Apakah Fetal Doppler Berbahaya bagi Janin? Kenali Faktanya

Hesty Susanti
Ph.D in Eng. Physics - Lecturer and Researcher at School of Electrical Engineering, Telkom University (Biomedical Engineering and Ultrasound/Acoustic based Measurement) - Art Enthusiast - Writer and Philomath. https://linktr.ee/maktjik
Konten dari Pengguna
25 Maret 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hesty Susanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu Fisika, dikenal sebuah fenomena pergeseran frekuensi bunyi yang disebut sebagai efek Doppler. Efek Doppler ini banyak dimanfaatkan dalam bidang medis, antara lain untuk mengukur kecepatan aliran darah di dalam pembuluh darah dengan gelombang ultrasonik. Anda dapat membaca lebih rinci mengenai efek Doppler ini di artikel sebelumnya pada tautan ini: Mengukur Kecepatan Aliran Darah dengan Ultrasonografi Doppler.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh pemanfaatan lain dari efek Doppler dalam bidang medis, yaitu untuk mendeteksi detak jantung janin dalam kandungan menggunakan gelombang ultrasonik. Alat ringkas dan portabel yang dikenal masyarakat sebagai Fetal Doppler ini sebenarnya memiliki prinsip kerja yang relatif sederhana. Namun, apakah penggunaan Fetal Doppler memiliki efek negatif bagi janin dalam kandungan?
Ilustrasi kehamilan (pixabay)
Prinsip Kerja Fetal Doppler
Efek Doppler pada gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk mendeteksi detak jantung, pergerakan tali pusar, dan plasenta dari janin dalam kandungan ibu. Pemeriksaan ini biasa dilakukan pada usia kandungan 12-20 minggu ketika pencitraan ultrasonografi dan tanda-tanda klinis lainnya belum terlalu bisa diandalkan.
Ketika gelombang ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misalnya f_0) dipancarkan dari probe Fetal Doppler dan mengenai jantung janin, pantulan gelombang ultrasonik dari jantung janin akan mengalami pergeseran frekuensi. Frekuensi dari pantulan gelombang ini bisa menjadi sedikit lebih tinggi dari f_0 jika jantung janin sedang bergerak menuju arah sumber gelombang ultrasonik (probe), atau sebaliknya sedikit turun jika jantung janin sedang bergerak menjauhi sumber gelombang. Variasi dari perubahan frekuensi ini kemudian diolah lebih lanjut dan diterjemahkan oleh Fetal Doppler sebagai detak jantung janin.
Diagram skematik Fetal Doppler. (Sumber: Cameron, J.R., Skofronick, J.G., Medical Physics, John Wiley and Sons, 1978.)
Luaran yang bisa terbaca pada Fetal Doppler biasanya berupa angka yang menunjukkan detak jantung janin dalam bpm (beat per minute atau detak per menit), bunyi detak jantung yang bisa terdengar, atau tampilan berupa kurva detak jantung terhadap waktu.
ADVERTISEMENT
Fungsi lain yang lebih khusus, ultrasonografi Doppler dapat digunakan untuk mengetahui lokasi titik pangkal tali pusar ke plasenta. Informasi ini sangat berguna ketika terjadi pendarahan karena pergeseran letak plasenta atau ketika dokter ingin melakukan transfusi darah pada janin. Namun, fitur ini biasanya hanya tersedia pada perangkat ultrasonografi medis standar klinik. Menurut sebuah penelitian, prediksi lokasi tali pusar dan plasenta dengan ultrasonografi Doppler memiliki tingkat akurasi lebih dari 90%.
