Konten dari Pengguna

Mahasiswa UB Edukasi Bahasa Inggris dan Jepang kepada Anak-Anak Desa Gajahrejo

Naufal Rizqi Hermawan
Mahasiswa S1 Sastra Inggris Universitas Brawijaya
26 Agustus 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naufal Rizqi Hermawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Desa Gajahrejo (22 Juli 2024) Mahasiswa kelompok 38 program KKN JANTRA FISIP-FIB Universitas Brawijaya Mengadakan program kelas bahasa Inggris kepada peserta didik sekolah dasar di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang
zoom-in-whitePerbesar
Desa Gajahrejo (22 Juli 2024) Mahasiswa kelompok 38 program KKN JANTRA FISIP-FIB Universitas Brawijaya Mengadakan program kelas bahasa Inggris kepada peserta didik sekolah dasar di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa dari kelompok 38 program KKN Jantra FISIP Universitas Brawijaya (UB) mengadakan pengabdian mereka dengan mengajar pengetahuan bahasa Inggris dan Jepang kepada anak-anak SD di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Program kerja yang diberi nama “kelas bahasa asing” ini bertujuan untuk memberi pemahaman dasar bahasa Inggris dan Jepang kepada anak seumuran SD.
ADVERTISEMENT
Program pembelajaran ini dibagi menjadi tujuh sesi yang dilaksanakan di empat lokasi berbeda di dalam Desa Gajahrejo, dengan tujuh sesi diperuntukkan pembelajaran bahasa Inggris, dan dua untuk bahasa Jepang. Pelaksanaan program pada tiap sesi dijalankan dengan metode yang berbeda untuk membangun ketertarikan anak-anak pada subjek pembelajaran.
Kelompok 38 Jantra mengadakan dua sesi kelas bahasa asing pertama di TPQ lokal desa Gajahrejo pada tanggal 5 dan 8 Juli 2024. Sesi kelas di TPQ ini diadakan dengan target anak-anak yang baru selesai belajar mengaji. Akibat jumlah murid yang banyak, metode yang digunakan untuk menyajikan materi ternilai lebih standar seakan mengajar di kelas sekolah seperti biasa. Selain itu, jumlah murid yang banyak juga awalnya menjadi masalah bagi mahasiswa pengajar, namun dengan sedikit bantuan dari anggota kelompok 38 yang lain, sesi kelas bahasa asing berjalan dengan lancar di TPQ.
Pelaksanaan kelas bahasa asing di TPQ lokal Desa Gajahrejo (5 Juli 2024)
Dua sesi kelas bahasa asing selanjutnya diadakan di SDN 04 Gajahrejo di Dusun Ardimulyo pada tanggal 16 dan 17 Juli 2024 dengan target anak-anak kelas 6 SD. Kedua sesi ini berbeda dari sesi kelas bahasa asing lain karena materi yang disajikan adalah materi bahasa Jepang. Untuk sesi tanggal 16 Juli, materi yang disajikan mencakup pengenalan kosakata jepang dasar bertema nama hewan dan buah-buahan. Pada akhir sesi, anak-anak diberi kesempatan untuk mendapat hadiah dengan menjawab beberapa pertanyaan tentang materi yang baru disajikan.
ADVERTISEMENT
Pada hari selanjutnya, tanggal 17 Juli, materi yang diberikan mahasiswa berhubungan dengan pengenalan huruf hiragana kepada siswa SD. Mahasiswa menyajikan materi ini dengan memberi lembar kerja untuk anak-anak, dan mempraktekkan langsung cara penulisan huruf hiragana yang benar.
Mahasiswa memberikan materi pembelajaran bahasa Jepang kepada siswa-siswi SDN 04 Gajahrejo (17 Juli 2024)
Siswa-siswi kelas 6 SD Gajahrejo memberi respon yang baik kepada penyajian materi. Tidak sedikit siswa mengaku lebih tertarik dan antusias terhadap materi bahasa Jepang yang disajikan daripada materi pembelajaran lainnya. Pada bagian tanya jawab di kegiatan, siswa-siswa juga turut bersemangat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa pengajar.
Kegiatan Kelas Bahasa Asing juga diadakan di MTS Roudlotul Ulum pada tanggal 20 Juli 2024 bersamaan dengan program kerja kelompok 38 Jantra lain, yaitu kelas interaktif. Kelas bahasa asing yang diadakan di MTS sebenarnya tidak termasuk di dalam perencanaan kegiatan, namun dilakukan secara improvisasi akibat pihak MTS meminta mahasiswa anggota kelompok 38 untuk mengisi jam belajar sekolah dengan penuh untuk satu hari. Alhasil kelas bahasa asing dipilih oleh mahasiswa untuk memenuhi permintaan tersebut. Metode dan materi yang diberikan sama dengan sesi kelas bahasa asing yang sebelumnya, namun perencanaan yang tergolong tiba-tiba membuat sesi kali ini kurang efisien.
ADVERTISEMENT
Dua kegiatan terakhir kelas bahasa asing dilaksanakan pada tanggal 22 dan 24 Juli 2024 di SDN 01 Gajahrejo dengan target siswa kelas 2 SD. Pada sesi tanggal 22, materi yang diberikan adalah pengenalan cara mengeja alphabet bahasa inggris kepada anak-anak. Materi yang bisa terbilang cukup dasar membuat anak-anak merasa sedikit bosan dan tidak terfokus pada sesi pembelajaran. Mahasiswa mengatasi ini dengan cara mengajak anak-anak menjawab pertanyaan secara aktif dan memberikan hadiah pada akhir sesi.
Kegiatan kelas bahasa asing terakhir diadakan dengan metode yang berbeda dari sesi yang lain. Pada tanggal 24 Juli 2024, mahasiswa tidak menyajikan materi sama sekali pada siswa namun kegiatan diadakan melalui permainan yang mengetes kemampuan bahasa Inggris mereka. Permainan yang disajikan mencakup word chain dan spelling bee. Akibat metode pengajaran yang hanya berupa permainan, siswa kelas 2 SD semangat dalam mengikuti pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Namun sesi kegiatan terakhir berjalan bukan tanpa masalah. Umur anak-anak yang masih tergolong kecil membuat mereka rentan untuk menangis, lepas kendali, dan hilang fokus. Masalah ini mengharuskan beberapa anggota kelompok 38 Jantra untuk menjadi babysitter bagi beberapa anak-anak ini. Cuaca yang panas juga menjadi masalah sehingga kegiatan harus dipindahkan ke area lapangan yang lebih teduh. Selain masalah tersebut, kegiatan kelas bahasa asing terakhir bisa tergolong cukup lancar.
Mahasiswa anggota kelompok 38 menganggap bahwa keseluruhan kegiatan kelas bahasa asing berjalan dengan cukup lancar dengan hasil yang memuaskan. Respon yang sama juga diberikan oleh siswa dan anak-anak sekitar yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Banyak dari anak-anak mengatakan bahwa kelas bahasa asing yang diberikan membuat mereka lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran bahasa di sekolah mereka. Warga sekitar juga mendukung keberlangsungan kegiatan dengan cara memberi fasilitas dan membantu menyiapkan kegiatan. Dengan kelas bahasa asing, mahasiswa berharap kegiatan dapat membantu anak-anak di masa mendatang.
ADVERTISEMENT