Konten dari Pengguna

4 Lokasi di Jakarta yang Pas untuk Mencoba Fotografi Jalanan

Hendra Oktavianus
Diplomat Indonesia. Chevening Alumni. Master on Global Media & Communication dari University of Warwick, UK. Pecinta buku, kamera dan asa.
11 Maret 2018 12:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendra Oktavianus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bingung mau melakukan apa saat weekend? Kenapa tidak mencoba street photography? Genre fotografi yang mulai populer sejak abad 19 dan kembali berkembang pesat di awal milenia setelah kamera digital cukup cepat menangkap gerakan manusia.
ADVERTISEMENT
Kota Jakarta yang penuh dengan warna-warni sosial menjadi tempat yang menarik untuk genre ini. Dengan penduduk 11 juta, kota “the big durian” memiliki dinamika unik yang tidak ditemui di belahan dunia lain. Sungguh sayang apabila tidak direkam oleh kamera.
Tapi tidak seperti spot fotografi lain yang banyak diulas untuk para artis Instagram atau prewed, tidak banyak artikel yang mengangkat spot street photography. Entah karena ini rahasia bisnis yang dipegang erat seperti balon oleh para streeter (panggilan sayang street fotografer) atau memang karena genre ini masih kalah populer di Indonesia.
Apabila anda pemula dalam street photo, yang paling penting untuk diingat dalam genre ini adalah candid moment. Sehingga sebisa mungkin jangan menggunakan pakaian dan peralatan yang menarik perhatian subjek. Berpakaian ala syahrini tidak disarankan karena dipinggir jalan tol aja kelihatan jelas.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk perlengkapan, harus diingat semakin besar kamera/lensa semakin menarik perhatian. Beberapa tempat yang akan direkomendasi ini ditujukan untuk pemula sehingga pemilihan kamera/lensa dan outfit tidak akan begitu berpengaruh. Namun untuk beberapa tempat yang lebih sulit, faktor ini akan menjadi bagian penting yang menentukan kualitas foto street.
Untuk peralatan hunting, selain kamera, lensa utama yang dapat dipilih adalah prime lens karena cepat menangkap gambar dan ringkas. Kelemahannya adalah harus cukup dekat dengan subjek (dalam jarak tampar) untuk mendapatkan hasil maksimal. Kalau anda masih malu-malu, zoom lens juga tidak apa-apa untuk melatih kepercayaan diri.
Sementara apabila anda hunting pakai handphone, harus diingat bahwa foto/video akan memakan banyak baterai. Jangan lupa power bank, kalau tidak mau susah mesen ojek online buat pulang.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini juga akan memberikan rekomendasi waktu hunting berdasarkan pertimbangan aktivitas yang terjadi. Rekomendasi ini boleh diikuti atau tidak, karena kalau harus diikuti namanya polisi, bukan rekomendasi.
Setelah semua siap, berikut empat tempat yang anda bisa sambangi untuk memulai mengabadikan momen interaksi sosial para penghuni Jakarta.
1. Kota Tua
Rekomendasi waktu hunting: 08.00 pagi dan 03.00 sore
Tempat ini merupakan tempat yang paling aman untuk para pemula. Sebagian besar orang kesini untuk berwisata dan bersenang senang, dan kehadiran fotografer sudah menjadi keseharian. Sementara para penjual pun juga sibuk untuk menjajakan penjualannya. Anda juga bisa menjepret para performer yang mewarnai lapangan kota tua ini, namun ada baiknya anda juga berbagi rezeki dengan mereka. 5.000 – 10.000 sudah cukup untuk menaruh senyum di bibir mereka. Apalagi kalau anda sudah beredar di sekitar mereka kayak satelit. 2. Monas
ADVERTISEMENT
Rekomendasi waktu hunting: 09.00 pagi
Sama dengan kota tua, Monas juga merupakan tempat “aman” untuk pemula. Hari terbaik untuk kesini adalah sabtu karena banyak aktivitas masyarakat yang dapat menjadi objek foto. Apabila anda ingin belajar foto anak-anak, anda bisa mulai untuk mengambil ekspresi mereka di sini. Luasnya monas membuat anak-anak dapat tersenyum dan beraktivitas lepas di tempat ini. Dengan luasnya lapangan, anda juga bisa latihan mengambil Panning (teknik kamera objek bergerak dengan latar belakang blur) atau sport fotografi cepat (sepeda, roller blading, sepak bola). Sangat disarankan untuk membawa payung kalau hunting pada musim hujan.
3. Sudirman / Car Free Day.
Rekomendasi waktu hunting: 06.00 - 08.00 pagi
Tumplek ruah semua manusia di Jakarta menjadi surganya para fotografi jalanan. Sayang satu tahun ke belakang aktifitas CFD sudah semakin riweh dengan kombinasi banyaknya pedagang kaki lima yang semakin menjadi, demo demo politik dan aktifitas organisasi yang menganggu dan konstruksi subway yang tidak kunjung jadi walaupun sudah lebih dua tahun.
ADVERTISEMENT
Anda harus datang pagi pagi untuk mendapatkan foto orang berolahraga, atau agak siang kalau mau ambil foto yang mau mejeng olah raga. Bunderan HI yang menjadi episentrum dari aktifitas ini kerap dipenuhi oleh acara acara kesenian yang menjadi objek menarik (kalau anda beruntung), kalau tidak beruntung ya makan batagor aja dipinggir jalan.
Anda bisa mengambil dari arah jembatan blora untuk menghindari foto konstruksi MRT jalan sudirman yang sepertinya telah menjadi instalasi seni permanen atau naik ke jembatan penyebrangan untuk ambil suasana CFD.
4. Taman Suropati dan Taman Kodok (Menteng)
Dua taman yang jaraknya tidak begitu jauh ini juga menjadi tempat menarik untuk hunting foto karena banyaknya aktifitas anak muda. Mulai dari latihan musik, pidato, skate board, sepeda mini, hingga acrobat. Para pemain musik merupakan subjek menarik yang sukar ditemukan di tempat lain. Banyak juga yang pacaran disini, tapi jangan difoto ya tanpa izin. Sebabnya kalau mereka putus fotonya tetap ada kan kasihan.
ADVERTISEMENT
Taman ini bisa menjadi pilihan untuk yang sudah lebih mahir karena banyak aktifitas personal dari para object. Fotografer harus mempunyai sense yang lebih tinggi dalam memutuskan apakah aktifitas ini dapat ditangkap kamera atau tidak. Selamat berburu!