Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Melepas Lelah di Pantai Gemah
28 Desember 2023 8:16 WIB
Tulisan dari hesty indra widajati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Libur telah tiba ! Liburan kali ini saya habiskan seharian di pantai Gemah. Pantai Gemah merupakan salah satu pantai yang terletak di tepi ruas Jalur Lintas Selatan di Kabupaten Tulungagung. Pantai Gemah banyak menarik minat wisatawan akhir-akhir ini. Letaknya yang mudah dijangkau, serta fasilitas di area pantai yang memadai, membuat wisatawan merasa betah berada di pantai ini.
ADVERTISEMENT
Pada hari libur, biasanya volume pengunjung meningkat. Apalagi menjelang tahun baru seperti ini, arus lalulintas sepanjang Jalur Lintas Selatan padat merayap, bahkan sempat macet sekitar 5 kilo meter sebelum Midodaren Beach and Resort. Tentu saja sangat tidak nyaman berkendara di tengah kemacetan, apalagi di jalanan yang menanjak. Lelah dengan kemacetan, akhirnya saya belok ke pintu gerbang pantai Gemah , tidak jauh dari Midodaren Beach and Resort.
Tiket masuk seharga sepuluh ribu rupiah tidak terasa mahal dibandingkan dengan sensasi wisata yang memang saya perlukan demi mendinginkan otak dan jiwa. Hari itu suasana pantai Gemah ramai luar biasa.
Hal yang paling menarik perhatian saya adalah aktifitas ekonomi di area pantai Gemah. Warung makan yang ada di area sekitar pantai rata-rata menyajikan menu hasil tangkapan dari laut dan aneka cemilan, minuman serta souvenir. Hal ini tentu saja berimbas pada peningkatan pendapatan warga sekitar Gemah.
ADVERTISEMENT
Selain menjual makanan, minuman dan souvenir, warung-warung makan itu juga menyediakan fasilitas kamar mandi berbayar. Setiap pengunjung yang memakai kamar mandi membayar sebesar dua ribu rupiah. Air yang bersih dan melimpah serta kondisi rata-rata kamar mandi yang bersih serta jumlah kamar mandi yang banyak memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengunjung karena kamar mandi termasuk hal yang vital.
Sepanjang jalur menuju pantai, di bawah naungan pohon-pohon cemara, beberapa penjual Pentol asyik melayani pembeli. Pantai Gemah dilengkapi pula dengan pos pantau untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan terkait pengunjung yang berenang atau bermain air di pantai.
Sebuah istana balon yang megah dan penuh warna mengundang anak-anak untuk bermain di dalamnya. Selain istana balon, ada juga kolam balon berisi ikan-ikan plastik bermagnet yang tentu saja dipancing dengan pancing bermagnet pula. Sementara itu di bawah keteduhan pohon-pohon cemara tak jauh dari area parkir berderet bahan gabus persegi berpola gambar yang beragam, siap menanti para kanak-kanak yang tertarik mewarnainya.
" Tikar, Mbak," Seorang wanita menawarkan tikar sewaan padaku. Mungkin karena melihat aku tidak membawa alas untuk duduk di pasir pantai.
ADVERTISEMENT
"Berapa harga sewanya, Bu?" tanyaku sambil mengamati sekelilingku. Beberapa tikar yang masih kosong di gelar berdekatan di tempat-tempat yang teduh.
"Dua puluh ribu,"
"Berapa lama?"
"Sepuasnya," jawab ibu pemilik tikar dan kusetujui dengan menyerahkan uang sewa sebesar dua puluh ribu rupiah. Inilah wisata. Harga itu saya anggap sebanding dengan jangka waktu penyewaan yang sepuasnya. Artinya jika saya pulang sehabis senja pun tidak masalah. Tikar itu tetap sah saya sewa.
Selembar tikar yang digelar di bawah keteduhan pohon waru saya pilih dan dibersihkan dari pasir pantai oleh ibu pemilik tikar dengan menggunakan kemucing. Terbayang di otak saya yang agak matre, berapa cuan yang diterima oleh ibu tikar dalam sehari. Jika dia memiliki 10 tikar, dalam satu hari dia mendapatkan minimal dua ratus ribu rupiah. Lebih dari lumayan, saya kira.
ADVERTISEMENT
Duduk di atas tikar di tepi pantai sambil mengamati area pantai, banyak hal menarik yang tercatat dalam ingatan saya. Pantai Gemah memang asyik, kecuali terkait sampah-sampah yang berasal dari luar pantai Gemah. Namun pengelola pantai selalu membersihkannya, bahkan mendatangkan truk untuk mengangkut sampah-sampah yang jumlahnya sangat banyak.
Pantai yang dikelola secara bersama oleh Perum Perhutani, Pemerintah Daerah dan Kelompok Sadar Wisata Desa ini tampaknya memang terus berbenah.
Untuk mengatasi kejenuhan para pengunjung, disediakan motor trail dan ATV yang dapat disewa oleh para pengunjung. Selain motor trail dan ATV, ada juga Banana boat yang ditarik oleh perahu. Naik banana boat ini memang membutuhkan keberanian ekstra karena ketika banana boat sudah ditarik agak jauh dari bibir pantai, penumpang banana boat akan ditumpahkan ke laut. Tentu saja para penumpangnya telah dilengkapi dengan baju pelampung untuk keselamatan. Ngeri, tapi asyik juga.
ADVERTISEMENT
Anda suka tantangan di udara? Jika anda menyukai aktifitas yang memacu adrenalin, anda bisa bermain flying fox atau pun paralayang di area pantai Gemah. Tentunya merupakan suatu pengalaman yang tak terlupakan melayang-layang di udara dengan sebuah parasut paralayang maupun dengan berayun di jalur flying fox.
Begitulah wajah Gemah. Pantai yang semakin diminati wisatawan ini terus berbenah, terus meningkatkan promosi melalui berbagai media masa serta layanan sarana maupun prasarana untuk menarik lebih banyak wisatawan yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan bersama para warga desa di sekitarnya.
***
ADVERTISEMENT