Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Biopori, Solusi Mudah Atasi Banjir dan Sampah Organik
26 Maret 2025 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Herliani Patin Karimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tahukah Kamu, menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2024 Negara Indonesia menghasilkan 30.163.224,01 ton sampah/tahunnya. Berdasarkan sumbernya, 54,49% diantaranya berasal dari sampah rumah tangga. Sementara sebesar 39,28% berupa sisa makanan. Yap! angka ini merupakan fakta yang tak pernah Kita duga sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Disisi lain, infrastruktur berskala besar mengakibatkan semakin tipisnya lahan resapan air. Terlebih lagi, saat ini curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini sangat mampu untuk menggugah kesadaran kita sebagai warga negara akan pentingnya menjaga kualitas lingkungan. Hal ini akan berakibat fatal jika tidak dilakukan upaya penanganan yang tepat. Upaya yang dapat dilakukan ialah dengan penanaman Biopori.
Istilah lubang resapan biopori sudah digunakan sejak tahun 2000-an. Biopori menjadi solusi untuk mengurangi tumpukan sampah dan kemungkinan terjadinya banjir, dengan cara meningkatkan daya resapan air pada tanah. Ketika hujan turun, cadangan air dalam tanah juga akan semakin melimpah, karena proses penyerapan air akan maksimal dan air tidak akan langsung dibuang melalui saluran air seperti selokan.
ADVERTISEMENT
Lubang yang dibuat, dapat digunakan untuk menyimpan limbah organik, seperti sisa makanan, daun kering, rumput, tulang ikan, dll. dan akan diuraikan oleh organisme tanah seperti cacing, semut, rayap, dll., sehingga ini merupakan win win solution bagi makhluk hidup maupun lingkungan. Lantas, gimana caranya membuat lubang biopori? Yuk, simak poster berikut in!
LRB dan Cara penanamannya di Rumah
Cukup mudah bukan?
Biopori dan hambatan penerapannya di Indonesia
Tapi, di Indonesia upaya ini seringkali dikesampingkan. Mengapa demikian? Karena,
ADVERTISEMENT
Hambatan di atas dapat diupayakan dengan melakukan penyuluhan atau sosialisasi terhadap masyarakat. Selain itu, program-program yang tegas dari pemerintah menjadi salah satu faktor penting keberhasilan penanaman LRB di Indonesia. Saatnya pemerintah dan masyarakat bekerja sama dengan lebih serius mengaplikasikan biopori untuk lingkungan yang lebih baik.