Konten dari Pengguna

Mengenal Kapilaritas yang Memesona

hesty indra widajati
saya seorang guru IPA SMP di wilayah kabupaten Kediri, yang merasa nyesek banget jika tak menulis.
10 Oktober 2022 11:23 WIB
clock
Diperbarui 8 September 2023 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari hesty indra widajati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hesty Indra Widajati
Kapilaritas dalam sistem transportasi pada akar dan batang tumbuhan yang menyerap air dan unsur hara untuk diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan .
Salah satu keasyikan ketika saya masih kecil adalah bermain mewarnai bunga. Saya dan teman-teman sebaya mencari bunga Aster berwarna putih yang tumbuh di halaman rumah. Bunga itu dipotong beserta tangkainya, lalu dicelupkan ke dalam wadah berisi air yang sudah diberi pewarna. Keesokan harinya, kami akan bersukacita karena bunga Aster putih itu telah berubah warna. Hal itu merupakan peristiwa kapilaritas yang baru saya sadari ketika saya belajar di jenjang sekolah yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Kapilaritas sangat akrab dengan aktifitas kita sehari-hari. Istilah kapilaritas sebenarnya merupakan peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa sempit yang disebut pipa kapiler.
Pernahkah mendengar tentang kohesi dan adhesi? Kedua hal inilah yang berperan dalam peristiwa kapilaritas. Kohesi merupakan gaya interaksi tarik menarik antara partikel-partikel zat yang sejenis. Sedangkan adhesi merupakan gaya interaksi tarik menarik antara partikel-partikel zat yang berbeda jenis.
Setetes air cenderung membentuk permukaan yang bulat karena kohesi. Jika di atas daun keladi terdapat setetes embun, maka permukaan embun terlihat membulat. Hal ini memperlihatkan bahwa kohesi partikel air lebih besar daripada adhesi partikel air dengan lapisan lilin pada daun keladi. Partikel-partikel raksa memiliki kohesi yang sangat kuat. Oleh karena itu jika sebuah termometer pecah dan raksa berhamburan keluar, sangat mudah bagi kita untuk mengumpulkannya.
ADVERTISEMENT
Berbagai Peristiwa Kapilaritas
Pada peristiwa kapilaritas, adhesi antar partikel zat yang berbeda lebih kuat daripada kohesi masing-masing partikel zat. Zat cair yang meresap pada kain menunjukkan gejala tersebut. Demikian juga zat cair yang meresap pada tisue atau kertas saring. Baik kain, tisue maupun kertas saring memiliki pori-pori yang dapat dianggap sebagai pipa kapiler. Adhesi antara partikel zat cair dengan partikel kain, tisue atau kertas saring menyebabkan zat cair dapat meresap pada bahan-bahan tersebut
Seprinsip dengan peristiwa fisis itu, air yang meresap ke dalam tembok dan menyebabkan kerapuhan material tembok di pengaruhi juga oleh prinsip kapilaritas. Demikian pula naiknya minyak tanah pada sumbu kompor. Sumbu kompor memiliki banyak rongga sama seperti kain, yang menyebabkan air dapat meresap ke tiap pori-porinya.
ADVERTISEMENT
Terkait kapilaritas ini, teringat hal tak terduga yang saya alami, yang membuat tak nyaman akibat kecerobohan saya. Suatu saat ketika sedang bersantai dengan beberapa teman di sela waktu kerja, kami berada di taman dan duduk di tepi kolam. Tanpa saya sadari, sedikit ujung blouse saya yang memang agak panjang ternyata menyentuh permukaan air kolam. Tentu saja hal itu saya ketahui setelah sebagian blouse dan rok belakang saya basah oleh air kolam yang merembes melalui serat kain. Hehehe.
Naa... pernahkah memikirkan bagaimana kapilaritas ini bekerja juga dalam batang tanaman? Pada batang tanaman terdapat pembuluh yang berfungsi untuk transportasi air maupun unsur hara yang diperlukan tumbuhan. Penyerapan dari akar yang diteruskan oleh batang ke seluruh tumbuhan termasuk daun melibatkan kekapilaritasan .
ADVERTISEMENT
Kapilaritas dan Seni
Sains bisa dikawinkan dengan seni. Kapilaritas menyumbangkan banyak peran di dunia seni.
Kulit jagung untuk bahan ketrampilan dapat menyerap zat warna ketika direndam dalam pewarna. Demikian pula menempelnya cat pada kanvas dipengaruhi pula oleh kapilaritas selain juga karena adhesi yang kuat antara cat dengan kanvas. Adanya adhesi yang kuat, partikel cat dan kanvas saling lekat dan partikel cat dapat meresap ke dalam pori-pori kanvas.
Kita tentu tak asing dengan shibori atau selembar kain jumputan. Shibori adalah salah satu kerajinan khas Jepang yang sangat digemari . Proses pembuatan shibori dan kain jumputan ini mengandalkan teknik ikatan dan pencelupan.
Jadi prinsipnya, ada bagian kain yang memang sengaja ditutup agar setelah pencelupan kain ke dalam pewarna diperoleh motif sesuai dengan yang dikehendaki. Teknik penutupan bagian kain ini dapat dilakukan dengan cara mengikat, menyisipkan suatu benda, melipat dan dapat juga menjahitnya dengan benang. Pada saat kain dicelupkan pada pewarna, maka cairan pewarna akan meresap pada kain melalui pori-pori kain. Disinilah berlaku kapilaritas. Hasilnya adalah selembar kain yang indah, seperti shibori dan kain jumputan yang kita kenal dan banyak disukai orang.
ADVERTISEMENT
Naah, waow banget, kan. . Kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari. Sering tak kita sadari, namun justru sangat akrab dan sering kita temui.
***