Penggunaan Bahasa Gaul Modern pada Media Sosial Facebook dan WhatsApp

HERAWATI
Mahasiswa UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
21 Juni 2021 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari HERAWATI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penggunaan media sosial melalui ponsel. Foto: Shittershock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggunaan media sosial melalui ponsel. Foto: Shittershock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bahasa gaul atau juga disebut bahasa slang adalah bahasa yang tidak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi internal, supaya orang di luar kelompoknya tidak mengerti. Dari pernyataan tersebut, bahasa gaul atau bahasa slang merupakan variasi ujaran yang bercirikan dengan kosa kata yang baru ditemukan dan cepat berubah, kemudian dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial untuk komunikasi di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Bahasa gaul terus berubah dan berkembang seiring berjalannya waktu. Bahasa gaul dapat dibedakan dengan bahasa lainnya, bahasa gaul dalam ragam bahasa gaul remaja memilik ciri, yaitu: singkat, lincah, dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek.
Terdapat modernisasi dalam kehidupan, sehingga dampak dari pembangunan dan perkembangan zaman atau modernisasi tersebut adalah di mana segala hal yang ada di lingkungan kita harus selalu ter-update. Dampak dari modernisasi yang paling terlihat adalah gaya hidup, seperti cara berpakaian, cara belajar, aplikasi teknologi yang semakin maju maupun cara bertutur kata (pemakaian bahasa). Yang pasti, bahasa gaul akan selalu muncul dan berkembang sesuai zaman masing-masing. Adanya faktor-faktor sosial dan situasional tersebut mengakibatkan timbulnya variasi-variasi bahasa.
ADVERTISEMENT
Variasi bahasa merupakan penerapan dari tidak adanya keseragaman dalam bahasa. Variasi bahasa akan tampak apabila berasal dari daerah yang berlainan, kelompok sosial berbeda, situasi bahasa yang berlainan, serta zaman yang berbeda. Salah satu contoh variasi bahasa yaitu bahasa gaul. Banyaknya bermunculan bentuk-bentuk bahasa gaul mengakibatkan banyaknya remaja yang lebih tertarik menggunakan bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga dikhawatirkan eksistensi penggunaannya akan semakin menurun karena remaja menganggap menggunakan bahasa gaul lebih menarik. Keaslian tuturan kosakata bahasa Indonesia akan terancam.
Saat ini, media sosial sebagai situs yang menyediakan wadah bagi penggunanya untuk saling berinteraksi secara online. Media sosial sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang, mereka seperti orang kecanduan yang akan merasa aneh bila sehari saja tidak menggunakan situs berbagi informasi ini. Rata-rata orang yang sudah menjadi kebiasaan menggunakan sosial media akan merasakan hal ini. Tapi pada intinya sosial media hanya memiliki fungsi yaitu satu untuk menjalin komunikasi secara online.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, maraknya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat memberi efek yang tidak kecil dalam perkembangan Bahasa Indonesia. Hal ini wajar mengingat pengguna media sosial berasal dari berbagai bangsa dan bahasa yang tidak terikat oleh batasan sosial. Kondisi ini tentu berpengaruh juga pada kebiasaan berbahasa para pengguna. Sebagai bukti telah terjadinya perubahan pada Bahasa Indonesia akibat pengaruh media sosial adalah fenomena munculnya bahasa gaul di kalangan remaja yang mengontaminasi kebakuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa kesatuan yang harus dijunjung tinggi.
Berikut adalah beberapa bahasa gaul dalam media sosial facebook, baik pada kolom komentar ataupun pada video pengguna.
ADVERTISEMENT
Salah satu percakapan yang ditemukan dalam WhatsApp pada kata di atas adalah sebagai berikut.
"F" (Sedang sedang menelepon H) kemudian temannya si "H" menjawab teleponnya. Berikut percakapannya.
F: "Lagi di mana?".
H: "Di Puncak".
F: "Leh uga, kane ya".
H: "Yoi, Sinilah".
F: "OTW".
Kemudian ketika "F" sedang menyebarkan foto di facebook, temannya "H" memberi komentar pada foto tersebut.
F: (Mengunggah foto serta memberi tulisan di fotonya).
H: "Besok nongs lagi kuy".
F: "Kuylah, masa gak kuy".
Bahasa gaul yang telah disebutkan di atas merupakan kata-kata yang banyak diucapkan oleh pengguna media sosial seperti Facebook dan WhatsApp, makna yang terkandung di dalamnya dapat dimengerti sesuai dengan yang disepakatkan. Bahasa tersebut bukan merupakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku), tetapi seiring dengan perkembangan zaman, makna yang terdapat di dalam kata-kata tersebut dapat diartikan sesuai dengan pemahaman dari setiap orangnya. Bahasa tersebut akan tetap digunakan, karena bahasa tersebut digolongkan sebagai bahasa yang mudah digunakan oleh remaja.
ADVERTISEMENT