Mendidik Kepekaan Anak Melalui Pertanian
Konten dari Pengguna
23 Maret 2023 21:02
ยท
waktu baca 4 menitTulisan dari Hendril Heirul Riza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mendidik anak bukan perkara mudah, diperlukan ilmu dan kemampuan yang baik agar anak selalu mendapatkan informasi positif dan mendidik. Salah satunya adalah dengan mengenalkan mereka ke dalam dunia pertanian. Usia anak hingga 5 tahun sering kali disebut sebagai golden age atau usia emas karena pada usia tersebut kemampuan otak dan fisik mengalami pertumbuhan yang maksimal.
ADVERTISEMENT
Menurut Hanifah Nurul Fatimah, S.Psi., M.Sc., seorang Dosen Psikologi UGM menyebutkan bahwa pada awalnya bayi sudah mempunyai daya berpikir meskipun sederhana yaitu untuk mengenali informasi dan stimulus yang ada di sekitarnya. Semakin berkembangnya usia maka yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah fungsi eksekutif dari seorang anak.
Fungsi eksekutif merupakan salah satu fungsi yang berperan penting dalam masa golden age. Fungsi eksekutif yang terdiri dari aspek fleksibilitas berpikir, pengendalian diri, dan working memory merupakan sebuah keterampilan kognitif yang mampu menyokong kemampuan kognitif tingkat tinggi dalam melakukan perencanaan, melakukan prioritas, membuat keputusan, dan mengendalikan diri.
Selain fungsi eksekutif, kemampuan mengingat anak dalam masa golden age perlu menjadi perhatian karena dapat memiliki dinamika yang kompleks dan memengaruhi proses perkembangan kognitif pada tahapan usia berikutnya. Tanpa adanya kemampuan mengingat ini yang disimpan kemudian diingat kembali selang beberapa waktu, kita tidak akan mampu untuk belajar banyak hal di awal kehidupan. Dengan menyadari potensi perkembangan anak pada masa golden age yang memberikan efek berkelanjutan diharapkan orang tua, pendidik, dan pengasuh dapat mendampingi anak secara maksimal pada masa ini sehingga anak dapat memiliki kemampuan kognitif dan perkembangan fisik yang baik.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua, pendidik maupun pengasuh untuk memberikan rangsangan bagi peningkatan kemampuan kognitif anak adalah dengan mengenalkan mereka dengan lingkungan sekitarnya yang memiliki nilai positif dan hal tersebut dapat diperoleh dengan membuka dunia pertanian bagi mereka.
Sebagaimana kita ketahui, dunia pertanian merupakan dunia yang terdekat dengan lingkungan keluarga, bahkan dunia pertanian itu sendiri telah ada dalam keluarga anak tersebut bahkan sebelum anak itu dilahirkan. Keberadaan tanaman buah dalam pot, sayuran yang ditanam di pekarangan, lokasi pertanian yang mungkin ada di sekitar rumah menjadi pemandangan sehari-hari yang akan dilihat seorang anak saat keberadaannya muncul pertama kali di dunia.
Pengenalan anak pada pertanian tentu saja akan memberikan efek pada kepedulian dan perhatian anak tersebut pada alam dalam perkembangannya selanjutnya. Pengenalan pada alam tidak bisa hanya diberikan melalui tulisan atau mainan, namun anak harus dikenalkan lebih dalam melalui metode observasi atau pengamatan secara langsung.
Menjadi tugas bagi orang tua, pendidik maupun pengasuh untuk melakukan hal tersebut dengan baik seperti dengan membawa mereka melihat tanaman yang ada di sekitar rumah, atau membawa mereka melihat lahan padi atau jagung, atau kita dapat memberikan kesempatan mereka untuk dapat berinteraksi dengan pertanian secara langsung seperti mengajarkan mereka menanam, memberikan air pada tanaman, melihat kondisi lahan pertanian dengan masuk ke dalamnya dan masih banyak lagi.
Apa yang disebutkan di atas tentu telah dilihat langsung oleh penulis. Berada di sebuah unit kerja Kementerian Pertanian yaitu Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Jawa Tengah, pemandangan dari pertanian dan banyak aspek di dalamnya merupakan visualisasi yang selalu diterima, termasuk saat pengenalan anak dengan dunia pertanian.
Tahun 2023 merupakan tahun yang patut disyukuri karena dampak pandemi covid-19 sudah mereda dan aktivitas di luar rumah telah dibuka kembali. Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh berbagai lembaga pendidikan untuk mengajak anak didiknya belajar di ruang terbuka sebagai bentuk pendidikan alam yang bersih dan menyehatkan.
Ratusan anak telah mengunjungi unit BPSIP sejak awal tahun dengan maksud memberikan pendidikan al fresco (di luar ruang) untuk meningkatkan nilai pembelajaran. Anak-anak diperlihatkan berbagai jenis tanaman dan manfaatnya, berbagai alat pertanian dan fungsinya dan berbagai ilmu pertanian lainnya seperti apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh, apa yang harus diwaspadai dan apa yang harus diperhatikan. Semuanya bertujuan agar anak-anak yang belajar di ruang kelas terbuka akan mengenal dengan lingkungan dan mereka cenderung selalu siap dan waspada saat bergerak di sekitar lingkungan mereka.
Karena mereka sering berjalan di lanskap dan area yang berganti-ganti, anak-anak akan lebih mudah mengembangkan indera kognitif mereka, membangun pemikiran dan persepsi yang cepat untuk lebih beradaptasi dengan lingkungan mereka, atau dengan kata lain dunia pertanian akan mengajarkan kepekaan kepada mereka di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT