Konten dari Pengguna

Dosen Sekolah Vokasi IPB Ajarkan PHBS dan Pencegahan Scabies di Pesantren

henny endah anggraeni
Dosen Sekolah Vokasi
9 November 2022 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari henny endah anggraeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen Sekolah Vokasi IPB  Ajarkan PHBS dan Pencegahan  Scabies di Pesantren
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dosen Sekolah Vokasi IPB University turut berkontribusi nyata dalam program IPB Mengabdi tahun 2022. Program yang berada dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University ini, bertujuan untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu: pilar pendidikan bermutu, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi ketimpangan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi SDGs desa lingkar kampus IPB University, goal pendidikan berkualitas masih menunjukan status capaian belum optimal. Hal itu terutama dalam memenuhi aspek daya tampung, kenyamanan, kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Berangkat dari titik kritis tersebut, Dosen Sekolah Vokasi berkolaborasi untuk mengimplementasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan upaya mencegah penularan penyakit Scabies. Program dilaksanakan di Pondok Pesantren putra Thoyyibah Al-Islami Bogor di bulan Oktober 2022. Sasarannya adalah para santri yang didampingi pula oleh para pengurus pesantren.
Ustadz Irfan sebagai pengurus pesantren putra, menyampaikan bahwa, “para santri melaksanakan banyak kegiatan di lingkungan pondok pesantren, mulai dari menjalankan pendidikan formal, kegiatan keagamaan, menghafal Al-qur’an, kegiatan kepondokan, serta berbagai aktivitas sosial dan pribadi, maka sudah selayaknya perlu didukung oleh lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman”. Beliau pun menambahkan, “Kedisiplinan personal para santri perlu ditingkatkan.”
ADVERTISEMENT
Pada kegiatan IPB Mengabdi ini, Fany Apriliani, SE, MT dari Prodi Manajemen Industri (MNI) bersama drh. Henny Endah Anggraeni, MSc dari Prodi Paramedik Veteriner (PVT) melatih para santri mempraktikan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) sebagai jalan masuk pembiasaan PHBS, untuk mencegah penularan penyakit scabies.
Fany menjelaskan bahwa, “budaya 5R erat kaitannya dengan good housekeeping”. Para santri praktik kebiasaan ringkas dengan cara teliti memilah, mana barang yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan lagi. Jika tidak dibutuhkan, maka harus dipisahkan, kemudian dibuang. Selanjutnya adalah praktik kebiasaan rapi, para santri mengatur semua barang-barang pribadi maupun kelompok sesuai dengan fungsi dan tata letaknya, sehingga barang yang dibutuhkan akan mudah dicari dengan cepat. Praktik budaya resik bagi santri tidaklah awam, karena mereka sudah ditanamkan kewajiban menjaga kebersihan diri pribadi dan lingkungan pondok secara rutin. Hal tersebut didukung dengan kewajiban menaati jadwal piket. Namun, budaya rawat dan rajin merupakan tantangan besar tersendiri yang dihadapi oleh para santri maupun pengurus pesantren. Secara nyata, seluruh pihak harus mengulangi terus kebiasaan ringkas, rapi, dan resik (3R), serta memantapkannya dengan standarisasi peraturan dari pengurus pesantren. “Harapannya adalah praktik dan pendampingan ini dapat mendorong semua pihak di pondok pesantren berdisiplin PHBS dan menjadi best practice menuju pesantren yang berkualitas”, pungkas Fany.
ADVERTISEMENT
Praktik PHBS para santri berkaitan erat dengan pencegahan penyakit scabies di pondok pesantren. Isu tersebut mendorong drh. Henny Endah Anggraeni, Msc untuk melibatkan para santri secara aktif agar mereka secara bersama-sama mencegah penularan penyakit scabies. Beliau memaparkan, “Penyakit Scabies ditandai dengan gejala klinis berupa gatal di kulit yang diawali dengan beruntus atau bercak merah, apabila tidak ditangani serius maka dapat diperparah dengan timbulnya lecet, keropeng, kehitaman, hingga beruntus berisi nanah”. Penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderitanya, dan secara tidak langsung melalui penggunaan barang pribadi seperti: selimut, sprei, handuk, baju, dan barang lainnya yang terkontaminasi tungau Sarcoptes scabiei”. Oleh karena itu, untuk mencegah penularannya, maka para santri dilarang memakai perlengkapan pribadi secara bersama-sama seperti: pakaian, perlengkapan tidur, perlengkapan mandi, perlengkapan ibadah, dan lain-lain. Para santri diwajibkan: (1). Membersihkan kamar dan setiap ruangan di area pesantren minimal satu kali dalam sehari, (2). Mencuci sprei minimal satu kali dalam seminggu, (3). Mandi dan mengganti pakaian minimal dua kali dalam sehari, (4). Tidak menggunakan pakaian yang lembab, (5). Memastikan sirkulasi udara di ruangan baik, (6). Apabila terinfeksi scabies, harus segera berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Para Dosen pun membagikan media promosi kesehatan berupa poster dan pamflet untuk mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pondok Pesantren. Santri sehat, Indonesia kuat.
Dosen Sekolah Vokasi dan Santri Pondok Pesantren
Praktik 5R dan PHBS
Penyerahan Media Promosi
Penyerahan Media Promosi