Konten dari Pengguna

Membangun Masa Depan Ekonomi Indonesia Bersama Generasi Muda

8 November 2024 15:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hendy Pebrian Azano Ramadhan Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like-It!)
zoom-in-whitePerbesar
Acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like-It!)
ADVERTISEMENT
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa Indeks Literasi Keuangan Indonesia berada di angka 65,40%, sementara Indeks Inklusi Keuangan mencapai 75%. Angka ini mencerminkan peningkatan yang signifikan, terutama pada generasi muda. Generasi Z (12-27 tahun) dan Milenial (28-43 tahun) mencatat indeks literasi tertinggi, masing-masing 74,8% dan 71,7%. Tingginya literasi di kalangan generasi muda ini menunjukkan bahwa mereka lebih siap untuk memahami dan terlibat dalam investasi dan sektor keuangan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan pertumbuhan simpanan generasi muda yang signifikan: simpanan Milenial tumbuh 9,6% per tahun dan Gen Z sebesar 14,5%. Secara total, simpanan generasi ini menyumbang 33,1% dari simpanan perorangan di bank, dengan nilai mencapai Rp1.285,3 triliun. Angka ini memperlihatkan peran penting generasi muda dalam sektor perbankan, baik dari sisi simpanan maupun potensi investasi.
Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like-It!)
Melihat potensi besar ini, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkolaborasi dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like-It!) pada 6 November 2024 di Jakarta. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya generasi muda.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengajak generasi muda Indonesia untuk lebih sadar akan pentingnya perencanaan finansial yang matang dan terarah. Destry memperkenalkan strategi 3C dalam investasi: Cerdas, Cermat, dan Cuan. Strategi ini bertujuan untuk membantu anak muda mencapai kesuksesan finansial melalui investasi yang bijaksana, dan sekaligus memperkuat stabilitas ekonomi nasional melalui keterlibatan aktif mereka dalam sektor keuangan.
Pertama, Cerdas berarti generasi muda harus memiliki pemahaman mendalam mengenai instrumen keuangan yang mereka pilih untuk investasi. Setiap jenis instrumen, baik saham, obligasi, reksa dana, maupun produk lainnya, memiliki karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda. Dengan pemahaman yang baik, investor muda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan mengurangi risiko kesalahan akibat ketidaktahuan atau pengaruh eksternal.
ADVERTISEMENT
Kedua, Cermat mengacu pada pentingnya keputusan berbasis riset dan analisis. Dalam dunia investasi, tindakan impulsif bisa mengakibatkan kerugian besar. Banyak investor pemula sering kali terjebak dalam keputusan yang terburu-buru, dipengaruhi oleh tren pasar sesaat atau dorongan emosional. Dengan melakukan riset yang baik, investor dapat memahami kondisi pasar, risiko, serta waktu terbaik untuk membeli atau menjual aset, sehingga keputusan investasi yang diambil lebih terarah dan terukur.
Terakhir, Cuan menggambarkan tujuan akhir dari investasi, yaitu mendapatkan keuntungan optimal. Keuntungan ini tidak datang dengan sendirinya tetapi merupakan hasil dari keputusan yang cerdas dan cermat. Fokus pada cuan bukan sekadar mengejar keuntungan instan tetapi juga menciptakan keuntungan jangka panjang yang bisa memperkuat stabilitas finansial di masa depan. Dengan mengedepankan 3C, generasi muda memiliki panduan yang kuat untuk mencapai target keuangan pribadi mereka sembari turut berkontribusi terhadap ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Kontribusi Generasi Muda
Keterlibatan aktif generasi muda sebagai investor domestik memberikan dampak positif yang luas bagi perekonomian Indonesia. Partisipasi yang tinggi di pasar domestik mengurangi ketergantungan terhadap modal asing, dan memperkuat stabilitas ekonomi nasional. Dengan populasi generasi muda yang besar dan literasi keuangan yang meningkat, maka akan berpotensi menjadi pilar utama ekonomi Indonesia di masa depan.
Secara keseluruhan, dengan menerapkan strategi investasi 3C yang cerdas, cermat, dan cuan, generasi muda dapat mewujudkan perencanaan keuangan jangka panjang yang tidak hanya menguntungkan diri mereka tetapi juga memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia. Peran serta sebagai investor domestik dapat menjadi pendorong utama ketahanan ekonomi nasional, menjadikan Indonesia lebih siap menghadapi tantangan dan perubahan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Dengan literasi dan perencanaan keuangan yang matang, kita bisa bersama-sama memperkuat ekonomi Indonesia tercinta. Untuk itu, sudah saatnya kita mulai mengambil langkah menuju masa depan finansial yang lebih cerah. Mari bangun pemahaman keuangan yang kuat, pilih instrumen investasi yang tepat, dan jadikan strategi 3C—Cerdas, Cermat, dan Cuan—sebagai panduan menuju stabilitas finansial!