Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas dan Mutu Pendidikan
20 Oktober 2024 12:09 WIB
·
waktu baca 16 menitTulisan dari Hengki Gitama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Abstrak: Seorang pemimpin sangat berperan penting dalam tercapainya keberhasilan dan tujuan suatu organisasi, begitu juga dengan kepala sekolah yang memiliki peranan penting dalam tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dalam memimpin kepala sekolah harus memiliki profesionalitas demi tercapainya tujuan pendidikan, oleh karena itu kepala sekolah harus berperan dalam proses perencanaan, pengawasan, dll. Meningkatkanya kualitas sekolah merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai, maka untuk meningkatkan kualitas lembaga itu sendiri kepala sekolah harus mampu membina dan mengarahkan para guru untuk bekerja secara profesionalitas guna meningkatkan kualitas peserta didik. Penelitian ini bertujuan unntuk mengetahui upaya atau strategi kepala sekolah dalam meingkatkan kualitas peserta didik di SMP Pribadi Bandung. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara langsung kepada narasumber yang terkait yaitu kepala sekolah SMP Pribadi Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah berperan sebagai manajer, innovator, motivator dengan melaksanakan beberapa upaya dalam meingkatkan kualitas peserta didik di SMP Pribadi Bandung adalah berusaha mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi sekolah, mewujudkan pembelajaran yang aktif, efektif dan efesien, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa serta berusaha meningkatkan karakter dan nilai moral peserta didik.
ADVERTISEMENT
Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah, Peserta didik
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha yang disengaja direncanakan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk menjadikan kualitas sumber daya manusia lebih baik lagi. Salah satu bentuk usaha dari pendidikan dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang baik adalah melalui proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah. Terkait dengan persoalan tersebut, kepemimpinan kepala sekolah telah memiliki peranan yang penting untuk ikut dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia tersebut (Yahdiyani dkk, 2020).
Kepemimpinan pendidikan menurut merupakan kegiatan-kegiatan dalam mengorganisasikan sumber-sumber fisik untuk mencapai tujuan organisasi pendidikan secara efektif dan efisien, peranannya adalah untuk mengimplementasikan prosedur dan kebijaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan efisiensi sekolah (Kempa, 2015). Kepala sekolah sebagai seorang manajer, menurut harus mempunyai empat kompetensi dan keterampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu keterampilan membuat perencanaan, mengorganisasi sumber daya, melaksanakan kegiatan, dan keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi. Sedangkan peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan menurut Soetopo (2010) dan Pertiwi, dkk., (2018) kepala sekolah harus bertindak sebagai konsultan bagi guru-guru yang dapat membantu memecahkan masalah mereka, berusaha meningkatkan kemampuan staf untuk bekerja dan
ADVERTISEMENT
berfikir bersama. Nurkholis (2003) menyatakan kepala sekolah sebagai leader harus mampu menggerakkan orang lain agar secara sadar dan sukarela melaksanakan kewajibannya secara baik sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan
Adapun tujuan pendidikan bagi bangsa Indonesia telah dijelaskan dalam Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 pada Bab II pasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional tersebut tidak terlepas dari mutu pendidikan itu sendiri. Di era globalisasi saat ini sumber daya manusia yang bermutu merupakan faktor terpenting dalam pembangunan bangsa. Sumber daya manusia yang bermutu hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (Yulmawati, 2016).
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan mutu pendidikan tersebut tidak terlepas dari strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Peningkatan mutu pendidikan secara sistematis harus dimulai dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena peningkatan mutu pendidikan di tingkat SD ataupun SMP secara strategis akan membawa dampak pada peningkatan mutu pendidikan pada jenjang selanjutnya. Untuk itu Kepala Sekolah dituntut untuk mampu merancang langkah-langkah strategis yang akan diterapkan dalam mengelola sekolahnya. Penyusunan langkah-langkah strategis tersebut dilakukan dengan melibatkan semua unsur yang ada, baik itu guru, peserta didik, orang tua, komite maupun masyarakat. Apabila hal tersebut sudah terlaksana dengan baik maka mutu pendidikan akan dapat ditingkatkan (Yulmawati, 2016).
Keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar bertumpu kepada kemampuan seorang pendidik (Maduratna, 2013). Karena keberhasilan ini akan memberikan hal positif bagi peserta didik terutama prestasi yang ditandai dengan adanya lulusan yang berkualitas, sehingga dapat diterima baik oleh masyarakat sekitar. Keberhasilan menandakan bahwa tujuan pembelajaran dan tujuan lembaga pendidikan telah tercapai dan tercapainya tujuan tersebut akan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dan hal itu akan berpengaruh terhadap kualitas peserta didik (Yahdiyani dkk, 2020).
ADVERTISEMENT
Dari observasi awal yang peneliti lakukan di SMP Pribadi Bandung pada tanggal 15 Mei 2023, SMP tersebut merupakan salah satu Sekolah Menengah di Kota Bandung yang mutunya sudah dapat dikatakan bagus, kerena SMP tersebut sangat diminati oleh masyarakat menengah ke atas. Berdasarkan paparan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas peserta didik di SMP Pribadi Bandung.
METODE PENELITIAN
Fokus penelitian ini mengungkap tentang Strategi kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP Pribadi Bandung. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara
secara langsung kepada narasumber yaitu kepala sekolah SMP Pribadi Bandung. Teknik wawancara menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab , sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Teknik wawancara yang yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik wawancara semiterstruktur, yaitu pelaksanaan wawancara lebih bebas daripada terstruktur, yaitu narasumber diminta pendapat dan ide-idenya karena tujuan wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara terbuka (Mataputun, 2018).
ADVERTISEMENT
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kepemimpinan
Kepemimpinan diartikan sebagai suatu cara dan metode seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain sedemikian rupa sehingga orang tersebut dengan sadar mengikuti dan mematuhi segala. Sedangkan hakikat kepemimpinan adalah:
a. Proses mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
b. Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan kepercayaan dan kerjasama bersemangat dalam mencapai tujuan bersama
c. kemampuan untuk mempengaruhi memberi inspirasi dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan
d. melibatkan tiga hal yaitu pemimpin pengikut dan situasi tertentu kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.
Kepala Sekolah
Kepala sekolah berasal dari kata, yaitu “kepala” dan “sekolah”, kata “kepala” dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin organisasi atau lembaga. Sementara “sekolah” berarti lembaga tempat menerima dan memberi pelajaran. Jadi, secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau satuan pendidikan tempat menerima dan memberi pelajaran (Mataputun, 2018).
ADVERTISEMENT
Kepala sekolah sebagai pendidik juga harus memperhatikan dua permasalahan pokok, yaitu pertama adalah sasarannya, dan yang kedua adalah cara dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik. Ada tiga kelompok yang menjadi sasaran dari kepala sekolah dalam melaksanakan tugas mendidiknya, yaitu pertama adalah peserta didik atau murid, yang kedua adalah pegawai administrasi, dan yang ketiga adalah guru. Ketiga kelompok ini menjadi sasaran dalam pendidikan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Ketiga kelompok tersebut antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat prinsip, yang secara umum dapat dicermati dalam berbagai gejala dan perilaku yang ditunjukannya seperti misalnya dalam tingkat kematangannya, latar belakang sosial yang berbeda, motivasi yang berbeda, tingkat kesadaran dalam bertanggungjawab, dan lain sebagainya (Puspitasari, 2015).
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang tenaga fungsional yaitu guru yang berupa tugas untuk memimpin suatu lembaga atau sekolah guna untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu lembaga atau sekolah sehingga dapat digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Rachmawati, 2013). Dalam artian ini, maka pemimpin berperan penting terhadap apa yang dipimpinnya. Mengayomi staff pegawai dan guru adalah salah satu bentuk perhatian kepada mereka. Seperti halnya kepala sekolah, maju atau mundurnya kualitas sekolah tergantung siapa yang memimpin. Dalam hal ini, pemimpin perlu lah memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Sehingga kepemimpinan kepala sekolah yang konsisten akan mempengaruhi mutu sekolah itu sendiri. Karena, setiap kepala sekolah akan dihadapkan dengan problematika-problematika yang menuntut akan majunya kualitas sekolah tersebut. Dengan begitu kepala sekolah akan dapat menyelesaikannya dengan sigap dan tegas.
