Berbuka

Makna Shaum, yaitu menahan. Secara definisi umum yaitu menahan untuk tidak melakukan aktifitas makan dan minum,mulai fajar terbit hingga tenggelamnya fajar / masuk waktu magrib.

Di Indonesia,ada hal yang menarik jika sudah memasuki bulan ramadhan. Begitu banyaknya jenis dan varian yang dihidangkan tatkala waktu berbuka segera tiba,mulai dari Es kelapa,Es campur, Es pisang hijau,Kolak pisang, belum lagi adanya makanan khas "gorengan" yang senantiasa menghiasa meja-meja makan saat waktu berbuka puasa. SALAH KAH?

Tentu jawabanya tidak. SAH-SAH saja. Yang salah itu ketika semua dibeli namun yang dimakan hanya satu dan selebihnya terbuang sia-sia alias mubazir.

Inilah urgensi lain dari pada ramadhan,bukan hanya menahan dahaga,tetapi menahan juga daripada nafsu. Ya,nafsu saat melihat sesuatu yang membuat semua ingin dibeli dan dimakan. Seluruh panca indera kita memberikan respon yang luar biasa terhadap warna,bau,rasa yang timbul untuk segera didaptkanya. Shaum mengajarkan kita untuk bisa mengkontrol nafsu-nafsu tadi,dan Rasulullah telah memberikan teladannya dalam hal berbuka puasa untuk kita bisa mencontohnya

أن النبي كَانَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلىَ رُطَبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٍ فَتُمَيْرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنَ المَاءِ

Dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah berbuka dengan rutab sebelum shalat, jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Semoga kita bisa meneladani Shaum yang Rasulullah ajarkan kepada kita semua.Menahan bukan hanya dahaga,melainkan seluruh nafsu yang justru berpotensi mengurangi nilai-nilai dalam shaum itu sendiri

*)Dalam istilah umum,rutab adalah jenis kurma yang basah,muda,dan segar. Sedangkan tamr adalah jenis kurma kering.