanya keberurutan matra laut menjabat Panglima TNI. Tapi, toh, itu juga ada presedennya ketika matra darat berurutan sebagai Panglima TNI, yaitu ketika Jenderal TNI Moeldoko digantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.
ADVERTISEMENT
Perpanjangan Masa Dinas Aktif Panglima TNI dan Seluruh Kepala Staf
Pilihan terakhir bagi Presiden Jokowi adalah memperpanjang masa dinas aktif Laksamana TNI Yudo Margono, misal 1 (satu) tahun, sampai 26 November 2024. Namun pilihan ini nampaknya bisa memicu diperpanjangnya juga masa dinas aktif semua Kepala Staf (KASAD dan KASAU) sampai dengan pelantikan Presiden tanggal 20 Oktober 2024.
Pilihan perpanjangan masa dinas aktif Panglima TNI juga bukan merupakan hal baru. Presiden terpilih hasil Pilpres 2004, Presiden SBY, pernah memperpanjang masa dinas aktif Panglima TNI, yaitu Jenderal TNI Endraitono Sutarto.
Apapun pilihan Presiden, kebutuhan bangsa Indonesia adalah Panglima TNI yang mampu menjadikan TNI makin solid dan menjaga netralitas TNI pada tahun pemilu 2024 dan masa setelahnya.
ADVERTISEMENT