Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Generasi Strawberry
14 Juni 2022 18:24 WIB
Tulisan dari Heny Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang anak muda bercerita menggunakan Bahasa Inggris dengan logat Jawa yang medok, bahwa baginya keseimbangan kehidupan kerja sangatlah penting. Dia tidak mau diganggu jika kantor telah usai. Bahkan dia juga merasa bahwa dia sudah lama bekerja tetapi dia tak kunjung kaya raya. “Kenapa aku tidak terlahir sebagai anaknya Elon Musk?” gumamnya.
ADVERTISEMENT
Si gadis juga merasa heran mengapa orang-orang sangat ambisi dan menghabiskan waktunya untuk bekerja. Dia berkata bahwa dia tidak akan pernah melakukan hal tersebut. Lingkungan kerja sangat toxic membuatnya stress dan kulit wajahnya rusak. “Aku harus segera mengambil cuti”, tuturnya lagi. Bagi dia lingkungan yang hiruk pikuk membuat kondisi mental tidak stabil.
Lebih lanjut lagi kata Si Cantik bahwa bekerja itu tidak hanya pintar, tetapi penampilan harus menarik. Oleh karena itu harus didukung dengan perawatan wajah. Jika wajahnya semakin glowing maka ia akan berhenti kerja. Dia akan melupakan bosnya, dia akan segera mengundurkan diri.
Namun, ternyata itu adalah mimpi semata. Pada kenyatannya, saat ini gadis cantik itu masih membutuhkan pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Paragraf-paragraf di atas adalah tayangan Tiktok di akun Mbak Keni yang viral beberapa waktu lalu. Bersliweran di For Your Page (FYP) dan mendapatkan like sebanyak 28.9K. Luar biasa bukan? Selanjutnya bisa ditebak, tayangan ini dibagikan berulang kali dan beragam komentar bermunculan, sampai akhirnya muncullah pembahasan tentang generasi strawberry.
Generasi Strawberry
Istilah generasi strawberry muncul pertama kali di Taiwan. Hal ini merujuk pada sebagian generasi baru yang lunak, mudah tergores seperti buah strawberry.
Secara filosofis, penamaan satu generasi baru disamaartikan dengan buah merah yang terlihat indah, namun lembek dan mudah hancur. Sama halnya buah strawberry yang mudah hancur saat diinjak, generasi ini juga memiliki daya tahan yang cenderung lunak jika menghadapi tekanan.
ADVERTISEMENT
Generasi strawberry merujuk pada generasi muda yang lahir pada tahun 1997 dan setelahnya. Namun, menurut Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul “Generasi Strawberry. Mengubah Generasi Rapuh menjadi Generasi Tangguh”, generasi ini tidak semata-mata tertuju pada generasi yang lahir pada periode waktu tertentu. Ada juga generasi yang terlahir tahun 90an masuk ke dalam generasi Z dan milenial.
Lebih lanjut, generasi ini adalah generasi yang dibesarkan dalam strata sosial tertentu yang membentuk mereka menjadi pribadi yang manja dan cenderung malas, egois, bahkan arogan.
Bisa dikatakan bahwa anak-anak ini adalah generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati. Hal ini tercermin di sosial media, tulisan-tulisan anak muda yang menggambarkan banyak sekali gagasan kreatif namun di satu sisi terlihat keresahan hati terhadap ketidaksesuaian realita. Entah itu ketidaksesuaian di dunia kerja atau di lingkungan sekitar, antara mimpi dan kenyataan bertolak belakang.
ADVERTISEMENT
Sisi Lain Generasi Strawberry
Sayurbox. Khalayak ramai tentu mengenal platform digital ini. Para ibu, kakak adik perempuan, bahkan para bapak pernah mengakses sayurbox untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Apalagi saat pandemi Covid-19 melanda dan interaksi manusia dibatasi, platform ini seakan menjadi solusi
Kali ini kita tidak akan membahas apa itu sayurbox, produk apa yang dijual, namun kita akan melihat siapa tokoh dibalik kesuksesan sayurbox. Amanda Susanti. Perempuan hebat yang bisa dikategorikan generasi strawberry ini adalah CEO sekaligus founder Sayurbox. Bahkan di usia muda, Amanda masuk dalam daftar Forbes Under 30 kategori Industry, Manufacturing & Energy 2019.
Generasi strawberry tidak selamanya jelek. Ibarat mata uang, maka selalu ada dua sisi yang berbeda. Satu sisi keunggulan generasi strawberry ini adalah generasi pembelajar yang cepat, mudah sekali beradaptasi dengan teknologi, serta mempunyai inovasi ide, gagasan yang out of the box.
ADVERTISEMENT
Keunggulan dan kekuatan inilah yang harus terus dimunculkan pada generasi strawberry. Stigma bahwa strawberry itu mudah hancur dan lembek, harus dapat diubah menjadi pandangan bahwa strawberry itu indah, menawan, dan bermanfaat.
Pengembangan pola pikir untuk menerima hal baru melalui pengembangan kecerdasan dan menambah pengalaman. Pengembangan pola pikir akan membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan berani dalam menghadapi tantangan dan permasalahan hidup.
Pengaturan emosi juga menjadi hal penting yang membantu seseorang menghadapi kondisi hidupnya. Mengatur emosi harus ditanamkan sejak dini baik dari lingkungan keluarga maupun sekolah, karena hal ini akan mampu membimbing seseorang dalam melewati berbagai fase kehidupannya.
Faktor eksternal yang bisa dilakukan untuk mendukung para generasi strawberry adalah pemberian apresiasi. Tindakan sederhana ini adalah bagian penting dalam memperkuat mental mereka.
ADVERTISEMENT
Arahan dan bimbingan dari para orang tua juga menjadi poin penting. Anak muda cenderung bersemangat dan selalu siap untuk menang, namun perlu diajarkan bahwa mereka juga harus siap untuk menerima kekalahan yang mungkin terjadi. Ingatlah bahwa tujuan utama dari suatu proses bukanlah hasil akhir dari suatu proses, melainkan pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama menjalani proses.
Tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan terbesar generasi strawberry terletak pada dirinya sendiri, yaitu persoalan mental. Sangatlah penting untuk mendidik generasi strawberry secara psikis agar menjadi generasi tangguh dan tahan banting. Tidak perlu insecure jika kamu termasuk dalam kelompok ini karena setiap generasi mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Seperti makna Ganbatte, tetaplah semangat, fokuslah pada keberhasilanmu dan anggaplah kegagalan sebagai proses pembelajaran. Perkuat kelebihanmu dan perkecil kelemahanmu.
ADVERTISEMENT