Konten dari Pengguna

Pembuatan Media Edukasi Budidaya Sorgum di Desa Bojongmanggu

Heru Nugroho
Dosen di Universitas Telkom.
7 Januari 2025 11:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heru Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Bojongmanggu, terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memiliki potensi dalam bidang agrikultur sekaligus wisata edukasi. Dengan keindahan alam dan keberagaman budaya, desa ini kini menjadi pusat perhatian berkat fokusnya pada budidaya sorgum sebagai salah satu alternatif bahan pangan yang menjanjikan. Kampung Sorgum di desa ini tidak hanya menghasilkan sorgum, tetapi juga menjadi teladan dalam pemanfaatan sumber daya lokal untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
ADVERTISEMENT
Sorgum: Alternatif Pangan dengan Segudang Manfaat
Sorgum merupakan tanaman yang tangguh terhadap iklim yang dapat dibudidayakan di berbagai lingkungan. Konten edukasi harus mencakup teknik budidaya khusus produk akhir dan intervensi pengolahan untuk meningkatkan penerimaan dan daya jual sorgum (Dayakar Rao, 2019). Sorgum (Sorghum bicolour, L) adalah tanaman pangan tahan kekeringan yang berasal dari Afrika Timur Laut dan telah dibudidayakan selama lebih dari 60 abad (Rooney dkk., 2007). Sebagai serealia biji-bijian terbesar kelima setelah jagung, gandum, beras, dan barley penurunan budidayanya di beberapa wilayah dipengaruhi oleh citranya sebagai makanan masyarakat miskin (Awika, 2017) dan kualitas pengolahan yang lebih rendah dibandingkan jagung dan beras (Teferra dkk., 2019).
Sorgum (Sorghum bicolor) adalah tanaman serbaguna yang memiliki kandungan protein dan karbohidrat tinggi. Keunggulan ini membuatnya cocok sebagai alternatif pangan selain beras dan gandum. Selain itu, tanaman ini mudah dibudidayakan, tahan terhadap kekeringan, dan memiliki manfaat kesehatan, terutama karena kandungan mineral Fe-nya yang membantu mengatasi stunting pada anak-anak. Dengan pendekatan zero waste, seluruh bagian tanaman sorgum dapat dimanfaatkan, mulai dari daun untuk pakan ternak hingga batang dan ampasnya yang dapat diolah menjadi bioenergi.
ADVERTISEMENT
Mengatasi Tantangan Edukasi Budidaya
Meskipun memiliki potensi besar, masyarakat Desa Bojongmanggu masih menghadapi tantangan bagaimana memberikan edukasi kepada masyrakat bagaimana teknik budidaya sorgum secara optimal. Kurangnya akses informasi yang mudah dijangkau menjadi salah satu kendala utama. Oleh karena itu, inisiatif berupa media edukasi interaktif dan informatif dirancang untuk menjawab kebutuhan ini. Media ini tidak hanya menyajikan panduan budidaya sorgum, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian tanaman ini sebagai warisan lokal.
Pembuatan Media Edukasi Budidaya Sorgum untuk Masyarakat dan Pelajar Bersama Kelompok Wanita Tani Sorgum Bojongmangu
Wisata Edukasi Sorgum: Menghubungkan Budaya dan Inovasi
Desa Bojongmanggu juga bertransformasi menjadi destinasi wisata edukasi yang menawarkan pengalaman unik. Pengunjung akan diajak untuk belajar langsung tentang proses budidaya sorgum, dari tahap penanaman hingga pengolahan produk. Selain itu, rencana menajdi desaa wisata ini akan memperkenalkan pengunjung pada nilai-nilai budaya lokal, sekaligus mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Program pengembangan sorgum di Desa Bojongmanggu didukung oleh kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat setempat. Kegiatan seperti pelatihan, pembuatan media edukasi, dan pendampingan dalam pemasaran digital telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Desa ini menjadi contoh bagaimana pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan.
Harapan ke Depan
Melalui komitmen bersama dan kolaborasi bersama akademisi, Desa Bojongmanggu diharapkan mampu menjadi pusat pelatihan dan edukasi sorgum yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian nasional. Dengan demikian, desa ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka, sekaligus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Mari kita dukung Desa Bojongmanggu dan Kampung Sorgumnya (https://www.kampungsorgum.com/) untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan!
ADVERTISEMENT

Daftar Pustaka

Awika, J. M. (2017). Sorghum: Its Unique Nutritional and Health-Promoting Attributes. Dalam Gluten-Free Ancient Grains (hlm. 21–54). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-100866-9.00003-0
Dayakar Rao, B. (2019). Sorghum Value Chain for Food and Fodder Security. Dalam Breeding Sorghum for Diverse End Uses (hlm. 409–419). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-101879-8.00023-1
Rooney, W. L., Blumenthal, J., Bean, B., & Mullet, J. E. (2007). Designing sorghum as a dedicated bioenergy feedstock. Biofuels, Bioproducts and Biorefining, 1(2), 147–157. https://doi.org/10.1002/bbb.15
Teferra, T. F., Amoako, D. B., Rooney, W. L., & Awika, J. M. (2019). Qualitative assessment of ‘highly digestible’ protein mutation in hard endosperm sorghum and its functional properties. Food Chemistry, 271, 561–569. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2018.08.014