Konten dari Pengguna

Pemimpin Baru Prabowo: Bisakah Indonesia Bebas Dari Korupsi?

Mohamad Hermy Hibatulloh
Mahasiswa aktif program studi Ilmu Admiistrasi Negara, unesa yang memiliki ketertarikan di bidang kebijakan publik
12 November 2024 8:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mohamad Hermy Hibatulloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Canva: dibuat 10/11/24 oleh Hermy Hibatuloh
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Canva: dibuat 10/11/24 oleh Hermy Hibatuloh
ADVERTISEMENT
Setelah Sekian lama 3 kali pencalonan presiden RI Prabowo Subianto kini resmi menjadi presiden RI Ke-8. Pengangkatan presiden ke-8 di indonesia ini, membawa harapan baru untuk menjaga dan memperbaiki integritas dalam pemerintah. Presiden terpilih ini selalu menyampaikan komitmen dalam memberantas para koruptor di setiap pidatonya.
ADVERTISEMENT
"Kalaupun dia (koruptor) lari ke Antartika, aku kirim pasukan khusus untuk mencari mereka sampai Antartika," pungkas Ketua Umum Partai Gerindra (Presiden Terpilih) saat memberikan sambutan penutupan Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Melihat gairah pemimpin yang sudah geram dengan para koruptor, tentu membawa harapan baru bagi masyarakat yang tak bisa bersuara untuk melawan.

Korupsi di meja birokrasi serasa “Suplemen Pejabat”

Korupsi pada dasarnya, mencakup berbagai tindakan yang melanggar dengan menyalahgunakan wewenang atau jabatan demi keuntungan pribadi maupun kelompok. Dalam pemerintahan Indonesia sendiri, masalah korupsi menjadi perhatian serius hingga detik ini. Bahkan sampai diatur secara tegas dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, namun aksi keji terus melejit.
ADVERTISEMENT
Namun secara sadar memang perilaku korupsi ini seolah-olah menjadi asupan wajib bagi setiap pejabat birokrasi yang tinggi dengan egonya. Mungkin asupan itu lebih jauh ampuh daripada vitamin C dalam menjaga (kesehatan) jaringan mereka.
Dilansir dari kompas.com, penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat 731 kasus Korupsi pada tahun 2023. Walaupun jumlah kasus korupsi yang dilaporkan meningkat, kerugian yang ditimbulkan ternyata tak sebesar tahun sebelumnya. Ini seharusnya menjadi pengingat bagi para pejabat di birokrasi bahwa tindakan yang salah, sekecil apapun, tak sepatutnya dilakukan. Bukankah sudah cukup banyak aib yang kita tanggung selama ini?
Sebenarnya mendengar maraknya kasus korupsi, kita sudah tidak berdaya menatapnya sambil menahan rasa tangis dan malu. Tapi disamping itu, dengan terlapornya kasus korupsi ikut senang merasakan ketegasan pihak yang tangguh memberantas kasus korupsi. Daripada angka laporan kasus korupsi sedikit, namun perilaku keji gencar terjadi. Justru hal ini jauh lebih ironis, merusak dan menggerogoti dari dalam.
ADVERTISEMENT
Masyarakat kini seakan-akan sudah mulai kebal akan pejabat publik yang terjerat kasus korupsi. Rasa-rasanya kita ini memang sudah terbiasa mendengar kasus-kasus yang selalu beredar. Dimana setiap tahun kasus korupsi selalu bertambah bersilih ganti. Pemerintahan yang baru kini sudah mulai bermunculan berbagai kasus korupsi.
Seperti halnya kasus korupsi impor gula yang dilakukan oleh ex Menteri perdagangan 2019, kasus korupsi oleh mantan dirjen perkeretaapian kemenhub, dan masih banyak lainya yang kini mulai terlaporkan. Seolah bangsa ini terus memberi “contoh teladan” tentang bagaimana jabatan disalahgunakan.
Sementara rakyatnya, hanya bisa berharap dengan menanggung beban rasa malu dan sakit hati akibat ulah segelintir pejabat yang lupa diri. Sudah seharusnya langkah ketegasan pemimpin dibutuhkan dalam memberantas mengecam penuh tindakan penyalahgunaan wewenang.
ADVERTISEMENT

Presiden Prabowo Membawa Harapan, Dengan Sikap Tegas Memberantas Korupsi

Presiden terpilih Prabowo Subianto, selalu konsisten menghimbau pejabat untuk tidak menghamburkan anggaran. Oleh sebab itu, presiden terpilih mengungkapkan dalam RAKORNAS, pemerintah harus bersikap tegas atas tindakan korupsi dan judi online.
“Beliau menegaskan bahwa kita dibayar oleh rakyat, kita harus membela rakyat, dan jangan takut untuk memberantas korupsi dan judi online” pungkas Wamendagri Bima Arya dalam wawancara detiknews.
Melihat Presiden Prabowo yang memiliki latar belakang militer, sikap patriotisme selalu ditunjukan dan diupayakan untuk terterapkan dalam kabinetnya. Sehingga ketegasan yang ditunjukan seolah membawa harapan baru dalam pemerintahan Indonesia. Dimana konsistensi ini juga disampaikan akan dilaksanakan evaluasi kabinet setiap 6 bulan sekali.
“saya kira tidak akan terpaku oleh waktu, saya akan tanamkan rasa tanggung jawab, cinta tanah air, kalau sudah sadar untuk kepentingan rakyat dan bangsa, saya kira akan memberikan hasil baik. Tapi jika ada pemikiran saya memiliki kekuasaan dan wewenang saya akan cari peluang untuk kepentingan saya atau kelompok saya sendiri, ini nanti sangat sulit,” kata Prabowo, Senin (28/10/2024).
ADVERTISEMENT
Dengan semangat juang dan patriotisme presiden ini, akan membangun lingkungan dan citra baik khususnya untuk pemeritahan Indonesia sendiri. Tidak tanggug-tangung presiden bertekad mewujudkan pemerintahan yang bersih, professional dan anti korupsi. Hingga ia memberikan pembekalan di Akademi Militer Magelang selama tiga hari lamanya.
Namun presiden Prabowo menekankan agenda pembekalan yang dilakukan ini bukan menjadikan Menteri bersikap militeristik. Akan tetapi menurutnya, gaya disiplin seperti militer atau dikenal the military way sudah banyak dilakukan oleh perusahaan. “saya tidak bermasud membuat anda militersitik, salah!, bukan itu. The military way sudah ditiru oleh banyak pemerintah terutama perusahaan-perusahaan. The military way, inti dari semua perusahaan adalah disiplin,” ungkap Prabowo, Jumat (25/10/2024)
Dari komitmen yang dijalin, mengigatkan kepada seluruh jajaran pemangku kepentingan. Sebagai bagian dari pemerintahan haruslah berhati-hati, sebab pejabat pemerintahan merupakan garda terdepan yang harus memperjuangkan kepentingan negara dibandingkan kepentingan golongan. Memang sudah selayaknya, ketegasan terhadap jiwa pemimpin yang kuat sangat diperlukan. Supaya nantinya pejabat memiliki rasa takut untuk menyalahgunakan kewenangan dan tumbuh rasa patriotisme terhadap bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu bila rasa patriotisme tumbuh dan mengakar, tindakan keji (korupsi) akan pergi berkelana jauh di antah berantah. Hingga terwujud pemerintahan Indonesia yang maju damai dan sejahtera untuk rakyat. Oleh karenanya, mari kita bersama-sama mengawal langkah bijak ini demi keluhuran bangsa Indonesia.