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan tugas yang telah diberikan, maka kepala sekolah haruslah mampu melakukan pengelolaan dan pembinaan terhadap seluruh komponen sekolah melalui administrasi, manajemen, dan kepemimpinan. Kepala sekolah juga dapat melakukan hal-hal diluar tugasnya, seperti mengawasi guru maupun peserta didik, serta mengembangkan kreatifitas atau ide-ide yang telah diberikan oleh guru maupun siswa. Kemudian perlunya mencontohkan bagi guru dan siswa dalam berperilaku baik, serta peduli bagi sekitarnya. Selain itu dalam mewujudkan kepemimpinannya, maka kepala sekolah juga bisa membantu membangun kinerja guru serta memberikan motivasi kepada guru maupun siswa untuk menumbuhkan sifat sosialitas yang tinggi. Seperti gotong royong, saling membantu sesama, maupun hal-hal lainnya.
Pola kepemimpinan sangatlah berpengaruh terhadap aktivitas dan tugas didalam sekolah tersebut. Seorang pendidik yang melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan sekolah, kelas dan peserta didik maka guru tersebut dapat dikatakan telah melakukan aktivitas kepemimpinan. Berikut adalah uraian pola kepemimpinan sekolah, yaitu :
ADVERTISEMENT
a. pola kepemimpinan adalah suatu proses untuk mencapai suatu tujuan atau hasil tertentu
b. terdapat tujuan atau hasil tertentu yang akan dicapai ditrntukan terlebih dahulu
c. dalam upaya mencapai tujuan atau hasil tertentu, haruslah dilakukan dengan cara menggunakan atau menggerakkan orang lain
d. agar orang lain bekerja dengan baik dan mudah maka diperlukan pengorganisasian, perencanaan, pengawasan, pengarahan, bimbingan, dan pengendalian
e. fungsi dari pengorganisasian, perencanaan, pengawasan, pengarahan, bimbingan dan pengendalian, dilakukan untuk menghasilkan kerja yang efektif dan efisien
f. hasil kerja yang efektif dan efisien tersebut dapat dicapai jika digerakkan dengan cara yang baik dan benar
g. kepemimpinan yang baik dan benar haruslah dilandasi dengan sikap manusiawi serta memanusiakan mereka yang dipimpinnya
ADVERTISEMENT
h. pelaksanaan kepemimpinan harus dilandasi norma (agama, hukum, susila), adat istiadat dan budaya.
Dalam kepemimpinan, pola sangat mempengaruhi upaya peningkatan kualitas dan produktivitas dalam segala bidang, baik dalam sistem menejemen yang akan dikembangkan
(Ekosiswoyo, 2007). Berdasarkan fungsinya, ada empat makna dalam pola kepemimpinan, yaitu :
a. kepemimpinan merupakan seni pergaulan
b. kepemimpinan merupakan ilmu
c. kepemimpinan merupakan profesi
d. kepemimpinan merupakan panggilan atau kualitas jiwa,
Berbeda lembaga atau sekolah, maka akan berbeda pula gaya kepemimpinan kepala sekolah. Berikut beberapa gaya kepemimpinan kepala sekolah, yaitu :
a. gaya kepemimpinan demokratis
b. gaya kepemimpinan visioner (ide, rencana, dan metode)
c. gaya kepemimpinan multi-kultural
d. gaya kepemimpiinan strategi
e. gaya kepemimpinan edukasi (mendampingi)
ADVERTISEMENT
f. gaya kepemimpinan fasilitator
g. gaya kepemimpinan tim work (bekerjasama)
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMP Pribadi Bandung
Peranan kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) dalam meningkatkan profesionalisme guru sudah lama diakui sebagai suatu faktor penting dalam organisasi sekolah, terutama terkait tanggung jawabnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, yang meliputi peranannya sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator.
Kepala sekolah sebagai edukator, kepala sekolah bertugas untuk membimbing guru, tenaga kependidikan, siswa, mengikuti perkembangan iptek, dan memberi teladan yang baik. Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya sebagai edukator, khususnya dalam peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi belajar peserta didik adalah mengikutsertakan guru-guru dalam pendidikan lanjut dengan cara mendorong para guru untuk memulai kreatif dan berprestasi.
ADVERTISEMENT
1) Kepala sekolah sebagai manajer, mempunyai fungsi: menyusun perencanaan, mengkoordinasikan kegiatan, melakukan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses pembelajaran, mengatur administrasi, dan mengatur tata usaha, siswa, ketenagaan, sarana, dan prasarana, keuangan.
