Kartu Tani, Inovasi Transaksi Modern Penebusan Pupuk Subsidi

Hety Sulistiyowati
ASN Kementerian Pertanian
Konten dari Pengguna
13 Juli 2022 14:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hety Sulistiyowati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi petani sedang menabur pupuk, foto : Antony Trivet (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani sedang menabur pupuk, foto : Antony Trivet (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian berkomitmen untuk menguatkan sektor pertanian, salah satunya melalui penyaluran kartu tani yang akan berfungsi untuk menebus pupuk bersubsidi secara tertutup. Distribusi pupuk kepada para petani seringkali mengalami berbagai kendala, sehingga sering terjadi adanya kelangkaan pupuk bersubsidi, keterlambatan penyaluran pupuk, ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran pupuk dan bahkan terjadi harga yang tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Untuk mengatasi hal ini, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), Pemerintah mencanangkan program Kartu Tani.
ADVERTISEMENT
Kebijakan pemberian subsidi pupuk oleh Pemerintah dimaksudkan agar petani mudah mengakses pupuk untuk meningkatkan produksi pangan sehingga tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani semakin meningkat. Namun demikian, Pemerintah melalui Kementan dituntut untuk menyesuaikan skim subsidi pupuk dan menyalurkannya tepat sasaran dan tepat waktu. Berkenaan dengan skim subsidi pupuk dan penyaluran secara tepat sasaran dan waktu, maka Kementan membuat terobosan baru penyaluran subsidi pupuk dengan pola kartu tani.
Peluncuran program kartu tani dilakukan secara bertahap pada tahun 2016 yang dimulai di Pulau Jawa. Kartu tani dirancang secara khusus untuk untuk petani kecil yang implementasinya dimulai di Pulau Jawa. Perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (HIMBARA) memegang peran yang penting dalam pelaksanaannya di lapangan. Dimulai pada tahun 2018, tiga bank BUMN bekerjasama dengan Kementan menerbitkan kartu tani tersebut, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Provinsi Banten, Yogyakarta dan Jawa Tengah, sedangkan Bank Mandiri di Provinsi Jawa Barat dan Bank Negara Indonesia (BNI) di Provinsi Jawa Timur. Dimana program kartu tani ini digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan berpotensi untuk diaplikasikan ke daerah pertanian di seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kartu tani merupakan sarana akses layanan perbankan yang terintegrasi dan berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman, hingga kartu subsidi (e-wallet). Kartu tani ini berupa kartu debit yang digunakan secara khusus untuk membaca alokasi pupuk bersubsidi dan transaksi pembayaran pupuk bersubsidi dengan menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) yang ditempatkan di pengecer pupuk. Setiap transaksi penebusan pupuk bersubsidi secara otomatis akan mengurangi alokasi pupuk bersubsidi dan saldo rekening tabungan yang dimiliki oleh petani.
Kelebihan kartu tani dibandingkan dengan sistem distribusi pupuk bersubsidi sebelumnya adalah kartu ini di dalamnya mencantumkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Berisi data masing-masing anggota kelompok tani, luasan lahan pertanian yang digarap maksimal 2 ha, jenis tanaman dan alokasi pupuk bersubsidi. Dimana tujuan dari kartu tani untuk mengefisienkan pendistribusian pupuk bersubsidi bagi petani agar tepat sasaran, terutama untuk mensejahterakan para petani kecil. Akan tetapi, kartu tani tidak bisa diuangkan dan hanya bisa dilakukan untuk penukaran pupuk saja.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, hasil pemantauan implementasi penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani berbasis e-RDKK yang sudah terdistribusi sebesar 9.709.026 kartu tani dan sudah digunakan oleh petani sebesar 1.814.662 kartu tani dengan jumlah kios sebesar 29.643 dan 19.200 kios yang sudah terpasang EDC di seluruh Indonesia (data sampai dengan April 2022). Adanya data tersebut kebijakan pertanian tentang pupuk bersubsidi yang sistem pembayarannya dengan menggunakan kartu tani ini butuh penyesuaian dan penyempurnaan.
Keberhasilan adanya program kartu tani tidak terlepas dari pandangan petani sebagai sasaran dari adanya program tersebut. Perkembangan positif ini menjanjikan untuk mencapai target yang akan datang penyaluran pupuk subsidi akan sepenuhnya melalui kartu tani. Penerapan kartu tani juga dapat diubah dengan memberlakukan pembayaran langsung (direct payment) dengan sistem yang tidak dapat ditarik tunai dan tidak membatasi pembelian untuk input diluar pupuk serta merek tertentu saja. Ini memungkinkan petani menggunakan saldo bantuan sesuai kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
Atas dasar program diatas diharapkan peningkatan sistem kartu tani perlu dilakukan agar penggunaannya dapat efisien. Sosialisasi juga perlu lebih digencarkan lagi agar masyarakat paham, mau menggunakan dan membeli pupuk dengan menggunakan kartu tani, sehingga problem pupuk yang dihadapi petani diharapkan menopang produksi pangan di tengah pandemi.
Namun hal tersebut akan di tindak lanjuti bersama pihak terkait lainnya guna kelancaran transaksi pupuk bersubsidi pemerintah dan kebutuhan pupuk petani tidak terganggu. Kartu tani merupakan salah satu terobosan teknologi dalam bidang pertanian guna menghindari penimbunan pupuk bersubsidi pemerintah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab serta diharapkan subsidi terhadap harga pupuk ini nantinya benar - benar tepat sasaran kepada petani yang membutuhkan.