Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rizal sang Tentara Kota Tua
7 November 2017 12:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Hesti Widianingtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berpenampilan serba hijau bak miniatur tentara, Rizal berdiri di sudut Kota Tua dengan senapan angin mainan dan kayu kecil sebagai panggungnya. Tanpa memasang tarif, ia mengundang pengunjung untuk berfoto dengan dirinya, si manusia patung.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, Rizal berangkat dari rumah kontrakannya pukul 7.30 WIB di Kemayoran menuju kawasan wisata Kota Tua. Sesampainya di sana, ia bersiap mengoleskan campuran bedak hijau di wajahnya dan mengenakan seragam tentara, sebagai manusia patung army toy.
Laki-laki berusia 37 tahun ini mengawali karirnya pada 2011 sebagai manusia patung Opas Belanda, atau tentara Belanda. Namun, pada 2014 ia mengganti penampilannya sebagai army toy, atau miniatur tentara berwarna hijau.
Penghasilannya pun tidak menentu. Di hari kerja, Rizal yang mulai berpose dari pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB, mampu mendapatkan Rp 50 ribu hingga Rp 150 ribu. Sedangkan di hari libur, penghasilannya dapat mencapai Rp 300 ribu hingga Rp 450 ribu.
“Ya, kadang ada yang baik, ngasih Rp 50 ribu, Rp 20 ribu. Tapi kalo anak-anak sekolah gitu paling ngasih Rp 2 ribu. Minta fotonya banyak lagi,” tuturnya saat ditemui kumparan, Selasa (7/11).
ADVERTISEMENT
Penghasilannya tersebut sebagian ia berikan kepada istri dan kedua anak lelakinya. Sedangkan sisanya ia gunakan untuk keperluan ‘panggung’, di antaranya bedak hijau yang harganya tidak murah.
Rizal mengaku, untuk satu botol bedak hijau ia harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 50 ribu. Satu botol itu pun hanya cukup dipakai untuk tiga hari. Untuk mengakalinya, ia mencampurkan bedak bayi agar bisa dipakai hingga tujuh hari.
Selesainya bersolek, Rizal menyiapkan panggung kecilnya, berikut dengan senapan angin dan topi tentara. Tidak lupa, ia menaruh kotak sumbangan, seikat bunga dan topi bagi siapa saja yang ingin berfoto dengannya. Menutup obrolan di siang yang berawan itu, Rizal berharap agar hari ini tidak hujan.
“Semoga hari ini panas ya, Mba. Biar saya dapet duit,” doanya.
ADVERTISEMENT