Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Sydney Opera House: Bukti Nyata Sebuah Inovasi
2 Maret 2018 10:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Herfino tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sydney Opera House di malam hari (Foto: By Diliff - Own work, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=5420726)
ADVERTISEMENT
Siapa tidak kenal dengan Sydney Opera House? Semua wisatawan yang ke Sydney pasti berfoto di depan gedung ini dan juga penasaran masuk ke dalam. Tapi ada kisah menarik yang belum diketahui banyak orang dibalik kemegahan gedung opera di belahan bumi selatan ini. Berkat penugasan saya di Konsulat Jenderal RI di Sydney, saya bisa secara langsung mengetahui seluk beluk Sydney Opera House dan menceritakan bukti nyata sebuah inovasi.
Ide cemerlang dibalik kemegahan Sydney Opera House diawali oleh curhatan seorang kondektur musik Sydney Symphony Orchestra yaitu Sir Eugene Goossens, yang mengeluhkan fasilitas gedung musik opera yang kurang memadai. Curhatan itu ditangkap oleh seorang Premier (Kepala Daerah), yakni Joseph Cahill, yang menyakini bahwa di Sydney (Australia) perlu ada gedung musik opera yang megah dan sekaligus dijadikan ikon agar Australia dikenal seluruh dunia. Keseriusan Premier Cahill untuk membangun ikon kota Sydney diwujudkan dengan menggelar sayembara kompetisi desain gedung opera yang diumumkan ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Sayembara ini cepat menyebar ke seluruh dunia, terbukti dalam beberapa minggu sudah terkumpul lebih 200 desain dari 28 negara. Baru pada desain nomor 218 yang dirancang oleh Jorn Utzon, para Juri dan Premier Cahill terpana dengan bentuknya. Dan akhirnya pria berkebangsaan Denmark ini diumumkan sebagai pemenang sayembara desain gedung opera di Sydney.
Foto Jorn Utzon (https://www.sydneyoperahouse.com/our-story/the-architect-jorn-utzon.html)
Desain yang dibuat Jorn Utzon berbeda jauh dengan desain-desain standar (bentuk bulat atau kotak) gedung opera kebanyakan di Amerika dan Eropa. Desainnya sangat orisinil dan kontroversial. Bahkan sampai sekarang masyarakat masih memperdebatkan bentuknya apakah layar kapal atau bukan. Saking kontorversialnya, teknologi pada zaman itu tidak mampu mewujudkan desain Jorn Utzon menjadi bangunan.
Namun tidak berhenti sampai disitu. Desain Jorn Utzon juga merubah tatanan dunia arsitektur. Para insinyur teknik sipil di dunia, berlomba-lomba berinovasi agar dapat membangun gedung opera dengan konsep unik ini. 2 tahun kemudian, proyek pembangunan Sydney Opera House baru bisa dimulai dan selesai pada tahun 1973.
ADVERTISEMENT
Berkat inovasi, Sydney Opera House menjadi ikon tujuan wisata turis utama ke Australia dengan jumlah pengunjung mencapai 8,2 juta orang per tahun. Sydney Opera House juga menjadi salah satu pusat pertunjukan seni tersibuk di dunia.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini