Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Potensi Surplus Beras dari Lahan Rawa
5 November 2023 12:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hendril Heirul Riza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Target Kementerian Pertanian dalam penyediaan beras nasional memang terganjal dengan makin menyempitnya lahan pertanian yang terus terjadi setiap tahun. Sehingga selain pelaksanaan intensifikasi pertanian, potensi ektensifikasi salah satunya dari lahan rawa untuk disiapkan menjadi lahan pertanian padi bukan sesuatu yang mustahil dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Kementerian PUPR, luas lahan rawa di Indonesia diperkirakan mencapai 33.393.570 hektare yang terdiri dari 20.096.800 hektare (60,2 persen) lahan pasang surut dan 13.296.770 hektare (39,8 persen) lahan rawa non-pasang surut (lebak).
Pemanfaatan daerah rawa terutama untuk dijadikan lahan pertanian merupakan salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan lahan irigasi yang saat ini memiliki luas yang tetap bahkan cenderung berkurang dari tahun ke tahun.
Kementerian Pertanian melihat potensi lahan rawa bukan saat ini saja. Sejak awal, pemerintahan Joko Widodo telah disiapkan berbagai sarana-prasarana pendukung guna memuluskan jalan bagi pemanfaatan rawa sebagai lahan potensial pengembangan padi. Langkah ini tentunya didukung oleh kementerian lain, seperti Kementerian PUPR yang menyiapkan infrastruktur pendukung.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam satu kesempatan memberikan pernyataan bahwa jajarannya akan membangun lahan pertanian berbasis rawa yang selanjutnya secara berurutan akan disiapkan sarana pendukungnya.
Tidak tanggung-tanggung, target dari programnya yakni ingin mengurangi impor beras dengan meningkatkan produksi beras lokal.
Langkah Strategi
Mentan memberikan penegasan bahwa potensi lahan rawa ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak dilakukan strategi untuk mencapainya. Ada beberapa hal yang disebutkan, antara lain penyiapan alat mesin pertanian (alsintan), penyiapan benih padi unggul dan kesiapan irigasi yang mumpuni.
Merunut jawaban Mentan tersebut, strategi yang dilakukan untuk meningkatkan persentasi keberhasilan lahan rawa menjadi sumber produksi padi selanjutnya ada di penyiapan alsintan, benih padi unggul dan irigasi yang baik.
ADVERTISEMENT
Mentan mengakui bahwa saat ini banyak alat pertanian yang sudah tua dan tidak produktif sehingga peremajaan dan penambahan alsintan merupakan langkah yang nyata agar proses produksi padi tidak terganggu. Alsintan jelas dapat meningkatkan hasil dengan jumlah waktu yang lebih cepat dengan tenaga kerja yang terbatas.
Selanjutnya adalah benih padi, benih padi memang sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi, karena benih padi yang baik akan menghasilkan padi yang baik pula.
Namun perlu dicatat, bahwa pemilihan benih padi akan tergantung pada spesifik lokasi dari lahan padi tersebut berada dan dipengaruhi endemik OPT apa yang ada di lokasi tersebut. Jadi pemilihan benih padi unggul perlu dicermati lebih saksama.
Strategi selanjutnya adalah ketersediaan irigasi yang baik. Perlu diakui bahwa lahan rawa merupakan lahan spesifik yang memang dengan kondisi selalu tergenang air, sehingga salah satu tujuan irigasi di lahan rawa ini adalah untuk mengelola drainasenya agar dapat ditanami padi.
ADVERTISEMENT