2) Kepala sekolah sebagai administrator, kepala sekolah bertanggung jawab atas kelancaran segala pekerjaan dan kegiatan administratif di sekolahnya.
3) Kepala sekolah sebagai supervisor, supervisi adalah kegiatan mengamati, mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah benar, mana yang belum benar, dan mana pula yang tidak benar, dengan maksud agar tepat dengan tujuan memberikan pembinaan.
4) Kepala sekolah sebagai leader, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar mau bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus mampu mempengaruhi dan menggerakkan sumber daya sekolah dalam kaitannya dengan perencanaan dan evaluasi program sekolah,
ADVERTISEMENT
pengembangan kurikulum, pembelajaran, pengelolaan ketenagaan, sarana dan sumber belajar, keuangan, pelayanan siswa, hubungan sekolah, dan sebagainya.
5) Kepala sekolah sebagai innovator, dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan keteladanan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan modelmodel pembelajaran yang inovatif.
6) Kepala sekolah sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Karena kepala sekolah meyakini dengan kemampuan membangun motivasi yang baik akan membangun dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja, sehingga bawahannya mampu berkreasi demi mewujudkan mutu pendidikan yang baik pula.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan paparan yang telah disampaikan diatas, maka sangat jelas bahwa kepala sekolah memegang perang penting dalam suatu lembaga pendidikan. Kepala sekolah harus mampu mengarahkan dan membimbing guru agar bekerja dengan profesional karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas peserta didik dan lembaga pendidikan itu sendiri. Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada kepala sekolah di SMP Pribadi Bandung menyatakan bahwa dalam meningkatkan kualitas peserta didik maka kepala sekolah melakukan perannya sebagai pemimpin dengan beberapa upaya mewujudkan beberapa hal yaitu:
1) Berusaha mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi di lembaga pendidikan terkait. atau antar warga sekolah
2) Sebagai pemimpin kepala sekolah di SMP Pribadi Bandung, kepala sekolah berupaya untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif di kelas guna mencapai tujuan dan visi dan misi yang telah ditetapkan .
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan suasana belajar yang aktif maka kepala sekolah berperan sebagai manajer dan supervisor dengan mengarahkan para pendidik untuk selalu menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, menggunakan metode pembelajaran yang beragam, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan memberikan tugas sesuai dengan kemampuan peserta didik. Hal tersebut sangat perlu diterapkan karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru akan mempengaruhi tingkat pemahaman dan hasil belajar peserta didik, dan tentunya akan mempengaruhi kualitas peserta didik itu sendiri.
3) Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Dalam hal ini kepala sekolah berperan sebagai motivator, maka untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, maka sangat perlu menciptakan proses pembelajarn yang efektif. Untuk menciptakan suasana belajar yang efektif maka kepala sekolah menyiapkan perangkat pembelajaran, membuat suasana belajar yang nyaman, merangkum pokok pembelajaran, peserta didik diajak untuk sambil mempraktikkan sehingga tidak merasa bosan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut penulis kepala sekolah hendaknya membentuk manajemen kelas. Manajemen kelas adalah segala sesuatu yang diarahkan untuk mewujudkan suasana mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar sengan baik sesuai dengan kemampuan.
Adapun tujuan manajemen kelas menurut Arikunto (2004) adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen kelas akan membantu berjalannya proses pembelajaran yakni menjadikan suasana kelas yang menyenaangkan sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
4) Berusaha meningkatkan karakter dan moral peserta didik
Dalam pendidikan kualitas peserta didik tidak hanya diukur dari prestasi di bidang akademik. Akan tetapi, kepribadian atau karakter siswa merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi kualitas peserta didik itu sendiri. Sebab yang pertama kali menjadi penilaian di mata masyarakat adalah akhlak yang tertanam dalam diri peserta didik. Apabila masyarakat memandang peserta didik sebagai pribadi yang baik maka hal tersebut akan mempengaruhi dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan peserta didik itu sendiri dengan begitu, masyarakat akan tertarik untuk menyekolahkan anak-anaknya di dalam lembaga pendidikan tersebut. Maka dalam ini untuk mewujudkan hal tersebut kepala sekolah berperan sebagai innovator yang memiliki strategi yang tepat untuk mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan keteladanan dan contoh yang baik kepada seluruh tenaga kependidikan dan warga di sekolah diantaranya:
ADVERTISEMENT
1. Membudayakan perilaku disiplin Perilaku disiplin sangat perlu diterapakan dalam suatu pendidikan karena kedisplinan dapat menunjukkan karakter peserta didik. Menurut hasil penelitian kepala sekolah berupaya untuk membentuk piket guru serta mengarahkan guru agar membina peserta didik agar dapat membentuk piket didalam kelas serta meembatasi waktu keterlambatan peserta didik.
