Bisnis Gula Semut

Hesti Ernawatii
Mahasiswi Prodi PAI Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto Asal dari Purwokerto Motto hidup: Mengeluh tidak akan membuahkan hasil maka berusaha dan berdoalah niscaya kesuksesan akan menghapus keluhanmu
Konten dari Pengguna
15 Mei 2022 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hesti Ernawatii tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mengenal Olahan Unik Dengan Peluang Bisnis Bagi Masyarakat yang terdampak Pandemi

Ilustrasi Gula Semut atau Gula Merah, Foto: istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gula Semut atau Gula Merah, Foto: istockphoto.com
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke yang terletak di daerah khatulistiwa sehingga Indonesia memiliki tanah yang subur dan sangat cocok untuk ditanami berbagai rempah-rempah, Indonesia juga memiliki perkebunan yang sangat merata bahkan dari hasil perkebunan itu penduduk Indonesia dapat mengekspor maupun mengolah hasil perkebunan tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu hasil perkebunan yang di produksi ialah air nira dari pohon kelapa yang di olah menjadi gula dan semacamnya, bahkan Indonesia masuk ke dalam 5 negara yang tergolong sebagai pengekspor gula terbesar didunia. Salah satu olahan gula yang saat ini menjadi primadona para penduduk Indonesia maupun luar negeri diberi nama gula semut.
Apa sih gula semut itu?
Nama yang cukup menawan dan munkin sudah sering mendengar dengan olahan yang satu ini “Gula Semut” namanya. Gula semut adalah olahan tradisional berupa gula bubuk atau gula kristal yang terbuat dari air nira yang di dapat langsung dari pohon kelapa maupun pohon aren (enau), dijuluki gula semut karena bentuknya yang menyerupai sarang semut.
ADVERTISEMENT
Pulau dengan penghasil gula terbesar di Indonesia adalah pulau Jawa, di pulau Jawa sendiri juga terdapat kota yang cukup terkenal dengan olahan gula semut yaitu kota Banyumas, Jawa tengah. Sebagian penduduk pulau Jawa khususnya daerah Banyumas bermata pencaharian sebagai pencari nira atau penyadap.
Pada pertengahan tahun 2020 pada masa awal pandemi gula semut sempat dikatakan naik daun, pendapatannya sampai untung belasan juta bahkan sampai di ekspor ke berbagai negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Amerika dan berbagai negara lainnya. Di negara tetangga gula semut bisa dikatakan lebih familier. Masa pandemi sangat berdampak positif bagi para pembuat gula semut, gula semut yang semula harganya berkisar antara 9.000,00 saat itu terjadi peningkatan tajam yaitu dengan harga 16.000,00 per kilo.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan gula semut pun cukup mudah, pertama penyadap mengumpulkan air nira tersebut di atas pohon kelapa dengan menggunakan wadah, air nira yang masih segar kemudian di ambil dalam selang waktu satu hari satu malam untuk masa pengambilan.
Air nira yang masih segar tersebut kemudian di masak di dalam wajan khusus pembuatan gula sampai benar-benar matang dan menjadi gula, proses pematangannya pun cukup lama butuh waktu sampai beberapa jam. Air nira di masak di atas tungku dengan menggunakan api yang berbahan dasar kayu bakar.
Selanjutnya setelah air nira sudah masak dan sudah berubah bentuk menjadi gula, gula yang awalnya berbentuk cair kemudian dilakukan teknik pengadukan sampai gula tersebut mengental dan diamkan selama kurang lebih 10 menit di atas wajan yang masih panas agar mudah dalam proses pengayakan.
ADVERTISEMENT
Tahap yang terakhir yaitu tahap pengayakan agar gula semut memiliki ukuran yang sama dan terlihat menarik maka dilakukan proses pengayakan, gula yang semula berada di atas wajan yang sudah mengering kemudian digosok dengan menggunakan bambu hingga berbentuk menjadi ukuran kecil (gula semut).
Terdapat dua jenis dalam proses pengolahan gula semut di antaranya yaitu pada proses setelah pengayakan agar warna gula semut terlihat lebih memikat dan memiliki cita rasa yang gurih maka dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari, namun ada juga yang tidak dijemur atau langsung dikemas, semua tergantung permintaan konsumen, harganya juga tergolong sangat berbeda diantara keduanya.
Prospeknya pun sangat menggiurkan bukan? bagi anda yang ingin berinvestasi gula semut sangat amat mudah, terlebih-lebih dalam proses pembuatannya dengan alat-alatnya yang sederhana seperti tungku, wajan, wadah yang terbuat dari bambu serta proses pemasakannya yang hanya menggunakan kayu bakar.
ADVERTISEMENT
Saat ini di Indonesia sendiri, masyarakat lebih memilih menggunakan gula semut daripada gula pasir dikarenakan gula semut yang di dapat dari pohon kelapa asli dan pengolahannya pun sangat tradisional dan sangat sederhana sehingga aman di konsumsi.
Lalu apa manfaat dari gula semut tersebut bagi kesehatan?
Selain pengolahannya yang amat sederhana gula semut juga di percaya memiliki banyak manfaat dan juga khasiat bagi kesehatan, daripada gula putih yang sudah terkenal sejak lama salah satu manfaat dan khasiat gula semut di antaranya yakni sebagai pencegah diabetes, mencegah anemia, meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kolesterol, serta menjaga kesehatan saraf dan otot.
Gula semut juga memiliki banyak kandungan di dalamnya antara lain yaitu mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, niacin, kalsium dan lainnya, selain itu gula semut juga dijadikan sebagai bahan campuran rempah-rempah seperti campuran jahe, temulawak apalagi bila di seduh dengan kopi, susu maupun teh hangat sangatlah cocok untuk menemani aktivitas dipagi hari.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya sebagai kesehatan saja tetapi aroma yang khas dan gurih dari gula semut dapat membuat ketagihan sehingga mampu menjadikan otak rileks. Tidak perlu diragukan lagi untuk mengonsumsi gula semut yang sudah terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sehingga tidak khawatir jika dikonsumsi sehari-hari.
Namun sayangnya akhir-akhir ini gula semut sangat minim penjual, menurut para pembuat gula semut mereka mengatakan bahwa saat ini harga gula semut sempat menurun yang semula seharga 16.000,00 per kilo kini menjadi 12.000,00 per kilo, sehingga para pembuat gula semut saat ini sangat jarang membuatnya sehingga mereka sebagian beralih dengan pembuatan gula cetak atau yang lebih dikenal dengan gula merah.
Demikian olahan gula semut yang sangat terlihat menarik dari proses pembuatan sampai dengan proses pengolahan yang sangat sederhana dan sangat tergolong lebih alami dan juga terbuat langsung dari pohon kelapa asli, bukan hanya itu saja gula semut juga memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi tubuh. Indonesia sendiri merupakan negara dengan pengekspor terbanyak setelah negara Brazil, bagi generasi muda saat ini sangatlah perlu mengonsumsi produk-produk asli Indonesia agar tercipta kearifan negeri, cintai agar tetap lestari dan banggalah mewarisi. Dari kita untuk negeri.
ADVERTISEMENT