Drama Ratna Sarumpaet: 'Kabarnya Temanku Termakan Kibul dari Kabarku'

Heru Joni Putra
Sastrawan. Sedang menyelesaikan studi Kajian Budaya di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2018 16:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heru Joni Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aktivis Ratna Sarumpaet (tengah) tiba di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/10).  (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis Ratna Sarumpaet (tengah) tiba di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/10). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alur narasi:
1. Tokoh Ratna Sarumpaet mengaku dikeroyok.
2. Teman segendang-sepenarian Ratna mengumumkan secara resmi pengakuan Ratna.
ADVERTISEMENT
3. Tokoh Prabowo menuding bahwa ada motif politik di balik terjadinya pengeroyokan tersebut. Lebih gamblang, beberapa tukang sorak kelompok Prabowo langsung menunjuk hidung Presiden Joko Widodo sebagai biang-kerok.
4. Polisi melakukan penyelidikan dan mengumumkan secara resmi bahwa pengakuan Ratna adalah bohong.
5. Ratna mengumumkan secara resmi bahwa ia memang berbohong. Ratna mengaku bahwa ia dibisiki oleh Setan.
6. Teman Ratna melakukan minta maaf secara berjemaah karena telah percaya kepada Ratna.
7. Tokoh Prabowo mengaku sebenarnya sayang sama Ratna. Tapi, sebagai risiko perbuatan, Ratna tetap dikeluarkan dari kelompok.
6. Teman Ratna tetap menunjuk ke arah Presiden.
7. Teman Ratna yang sudah mengatakan punya bukti kuat (analisa medis, saksi mata, dst) terhadap pengeroyokan itu pura-pura tidak pernah mengucapkan kalimat tersebut.
ADVERTISEMENT
8. Prabowo tiba-tiba jadi "Pahlawan" karena berani minta maaf--bukan permintaan maaf karena telah menculik dan membunuh aktivis di era Orde Baru--hanya minta maaf karena ikut menyebarkan cerita Ratna.
Dari alur narasi tersebut ada kekosongan utama:
Bagaimana Presiden Jokowi tiba-tiba bisa tetap salah sampai hari kiamat walaupun Ratna sudah mengaku bohong? Bukankah Ratna sudah mengaku bahwa kebohongan itu disebabkan oleh Setan? Mengapa Teman Ratna malah melindungi Setan dari pembicaraan selanjutnya? Mengapa Teman Ratna lebih memilih melindungi Setan daripada membela Ratna?
Spekulasi narasi:
Drama "Kabarnya Temanku Termakan Kibul dari Kabarku" merupakan "dekonstruksi-dekonstruksian" atas kisah Adam-Hawa. Dengan akhir cerita: Pihak yang tersingkir dari "Surga" hanya "Hawa". Sedangkan Teman Ratna dan Setan tetap bersama. Mungkin kembali fokus menganggu Presiden Jokowi dan rakyatnya.
ADVERTISEMENT