Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Reklamasi : Semula Ditengkari, Kini Digemari
17 Desember 2022 13:27 WIB
Tulisan dari Herviana Anes tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Serba-Serbi Reklamasi
Sekitar tahun 1995, Presiden Soeharto menggagaskan sebuah proyek reklamasi guna memperluas wilayah Ibukota. Namun setelah pergantian Presiden beberapa kali, proyek ini sempat ditarik-ulur pengerjaannya. Pada masa kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo, proyek reklamasi ini dilakukan dengan target sekitar 17 pulau buatan di sekitar Jakarta. Proyek ini mendapat cukup banyak penolakan khususnya dari masyarakat Jakarta karena dinilai dapat mematikan mata pencarian masyarakat di sekitar pantai dan merusak ekosistem laut.
ADVERTISEMENT
Tahun 2020, mahasiswa melakukan aksi demonstrasi dengan tuntutan menolak reklamasi Ancol . Anies Baswedan dianggap tidak menepati janji kampanyenya karena reklamasi terus berjalan. Karena acap kali mendapat desakan berbagai pihak, terutama masyarakat, akhirnya tahun 2021 reklamasi resmi dihentikan.
Dua tahun setelah penghentian proyek reklamasi, sekaligus setelah pandemi berakhir, berbagai sektor ekonomi hingga sosial perlahan mulai pulih. Begitu pula sektor rekreasi dan pariwisata. PIK 2 merupakan salah satu objek pariwisata yang kembali dibuka ketika pandemi usai.
Antusiasme masyarakat menyambut dibukanya salah satu pulau reklamasi ini sangat tinggi. Terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang, baik ketika weekdays maupun weekend. Selain itu, tempat yang Instagramable dan banyaknya wisata kuliner membuat daya tarik PIK 2 sangat tinggi. Beberapa tempat favorit yang biasa dikunjungi masyarakat untuk berswafoto adalah Pantai Pasir Putih, La Riviera, dan Green Belt Zone 2.
Gelombang antusiasme masyarakat ini sangat bertolak belakang dengan tuntutan tentang reklamasi pada tahun 2020 silam. Padahal, tempat yang tengah digandrungi untuk berwisata tersebut merupakan hasil reklamasi. Jika seperti ini, bukan tidak mungkin proyek reklamasi akan kembali dihidupkan dan kedepannya akan lebih banyak lagi daerah hasil reklamasi yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri, jika dilihat dari sisi ekonomi reklamasi ini membuka peluang bisnis dan meningkatkan pendapatan daerah. Namun, perlu diingat reklamasi juga mempunyai sisi buruk bagi lingkungan, terlebih bagi kestabilan ekosistem terutama ekosistem laut. Karena bagaimanapun, ini adalah pulau buatan manusia yang merubah kondisi geografis secara alami.