Pada saat menggunakan Fetal Doppler, dokter atau ultrasonografer harus terampil agar gelombang ultrasonik tidak mengenai pembuluh darah ibu yang memiliki bpm jauh lebih rendah daripada jantung janin. Atau kesalahan lain terjadi ketika detak jantung janin tidak terdeteksi karena gelombang ultrasonik justru mengenai jantung ibu. Kesalahan-kesalahan penggunaan ini tentunya dapat menyebabkan kesalahan diagnosis yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Risiko Negatif yang Mungkin Timbul
Meskipun alat kesehatan berbasis gelombang ultrasonik tidak mempunyai risiko radiasi ionisasi sebagaimana yang berbasis X-Ray, namun Fetal Doppler tetap memiliki risiko negatif jika tidak digunakan dengan bijaksana.
Intensitas gelombang ultrasonik untuk bidang medis telah diatur dengan kadar rendah, yakni sekitar 0,01 Watt/cm^2. Kendati demikian, paparan terus menerus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan efek tertentu, misalnya efek termal atau pemanasan. Efek pemanasan ini terjadi karena penyerapan energi gelombang ultrasonik oleh jaringan tubuh.
Efek lain yang mungkin timbul adalah efek kavitasi, di mana ketika dipapar gelombang ultrasonik, pada medium yang dipapar dapat terbentuk gelembung-gelembung udara berukuran kecil (mikrometer). Ketika mencapai titik jenuhnya, gelembung-gelembung udara tersebut akan pecah dan menyebabkan lonjakan tekanan tinggi di area sekitarnya. Efek termal dan kavitasi ini dapat menimbulkan perubahan fisik dan kimiawi pada medium yang terpapar.
ADVERTISEMENT
Sekarang kita bayangkan, Fetal Doppler tadi dipaparkan ke medium berupa janin dalam kandungan yang masih berada pada tahap awal kehidupan. Tentu saja, jaringan-jaringan pada janin masih tergolong jaringan muda dan sensitif terhadap perubahan lingkungan fisik dan kimiawi di sekitarnya. Paparan gelombang ultrasonik termasuk perubahan lingkungan fisik sehingga prosedur penggunaannya harus tersupervisi dengan baik oleh tenaga profesional, yaitu dokter dan ultrasonografer untuk mencegah risiko-risiko yang tidak diinginkan.
Fetal Doppler Bukan Mainan
Badan Medical Device Directive (MDD) Eropa dan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menerbitkan beberapa petunjuk teknis terkait aspek keselamatan (safety) dalam penggunaan gelombang ultrasonik dalam bidang medis yang harus diikuti oleh produsen dan pengguna (tenaga kesehatan profesional).
ADVERTISEMENT
Petunjuk teknis ini menyangkut kadar intensitas dan frekuensi gelombang ultrasonik, waktu paparan untuk penggunaan spesifik, usia kehamilan khusus untuk penggunaan pada ibu hamil, serta prosedur penggunaan. FDA merekomendasikan bahwa ultrasonografi hanya dipakai di bawah pengawasan tenaga profesional dan bukan untuk tujuan hiburan.
Perangkat portabel Fetal Doppler. (Wikipedia)
Asosiasi Ahli Radiologi Kanada serta Perhimpunan Ahli Obstetri dan Ginekologi Kanada mengeluarkan pernyataan bahwa janin tidak boleh terpapar gelombang ultrasonik, baik ultrasonografi klinik maupun Fetal Doppler untuk tujuan hiburan atau tujuan komersial.
Petunjuk-petunjuk ini harus diikuti secara seksama oleh produsen dan pengguna agar risiko-risiko seperti efek pemanasan dan efek kavitasi tadi tidak terjadi. Meskipun Fetal Doppler tergolong relatif aman, pastikan para ibu hanya menggunakannya di usia kehamilan yang tepat dan di bawah pengawasan tenaga kesehatan profesional ya!
ADVERTISEMENT
Referensi
Cameron, J.R., Skofronick, J.G., Medical Physics, John Wiley and Sons, 1978.
Suprijanto dan Hesty Susanti, Ultrasonografi Medis – Prinsip dan Aplikasi, Penerbit ITB, 2020.