Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menilai Politik Dinasti di Indonesia
29 September 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Herlina Yuli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Politik dinasti di Indonesia mulai menjadi perhatian, terutama Kaesang Pangarep, putra dari Joko Widodo. Ia berhasil menarik perhatian publik dengan mengutarakan keinginannya untuk ikut serta dalam Pilkada 2024. Calon yang diusung tersebut menuai banyak tanggapan dari masyarakat, mulai dari dukungan hingga kritik. Hal tersebut berhubungan dengan status keluarganya yang akan menentukan kesempatannya di dunia politik, atau banyak yang meragukan apakah ia pantas hanya karena nama besar keluarganya.
ADVERTISEMENT
Penting untuk menilai calon pemimpin tidak hanya dari latar belakang keluarga mereka, tetapi juga dari kemampuan, pengalaman, dan visi yang mereka miliki. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan kita untuk berpikir kritis mengenai calon pemimpin, di mana mereka seharusnya memiliki pengalaman yang jelas dalam mengatasi masalah masyarakat. Hal ini penting agar pemimpin yang terpilih bisa benar-benar mewakili kepentingan rakyat, bukan hanya meneruskan tradisi kekuasaan yang bisa menghambat kemajuan demokrasi.
Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga mengajarkan pentingnya masyarakat untuk ikut serta dalam proses demokrasi. Tidak hanya boleh memberikan suara, tetapi juga harus memahami visi dan misi setiap calon. Dengan begitu, masyarakat bisa memilih salah satu yang sesuai dengan harapan mereka. Itu berarti bahwa orang-orang yang dipilih oleh masyarakat memiliki tanggung jawab dan keterbukaan yang lebih besar. Diharapkan bahwa pemimpin yang dipilih oleh masyarakat dapat memberikan kehidupan yang lebih baik kepada mereka. Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa etika masyarakat juga dapat membatasi masalah politik dan dinasti.
ADVERTISEMENT