2. Membudayakan peserta didik agar berperilaku sopan dan menghormati guru.
3. Mengarahkan guru agar membudayakan peserta didik membaca al-qur’an sebelum memasuki pelajaran.
Agar upaya-upaya tersebut dapat terwujud, maka kepala sekolah sebagai pemimpin harus selalu memperhatikan sasarannya, dan cara dalam melaksanakan perannya sebagai pemimpin. Untuk mencapai keberhasilan upaya-upaya tersebut maka guru, peserta didik, dan warga sekolah harus ikut serta dalam mewujudkan hal tujuan yang hendak dicapai karena keberhasilan dari tujuan pendidikan sangat bergantung kepada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam memimpin di dalam sebuah lembaga pendidikan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, peran pemimpin dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yakni meningkatkan kualitas peserta didik harus direalisasikan dan dilaksanakan secara bersama, karena tanpa bantuan dari guru, peserta didik dan warga sekolah tujuan yang ditetapkan akan sulit untuk diwujudkan.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas maka dapa diambil kesimpulan bahwa dalam meningkatkan kualitas peserta didik di SMP Pribadi Bandung kepala sekolah melakukan beberapa upaya yaitu; kepala sekolah berperan sebagai pemimpin dengan berusaha mewujudkan apa yang menjadi visi, misi dalam lembaga pendidikan, berperan sebagai manajer dan supervisor dengan berusaha mewujudkan suasana belajar yang aktif, efektif dan efesien, berperan sebagi motivator dengan berusaha meningkatkan mootivasi dan minat belajar peserta didikdan berperan sebagai inovator dengan berusaha meingkatkan karakter dan nilai moral peserta didik. Dengan upaya- upaya yang dilakukan tersebut, kepala sekolah SMP Pribadi Bandung berharap kualitas peserta didik dapat meningkat sehingga kualitas lembaga pendidikan akan lebih baik.
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
Ekosiswoyo, Rasdi, 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif Kunci Pencapaian Kualitas Pendidikan, Jurnal Ilmu Pendidikan, jilid 14, No. 2
Kempa, R. 2015. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Studi tentang Hubungan Perilaku Kepemimpinan, Keterampilan Manajerial, Manajemen Konflik, Daya Tahan Stres Kerja dengan Kinerja Guru. Yogyakarta: Ombak.
Maduratna, M. 2013, Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Guru Dan Pegawai Di Sekolah Dasar Negeri 015 Samarinda. Jurnal Administrasi Negara. Vol. 1 No. 1.
Mataputun, Y. 2018. Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual Terhadap Iklim Sekolah. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah Teori, Modal dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo. Pertiwi, A. K., Cahyani, S. S. A., Diana, R. C., dan Gunawan, I. 2018. Analisis Interaksi Simbolik
ADVERTISEMENT
Kyai dan Santri dalam Perspektif Kepemimpinan Berbasis Nilai dan Etika. JMSP: Jurnal
Manajemen dan Supervisi Pendidikan, Vol. 2, No.3.
Puspitasari, N. 2015. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Study Kasus SMK Batik 1 Surakarta, Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta. Vol. 1 No, 1.
Rachmawati, Y. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja guru. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran, vol.1 No.1.
Soetopo, H. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Yahdiyani, N.R., Ani, R. M., Septi, N., dan Sri, W. 2020. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Peserta didik di SDN Martapuro 2 Kabupaten Pasuruan. Journal of Education, Psychology and Counseling. Vol. 2, No. 1.
ADVERTISEMENT
Yulmawati. 2016. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SD Negeri 03 Sungayang. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan. Vol. 1, No. 2.