Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Inovasi Ayam Kampung Unggul (KUB) di tengah peternak rakyat
24 Februari 2022 13:34 WIB
Tulisan dari Hendril Heirul Riza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejak bergulirnya salah satu inovasi produk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yaitu ayam KUB sejak tahun 2014 melalui SK Pelepasan Galur Nomor 274/Kpts/SR.120/2/2014, animo masyarakat peternak terhadap ayam KUB secara perlahan mulai menanjak tajam.

ADVERTISEMENT
Ayam kampung yang sering disebut ayam buras (bukan ras) pada awalnya tidak terlalu populer karena kalah jumlah produksi, ukuran kecil dan pertumbuhannya lambat dibandingkan dengan ayam ras sehingga menjadikan ayam buras hanya menjadi hobi atau sampingan.
ADVERTISEMENT
Ayam kampung mulai beranjak naik ketenarannya belakangan ini. Pemeliharaannya yang tidak ribet, kandangnya tidak harus taat pada persyaratan tertentu dan sesuai dengan iklim dan lingkungan lokal, relatif lebih tahan terhadap penyakit, dan harga jual daging dan telurnya lebih tinggi dibanding jenis ayam ras, menjadi daya tarik bagi peternak rakyat.
Melihat potensi ayam kampung yang begitu besar, Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang melakukan terobosan dengan memproduksi ayam Kampung Unggul Balitbangtan(KUB) setelah melakukan penelitian selama lebih dari 7 generasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ayam KUB memiliki keunggulan yaitu mampu bertelur lebih banyak mencapai 160-180 butir per ekor pertahun, memiliki bobot badan umur 20 minggu (±5 bulan) berkisar antara 1.200-1.600 gram, umur awal bertelur lebih awal sekitar 20-22 minggu dengan bobot telur 35-45 gram. Masa mengeram ayam yang berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali serta lebih tahan terhadap penyakit. (Balitnak, Litbang 2022)
Unit Produksi Benih Sumber Ayam KUB BPTP Jawa Tengah, sebagai salah satu unit pelaksana teknis Balitbangtan telah menyebarluaskan DOC (Days old Chick) ayam KUB sejak tahun 2018. Hingga saat ini DOC yang telah tersebar telah mencapai lebih dari 270 ribu DOC ke berbagai pelosok tanah air, bahkan hingga saat ini peminat ayam KUB masih melimpah dengan menghasilkan indent pesanan DOC lebih dari 3 bulan lamanya. (BPTP Jateng, Litbang 2022)
Kesuksesan ayam KUB membuat Badan Litbang terus berinovasi, sehingga lahirlah hasil inovasi selanjutnya yang dikenal dengan ayam KUB 2. Ayam KUB 2 kemudian diberi nama JANAKA langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melihat produksi ayam kampung ini bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
ADVERTISEMENT
Ayam KUB 2 memberikan potensi hasil yang lebih besar dan perawatan yang lebih mudah serta memiliki standar di atas ayam kampung lainnya yang menjadikan ayam KUB 2 memiliki prospek yang lebih menghasilkan.
Fokus utama dari ayam KUB, baik itu KUB 1 maupun KUB 2 adalah produksi telur. Jika pada KUB 1 mampu memproduksi telur antara 160 hingga 180 butir telur per ekor pertahun, maka pada KUB 2 ditingkatkan kembali menjadi 200 butir/ekor pertahun hen day ayam Jenaka mencapai 60%. Umur ayam Janaka bertelur adalah 20-21 minggu dengan sifat mengeram 5%, pada umur 10 minggu bobot ayam jantan sudah sebesar 0,9 kg sedangkan ayam betina 0,7 kg, dan umur ayam potongnya hanya 70 hari.
Keberhasilan inovasi ini diharapkan akan membawa peningkatan kesejahteraan bagi para peternak rakyat kita.
ADVERTISEMENT