Konten dari Pengguna

Pulang

Hendra Prasetya
Cerdas, keras, tegas.
28 April 2017 12:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendra Prasetya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dengan hati berdebar, ku duduk disebuah kursi besi menunggu kereta yang akan membawaku kembali ke 'rumah' , tempat dimana aku pertama kali bernafas, tempat dimana orang-orang tersayang hidup disana. Perasaan rindu ini semakin menggebu-gebu, setelah sekian lama ku tinggalkan untuk mencari penerang kehidupanku di kota orang. Rindu ini semakin menyesakkan dada, tak sabar rasanya ingin menghirup udara di tanah kelahiran, ingin melihat hiruk pikuk kehidupan disana. Selalu ku periksa jam di handphoneku, agar ku tau seberapa lama lagi aku harus menunggu, ingin rasanyaku bantu jam untuk menghitung waktu agar ia cepat berlalu. Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita menggunakan pengeras suara, mengumumkan bahwa kereta yang akan kutumpangi akan segera datang. Aku dengan gesit bersiap-siap dan menunggu kereta di tempatnya, setelah kereta datang, ku cek tiket untuk memastikan posisi dudukku. Akhirnya ku duduk di dalam kereta, memandang ke luar jendela, dan berpamitan pada langit, izinkan aku pulang untuk menuntaskan rindu. Kuharap kau, langit, akan merindukanku agar aku punya alasan untuk kembali menemuimu.
ADVERTISEMENT
Selamat berjumpa kota kelahiranku, selamat tinggal dan selamat berjumpa lagi kota pelajarku.