Konten dari Pengguna

Isra Miraj Bukan Perjalanan Menemui Allah SWT?

Hendra J Kede
Ketua Dewan Pengawas YLBH Catur Bhakti / Partner pada Kantor Hukum E.S.H.A and Partners / Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat RI 2017-2022 / Ketua Pengurus Nasional Mapilu-PWI 2003-2013 / Wakil Ketua Dept. Kerjasama dan Komunikasi Umat ICMI Pusat
27 Januari 2025 10:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendra J Kede tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Isra Miraj. Foto:  Nanut Bovorn/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Isra Miraj. Foto: Nanut Bovorn/Getty Images
ADVERTISEMENT
Konten tulisan ini sepenuhnya berasal dari materi ceramah yang saya dengarkan dalam sebuah pengajian. Sayangnya, saya tidak memiliki kesempatan untuk bertanya, apalagi berdiskusi dengan penceramah tersebut.
ADVERTISEMENT
Isi ceramahnya tentang Isra Miraj benar-benar memberikan cara pandang baru bagi saya. Itulah alasan mengapa saya memutuskan untuk menuliskan refleksi ini dengan judul berbentuk tanda tanya.
Kepada pembaca yang budiman, mohon maklum jika saya tidak dapat menjelaskan dalil Al-Quran, Hadis, atau pendapat ulama terkait materi ini. Saat ini, saya tidak memiliki kompetensi untuk menjawabnya, meskipun penceramah telah menyampaikan berbagai rujukan tersebut dalam ceramahnya.
*

Fokus pada Satu Kata: "Diperjalankan"

Penceramah menjelaskan tentang alasan logis dan dapat diterima oleh nalar manusia sepanjang masa terkait Isra Miraj melalui satu kata sederhana, yaitu diperjalankan.
Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan luar biasa dalam satu malam, pulang pergi dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, lalu melanjutkan perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha di atas langit ketujuh. Perjalanan ini sepenuhnya dimungkinkan karena Nabi Muhammad diperjalankan oleh Allah SWT menggunakan kekuatan ilmu dan teknologi luar biasa yang mampu menaklukkan segala hukum alam.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal ini, saya sudah memiliki perspektif yang sama dengan penceramah. Saya selalu membayangkan makna diperjalankan itu seperti seorang astronaut. Astronaut dapat pergi ke bulan dan kembali ke bumi karena ada pihak yang memperjalankan mereka, yaitu dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk menaklukkan hukum alam selama perjalanan tersebut.
*

Diperjalankan untuk Menerima Setidaknya Lima Hadiah Istimewa

Penceramah menyampaikan perspektif yang sangat menarik dan inspiratif bahwa Isra Miraj merupakan rangkaian peristiwa pemberian setidaknya lima hadiah luar biasa dari Allah SWT kepada umat Islam melalui Nabi Muhammad SAW.

Hadiah Istimewa Pertama: Salat

Menurut penceramah, hadiah terbaik yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah salat lima waktu sehari semalam, yang dianugerahkan sebagai sarana istimewa bagi umat Islam untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Saat seorang muslim membaca Surah Al-Fatihah dalam salat, setiap ayat yang dibaca langsung dijawab oleh Allah SWT, seperti dialog antara seorang hamba dengan Tuhannya. Selain itu, salat juga menjadi jalur khusus yang disediakan Allah SWT untuk meminta pertolongan kepada-Nya.
Sebagaimana firman Allah:
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat..." (QS Al-Baqarah: 45).
Dan dalam Surah Al-Fatihah ayat 5:
"Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan."
Betapa besar kehormatan yang Allah SWT berikan kepada umat Islam melalui hadiah salat ini.

Hadiah Istimewa Kedua: Bukti Empiris Keberadaan Surga dan Neraka

Pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran manusia yang kritis adalah, apakah surga dan neraka itu benar-benar ada?
Melalui Isra Miraj, Allah SWT memberikan bukti empiris kepada umat Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad yang dikenal jujur, dapat dipercaya, dan tidak pernah berbohong, diberi kesempatan untuk melihat langsung keberadaan neraka dan masuk ke dalam surga saat beliau masih hidup sebagai manusia.
ADVERTISEMENT

Hadiah Istimewa Ketiga: Konfirmasi Langsung dari Nabi Adam AS

Pada peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW diberi kesempatan untuk bertemu dengan Nabi Adam AS. Dalam pertemuan tersebut, Nabi Muhammad SAW dapat mengonfirmasi langsung tentang peristiwa Nabi Adam diturunkan dari surga, diterimanya taubat beliau dan Siti Hawa, serta pengangkatan Nabi Adam sebagai Nabi dan Rasul.
Konfirmasi ini sangat penting untuk menguatkan aqidah umat Islam bahwa dosa Nabi Adam telah diampuni oleh Allah SWT, sehingga tidak ada lagi keraguan dalam keyakinan.

Hadiah Istimewa Keempat: Konfirmasi Langsung Aqidah Nabi dan Rasul Terdahulu

Menurut doktrin Islam, seluruh Nabi dan Rasul, mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW, memiliki aqidah yang sama, yaitu mentauhidkan Allah SWT.
Dalam Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW bertemu langsung dengan para Nabi dan Rasul terdahulu. Hal ini bukan karena keraguan beliau, melainkan untuk memberikan ruang bagi manusia yang kritis dan logis untuk memahami bahwa keyakinan Islam didukung oleh konfirmasi langsung dari para Nabi sebelumnya.
ADVERTISEMENT

Hadiah Istimewa Kelima: Konfirmasi Langsung Status Nabi Isa AS

Dalam Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa AS. Pertemuan ini menjadi bukti bahwa Nabi Isa masih hidup dan belum wafat. Hal ini juga menjadi konfirmasi langsung bahwa Nabi Isa adalah manusia biasa yang diangkat sebagai Nabi dan Rasul, meskipun beliau lahir melalui mukjizat tanpa seorang ayah.
*

Diperjalankan, Bukan untuk Menemui Allah SWT di Tempat-Nya?

Penceramah mengajukan pertanyaan reflektif: Apakah Allah SWT begitu jauh dari bumi sehingga Nabi Muhammad harus menempuh perjalanan jauh untuk menemui-Nya? Bukankah Al-Quran menyatakan bahwa Allah SWT itu dekat?
Menurut perspektif yang disampaikan, Nabi Muhammad SAW tidak diperjalankan untuk menemui Allah SWT, melainkan menuju tempat yang sangat mulia. Tempat tersebut begitu spesial sehingga hanya Nabi Muhammad SAW yang diperkenankan memasukinya, bahkan Malaikat Jibril sekalipun, Penghulu kekalian Malaikat, tidak diizinkan ke tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
Di tempat itulah Nabi Muhammad SAW menerima tuntunan salat lima waktu, sebuah hadiah teramat istimewa yang diterima di lokasi yang penuh keberkahan dan kemuliaan untuk ummat Nabi Muhammad SAW.
Betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW melalui peristiwa Isra Miraj ini.
Wallahu a'lam bish-shawab.