news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Child Grooming, Modus Eksploitasi Anak yang Berbahaya

Hesty Nuraini
Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Surabaya, bekerja sebagai staff Pusat Bahasa UMSurabaya
15 Maret 2025 18:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hesty Nuraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Child grooming merupakan modus pelecehan dan eksplotasi anak yang jarang disadari. Baru-baru ini fans drama korea di kejutkan dengan berita viral dengan kasus meninggalnya aktris muda cantik, Kim Saeron yang bunuh diri dengan dugaan korban child grooming yang dilakukan oleh artis terkenal bayarannya paling mahal yaitu Kim Soo-Hyun.
ADVERTISEMENT
Banyak fans yang tidak percaya Kim Soo-Hyun melakukan hal tersebut, meski fakta mengarah demikian. Child grooming memang menjadi salah satu bentuk kejahatan yang kian mengancam anak-anak, terutama pada era digital saat ini. Oleh karena itu penting untuk mewaspadai child grooming karena hal ini menjadi Langkah awal bagi seseorang untuk melakukan pelecehan seksual, radikalisasi, atau eksploitasi pada anak-anak.
Penting bagi kita, orang tua khususnya harus tahu lebih lanjut terkait child grooming ini untuk menentukan Upaya pencegahan.

Apa itu Child Grooming?

Child grooming merupakan suatu tindakan membangun hubungan dan kepercayaan dengan anak-anak atau remaja yang serta sering kali melibatkan keluarganya, dengan tujuan untuk mengeksploitasi mereka, baik secara emosional, fisik, maupun seksual. Tindakan ini bisa terjadi di mana saja dan dalam berbagai situasi. Beberapa situasi tersebut contohnya; bertemu secara langsung, secara daring melalui media sosial, dalam sebuah instansi baik sekolah ataupun tempat kerja, diruang public. Pelaku child grooming sering kali menggunalan beberapa cara untuk mendapatkan kepercayaan korban dan keluarganya, seperti; memberi nasihat atau pengertian kepada korban, memberi hadiah kepada korban, menunjukkan perhatian yang besar kepada korban dan hal-hal lain yang membuat korban menjadi bergantung kepadanya dan menyerahkan kepercayaan korban secara penuh kepada pelaku.
ADVERTISEMENT
Dampak Psikologis Pada Korban Child Grooming
child grooming, modus pelecehan anak yang jarang disadari
Child grooming tidak hanya berisiko mengeksploitasi korban secara seksual, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis jangka panjang. Anak-anak yang menjadi korban child grooming sering kali mengalami trauma, gangguan kecemasan, depresi, hingga kesulitan menjalin hubungan sehat di masa depan. Dalam banyak kasus, korban merasa terisolasi dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, sehingga mereka enggan melaporkan kejadian tersebut.
Langkah Pencegahan Child Grooming
Pencegahan Child grooming memerlukan peran aktif Masyarakat, Pendidikan, dan khususnya orang tua. Korban child grooming biasanya karena kurangnya perhatian dari orang tua, sehingga disini peran orang tua sangat penting untuk membangun komunikasi yang baik kepada anak sehingga anak tidak butuh lagi perhatian dan validasi dari orang lain, menanamkan cintai diri sendiri; dengan menanamkan rasa cinta diri sendiri anak lebih bisa menghargai dirinya dan menyadari bahwa kebagiaan itu diri sendirilah yang menciptakan bukan datang dari orang lain. Orang tua juga harus mengawasi aktivitas online anak teruta aktivitas anak di media sosial dan platform daring lainnya. Mengajarkan anak tentang Batasan privasi juga sangat penting untuk mengenali perilaku yang pantas dan tidak pantas.
ADVERTISEMENT