Barang Langka Itu Bernama Idealisme

Henny Darwis
Pendidik dan Guru Taman Kanak-kanak / Ketua IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) Kota Jakarta Timur
Konten dari Pengguna
5 November 2020 21:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Henny Darwis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi (Foto: Unsplush)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi (Foto: Unsplush)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menjadi guru TK (Taman Kanak-Kanak) tidaklah “main-main”. Ia harus memliki segudang kemampuan, sebab yang dihadapi sehari-hari adalah anak-anak berusia dini yang masih polos. Seorang guru TK tidak hanya cukup mempunyai kemampuan mengajar saja, dan hanya sekadar memenuhi tugas yang sifatnya rutin semata. Guru TK juga dituntut, di era gencarnya arus globalisasi dan informasi tanpa batas, memiliki moralitas dan idealitas dalam mendidik. Mampu mengeluarkan aura pencerahan dan perubahan, hingga melahirkan daya kreativitas yang tinggi buat anak-anak didik. Sebab, guru yang tidak memiliki aura dalam mendidik, hasilnya akan bekerja (mendidik) setengah hati dan asal-asalan. Mengajar stripping, mengajar sambung-menyambung setiap hari tanpa ada greget.
Menjadi guru TK itu, sekali lagi, bukanlah sebuah profesi yang “main-main”. Ia memegang semacam amanah besar untuk membesarkan anak-anak. Karena di tangan para guru TK-lah –di luar pendidikan seorang ibu di dalam rumah– perkembangan seorang anak akan terbentuk. Di sini awal bentuk sikap kepribadian dan mental anak berakar, sebagai bekal masa dewasa mereka.
Illustrasi (Foto: Unsplush)
Seperti kita tahu, anak-anak usia dini, relatif masih sangat muda, dan sangat membutuhkan kasih sayang penuh dari orang tuanya. Lantas, di sinilah kemampuan lebih profesi guru TK dibutuhkan. Memberikan kasih sayang yang tulus kepada semua anak-anak didik, tanpa pandang pilih. Mampu menciptakan rasa aman dan nyaman kepada setiap anak-anak. Semua sejatinya harus dikerjakan dengan sepenuh hati dan ikhlas. Dan ini akan lahir jika guru memiliki idealisme, yang kini sudah langka.
ADVERTISEMENT
Tidak bisa tidak, para guru TK sudah seharusnya memiliki idealisme dalam mengajar. Sehingga mampu meningkatkan kualitas diri dalam mendidik anak-anak. Semoga kita tidak menjadi guru yang sekedar mendidik, hanya mengejar setoran kurikulum. Jika kita menjadi guru yang ala kadarnya, maka anak-anak pun akan menerima ala kadarnya juga.
(Henny Darwis/Guru TK & Ketua IGTKI Jakarta Timur)