Masjid Stikosa AWS Gelar Pelatihan Juleha Agar Qurban Halal dan Berkah

Suasana pemotongan dan penimbangan daging kurban tahun 2022 lalu

Menyambut datangnya Bulan Haji/Dzulhijah 1444 Hijriyah, Takmir Masjid A. Aziz Stikosa AWS mengadakan serangkaian kegiatan. Kegiatan ini diantaranya bekerja sama dengan Juleha (Juru Sembelih Halal) Surabaya, Jawa Timur, sebuah organisasi keagamaan yang konsen menangani pelatihan dan penyedia Juru Sembelih yang terlatih secara fiqih dan ketrampilan.

Di luar itu, kegiatan ini juga didukung IKA Stikosa-AWS dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surabaya. "Gelaran ini jadi komitmen bersama antara Takmir Masjid A. Azis dan IKA Stikosa-AWS," ungkap Agung Purwantara, Ketua Panitia Pelatihan Juleha.

Alumni Stikosa AWS yang juga tercatat sebagai pengurus Masjid A. Azis Bidang Pendidikan ini menambahkan, pelatihan Juleha kali ini akan dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Juni 2023 mendatang.

"Bertempat di Masjid A. Aziz dan Ruang Multimedia Kampus Stikosa AWS di Jalan Nginden Intan Timur 1 Sukolilo, Surabaya," terangnya.

Disampaikan, materi pelatihan meliputi fiqih qurban, pemilihan hewan qurban dan penyembelihan, teknik handling, manajemen qurban, pemilihan dan penajaman bilah pisau, dan masih banyak lagi.

"Materi pelatihan itu akan dibawakan oleh Tim Juleha Surabaya Jawa Timur," kata Agung. "Materi-materi pokok itu akan disampaikan di Ruang Multimedia Kampus Stikosa AWS, ,ulai pukul 08.00 sampai selesai.

Sebagai juru latih, takmir masjid yang didirikan oleh Toety Azis, wartawan senior Harian Surabaya Post ini akan menghadirkan Deni Setiawan, Ketua Juleha Surabaya.

Menanggapi pelaksanaan kegiatan ini, Ketua Komisi Dakwah Juleha Surabaya, Jawa Timur, Habib Fuad, mengatakan, pada bulan haji, ummat Islam yang mampu akan berangkat ke Makkah dan melakukan serangkaian ibadah haji.

"Sementara yang tidak berangkat akan berlomba mengurbankan hewan sembelihan yang dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat. Untuk melayani penyembelihan hewan kurban, kita perlu para Juru Sembelih yang mengerti fiqih agar sembelihannya sah dan halal. Juga berlaku baik dalam menangani hewan kurban," terang pemateri Fiqih Qurban ini.

Memang, tambahnya, sering terjadi sapi yang akan dikurbankan mengamuk. "Karena yang menangani tidak mengerti handling yang baik. Banyak pula juru sembelih yang bermodal keberanian saja tanpa atau kurang ilmu fiqih qurban. Sehingga memotong hewan serampangan," terangnya.