Belajar Kewirausahaan Dalam Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Oleh: Hery Setyawan, M.Pd. (Guru SMPN 42 Jakarta)

Kegiatan pameran kewirausahaan ( sumber dokumen pribadi )

Belajar kewirausahaan biasanya dilakukan oleh mahasiswa atau paling tidak untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), karena harus dibekali keterampilan untuk bisa masuk ke dalam dunia usaha atau kerja. Namun dalam kurikulum merdeka kewirausahaan menjadi salah satu tema projek yang harus diberikan oleh seluruh siswa di semua jenjang memang dalam proses pemilihan tema tersebut setiap satuan pendidikan boleh memilih sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing masing. Tetapi tema kewirausahaan menjadi tema yang paling sering digunakan dalam projek yang dilaksanakan disetiap satuan pendidikan.

Seperti yang kita ketahui projek penguatan profil pelajar pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. projek penguatan profil pelajar pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. projek penguatan profil pelajar pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar pancasila.

Kegiatan pameran kewirausahaan (sumber dokumen pribadi)

Dalam kamus besar bahasa Indonesia istilah kewirausahaan adalah berasal dari kata ‘wira’ yang artinya laki-laki atau mandiri dan ‘usaha’ yang berarti sebuah kegiatan yang membutuhkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi definisi kewirausahaan adalah adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau suatu usaha.

Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila materi kewirausahaan dibuat sesuai dengan jenjang di setiap satuan pendidikan, dengan topik yang berbeda pula biasanya topik ini dibuat sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah ada yang mengangkat makanan dan minuman kekinian, makanan dan minuman tradisional sehingga siswa bisa lebih leluasa dalam belajar kewirausahaan karena langsung berhadapan dengan hal yang nyata dalam kehidupan sehari hari.

Dalam kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila belajar kewirausahaan dibuat secara sistematis dan terkonsep selama kurang lebih tiga pekan, setiap siswa dalam prosesnya diarahkan oleh guru sebagai fasilitator sehingga siswa memiliki produk dari setiap rangkaian pembelajaran yang diberikan. Dan biasanya projek ini diakhiri dengan kegiatan aktualisasi projek dimana sekolah mengundang perwakilan orang tua untuk melihat hasil dari projek ini dan setiap siswa menampilkan produk yang sudah dibuatnya dan bisa langsung dipasarkan dan keuntungan yang diperoleh bisa dibagi berdasarkan jumlah kelompoknya.