news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fenomena Sarjana Pengangguran dan Esensi Pendidikan

Heny Ajeng Safitri
Mahasiswa aktif Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
27 Februari 2023 20:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heny Ajeng Safitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengangguran. Sumber gambar: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengangguran. Sumber gambar: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya pendidikan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. Hal ini dikarenakan upaya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan SDM yang berkualitas tinggi. Melanjutkan pendidikan tinggi merupakan impian banyak orang.
ADVERTISEMENT
Namun tentunya tidak semua orang memiliki privilege tersebut. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah mahalnya biaya yang harus dikorbankan, akibatnya akses masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi cukup minim.
Belum lagi ditambah adanya stigma yang menyudutkan perempuan “ untuk apa seorang perempuan sekolah tinggi-tinggi kalau ujungnya-ujungnya di dapur?” dan stigma lainnya “sekolah tinggi-tinggi, kok, pengangguran?" Kalimat yang cukup menyakitkan bukan?

Gelar Sarjana tapi Pengangguran?

Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Ida Fauziah mengatakan bahwa pengangguran di Indonesia sekitar 12 persen didominasi oleh lulusan sarjana dan diploma. Dari pemaparan tersebut, mungkin sebagian orang beranggapan bahwa stigma yang beredar memanglah benar.
Tapi tentunya kita tidak boleh menganggap bahwa pemikiran itu 100 persen benar. Kenapa? Karena menempuh pendidikan itulah sebuah keharusan, meskipun pada akhirnya kita tidak tahu dengan menempuh pendidikan yang tinggi kita dapat dengan mudah mendapat pekerjaan yang mapan atau malah menjadi pengangguran. Poin utamanya adalah pendidikan itu sangatlah penting.
ADVERTISEMENT

Lalu Apa, sih, yang Menyebabkan Lulusan Gelar Sarjana Mendominasi Pengangguran?

Ilustrasi. Foto: Shutter Stock
Siswa lulusan SMA/SMK sederajat kemungkinan besar melanjutkan pendidikan tinggi dengan harapan setelah lulus dari study-nya bisa segera mendapat pekerjaan. Namun juga terdapat kemungkinan bahwa seorang sarjana juga bisa menganggur. Alasannya mungkin karena banyak hal.
Pertama, kurang pengalaman/soft skill. Pengalaman bukan hanya pengalaman kerja saja, tetapi juga dapat meliputi pengalaman magang, organisasi, ataupun volunteer. Hal ini dapat memberikan nilai plus tersendiri dan juga menambah informasi CV.
Kedua, jumlah pencari kerja lebih banyak dibandingkan lapangan pekerjaan. Kondisi ini juga membuat para sarjana sulit mendapat pekerjaan. Ketiga, link and match. Kompetensi yang dimiliki oleh para sarjana terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
ADVERTISEMENT
Terakhir, berkembangnya teknologi. Adanya teknologi, menyebabkan mobilitas tenaga kerja antar negara menjadi mudah. Dengan begitu para sarjana di Indonesia besar kemungkinan akan bersaing ketat dengan pekerja asing yang masuk ke Indonesia. Selain itu, teknologi juga dapat menggantikan tenaga kerja manusia.

Peran Pendidikan dalam Perekonomian

Membahas mengenai pengangguran tentunya diperlukan solusi yang tepat. Hal terpenting yang juga harus dilakukan adalah menghapus stigma “sekolah tinggi-tinggi kok pengangguran”. Stigma yang menyebar luas ini kemungkinan besar dapat merusak pikiran generasi bangsa untuk berhenti melanjutkan pendidikan tinggi.
Padahal dengan menempuh pendidikan tinggi harapannya dapat melahirkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dan berkarakter. Sehingga dapat menjadi agent of change dalam menghadapi tantangan perubahan yang ada di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya apa sih esensi pendidikan? Apakah hanya sekadar jalan untuk mendapat pekerjaan? Atau hanya untuk mendapat gelar semata? Sayangnya kita tidak paham dengan esensi pendidikan itu sendiri.
Perlu dipahami bahwa pendidikan merupakan jalan untuk menemukan jati diri, dan mengembangkan potensi diri adalah poin utamanya. Pembangunan SDM melalui pendidikan merupakan salah satu faktor dalam memenangkan persaingan diberbagai perubahan dalam dunia ekonomi khususnya.
Melalui pendidikan, kemampuan berpikir dan keterampilan seseorang dapat berkembang dengan baik, sehingga berpengaruh terhadap tingkat produktivitasnya. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi suatu negara.

Upaya Pemerintah Mengurangi Pengangguran

Pengangguran merupakan masalah yang berkaitan erat dengan perekonomian suatu negara, khususnya Indonesia. Banyaknya pengangguran khususnya di kalangan sarjana, jika tidak segera diatasi akan menyebabkan masalah pokok lainnya seperti kemiskinan, pendapatan nasional yang rendah, menurunnya kegiatan perekonomian, dan masih banyak permasalahan ekonomi lainnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menekan angka pengangguran, pemerintah dapat mengupayakan beberapa hal seperti mendirikan pusat pelayanan dan informasi mengenai ketenagakerjaan, bursa kerja dan job fair/career expo; menciptakan lapangan kerja yang luas; mengadakan penyuluhan dan bimbingan mengenai keterampilan kerja; pendayagunaan dan penyebaran tenaga kerja; dan rogram transmigrasi.
Melihat adanya sarjana yang masih menganggur, harapannya dengan melakukan upaya upaya di atas dapat menurunkan angka pengangguran. Meskipun pendidikan tinggi tidak menjamin pekerjaan yang mapan.
Perlu kita garis bawahi bahwa esensi pendidikan tidak hanya sekadar jalan menuju pekerjaan yang mapan, namun lebih kepada meningkatkan potensi diri untuk membangun SDM yang berkualitas. Peningkatan kualitas SDM merupakan bentuk tanggung jawab bersama sebagai upaya menciptakan negara yang kuat dan makmur sehingga dapat menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan sebuah proses menuju kemajuan dan juga mencapai kesejahteraan ekonomi. Kegagalan dalam membangun pendidikan justru akan membawa banyak permasalahan ekonomi. Pembangunan manusia melalui pendidikan merupakan tujuan akhir dari sebuah pembangunan.
Pembangunan manusia merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan kemampuan manusia, tidak peduli pada akhirnya mereka menganggur atau bekerja. Karena permasalahan tersebut akan selalu ada dikarenakan banyak faktor.
Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mengatasinya. Yang terpenting dari pendidikan adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan. Sehingga bisa menciptakan manusia-manusia yang unggul untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi.