Inovasi Pemain Bulutangkis Indonesia Ditiru Negara Lain

Herfino
pekerja pada Kementerian Luar Negeri RI
Konten dari Pengguna
13 April 2018 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Herfino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Inovasi Pemain Bulutangkis Indonesia Ditiru Negara Lain
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Liem Swie King (Foto: http-//bwfmuseum.isida.pro/library/profiles/news-304-9)
Apresiasi dunia bulutangkis internasional terhadap Indonesia tidak hanya diberikan kepada Dick Sudirman (baca: Apresiasi Dunia Internasional bagi Indonesia). Seorang pemain bulutangkis Indonesia bernama Liem Swie King juga ikut mendapatkan apresiasi di dunia bulutangkis. Liem dijuluki “King Smash” oleh dunia bulutangkis. Dia menciptakan teknik jumping smash yang fenomenal. Teknik smash-nya adalah inovasi pada zaman itu sehingga ditiru dan digunakan oleh seluruh pemain dunia sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Teknik tersebut berbeda dengan sebagian besar pebulutangkis profesional kala itu yang hanya menggunakan lompatan sebagai upaya menggapai ketinggian shuttlecock. Sementara itu, Liem secara efektif menggunakan lompatan vertikal yang lebih tinggi untuk melakukan eksekusi pukulan.
Tekniknya adalah melompat secara vertikal dengan dorongan kaki layaknya pegas yang ditekan lalu dilepaskan, kemudian mencegat shuttlecock di ketinggian sekaligus memukul dengan kekuatan maksimal. Liem juga terkadang melakukan teknik ini untuk menipu lawan dengan pukulan drop shot sementara lawan mengira akan di-smash. Teknik tersebut sangat menguntungkan bagi Liem mengingat postur tubuhnya yang hanya rata-rata.
Teknik Smash Liem Swie King
Hasilnya, Liem menjadi juara di delapan turnamen kelas dunia, tiga diantaranya kejuaraan bergengsi dunia bulutangkis. Melihat keberhasilan Liem, berbagai pemain bulutangkis negara lain meniru gaya tersebut dan belum tergantikan sampai sekarang. Pada tahun 2002, Badminton World Federation memberikan penghargaan Badminton Hall of Fame kepada Lim Swie King.
ADVERTISEMENT