Kemenlu Adopsi Sistem Manajemen Kinerja Ala Perusahaan Swasta

Herfino
pekerja pada Kementerian Luar Negeri RI
Konten dari Pengguna
18 Februari 2019 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Herfino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri 2015-2019 (Dok. Kemenlu)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri 2015-2019 (Dok. Kemenlu)
ADVERTISEMENT
Menjawab tantangan publik untuk kinerja diplomasi yang lebih terukur, Kementerian Luar Negeri menerapkan Sistem Manajemen Kinerja berbasis Balance Scorecard (BSC) yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan swasta. Dengan BSC ini, kinerja diplomasi Indonesia akan menjadi lebih terukur dan terarah mulai dari tahap perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi hingga penilaian capaian kinerja.
ADVERTISEMENT
SMK Kemenlu berbasis BSC ini dikukuhkan dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen Kinerja Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI.
“Permenlu ini akan menjadi panduan bagi seluruh unsur di Kemenlu dan Perwakilan RI dalam mengimplementasikan SMK, memastikan pencapaian perencanaan strategis organisasi, menjaga sinergitas manajemen kinerja organisasi hingga individu, dan meningkatkan akuntabilitas kinerjanya” kata Sekretaris Jenderal Kemenlu, Mayerfas ketika menyosialisasikan Permenlu tersebut di Kantor Kemenlu tanggal 18 Februari 2019.
Sosialisasi Permenlu 04 Tahun 2018 di Kemenlu (18/2) oleh Sekretaris Jenderal Kemenlu (Dok. Pribadi)
BSC diperkenalkan pertama kali di tahun 1992 oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton dan langsung banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan swasta. Bahkan BSC telah dimodifikasi untuk dapat diterapkan di instansi pemerintah. BSC menjamin mutu kualitas suatu sistem manajemen kinerja (SMK) yang mempertanggungjawabkan kinerja menggunakan 4 sudut pandang perspektif yaitu Stakeholders, Customer, Internal Business Process, dan Learning and Growth.
ADVERTISEMENT
Bedanya di sektor swasta, ultimate goal perusahaan terletak pada financial, sedangkan pada instansi pemerintah yang tidak berorientasi profit menempatkan stakeholders menjadi ultimate goal. Perspektif customer menggambarkan aspek non keuangan, jangka panjang, serta bersifat eksternal. Perspektif internal business process menggambarkan aspek non keuangan, jangka panjang, serta bersifat internal. Dan perspektif learning and growth menggambarkan aspek non keuangan, jangka panjang, serta bersifat internal. Unsur financial menjadi salah satu komponen dalam learning and growth.
BSC membantu merumuskan, mengukur, dan mengelola kinerja secara sistematik dan sistemik melalui penurunan (cascading) dan penyelarasan (alignment) kinerja pada seluruh tataran organisasi mulai dari tingkat kementerian sampai pada tingkat individu secara terintegrasi. Dengan penerapan SMK ini, Kemenlu mendorong profesionalitas birokrasi organisasi-nya sehingga para pegawai dapat memahami kontribusinya terhadap kinerja organisasi.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya setiap diplomat di lingkungan Kemenlu dan Perwakilan RI dipacu untuk berkinerja tinggi dengan target pencapaian outcomes, bersinergi, berkontribusi maksimal selaras dengan target kinerja organisasi Kemenlu.