kumplus- Opini Heryadi Silvianto

Kasus Salam Alfamart: Customer Satisfaction atau Tirani Manajer Megalomaniak?

Heryadi Silvianto
Praktisi dan Akademisi Komunikasi
23 Januari 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah video menampilkan calon karyawan Alfamart menangis ditegur atasannya karena tidak mengucapkan salam kepada pelanggan viral di media sosial, Minggu (15/1). Unggahan tersebut memancing simpati publik bagi calon karyawan, dan sebaliknya, komentar miring dan olok-olok bagi manajer sekaligus perusahaan karena dianggap terlalu berlebihan dalam menegakkan aturan.
Bisa jadi proses “pengadilan informal” untuk menegakkan aturan lazim bagi sebuah perusahaan. Namun ini menjadi kontraproduktif ketika dilakukan dengan merekam dan menyebarluaskan “aib” tersebut, yang pada akhirnya membetot perhatian publik.
Tidak bisa dimungkiri, salam menjadi prasyarat penting bagi karyawan di garis depan (frontliner) seperti cashier, customer service, atau marketing ketika berinteraksi dengan konsumen. Sampai-sampai ada ungkapan, “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.” First impression menjadi penentu awal interaksi konsumen; person to person, lebih dari sekedar person to product.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten