Mendorong Produksi Benih Hortikultura Bermutu

Hety Sulistiyowati
ASN Kementerian Pertanian
Konten dari Pengguna
10 Juni 2022 15:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hety Sulistiyowati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penangkaran benih hortikultura, gambar : Google.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penangkaran benih hortikultura, gambar : Google.com
ADVERTISEMENT
Setiap kali saya berkeliling Indonesia, tidak mungkin rasanya menghitung kekayaan alam yang terangkum di berbagai sektor. Pertanian menjadi nafas utama dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian bangsa. Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor, salah satunya adalah subsektor hortikultura yang meliputi buah-buahan, sayuran, biofarma, dan tanaman hias. Potensi benih bermutu tanaman hortikultura telah menjadi salah satu komoditas perdagangan internasional dan peluang ekspor benih bermutu tanaman hortikultura Indonesia yang berperan dalam meningkatkan devisa negara Indonesia. Oleh karena itu jaminan mutu benih sangat diperlukan oleh pengguna benih.
ADVERTISEMENT
Penggunaan benih bermutu merupakan suatu keharusan dalam agroindustri hortikultura. Berkembangnya usaha agroindustri hortikultura di antaranya sangat ditentukan oleh ketersediaan benih bermutu. Untuk mendukung kebijakan tersebut Direktorat Perbenihan Hortikultura - Kementerian Pertanian terus mendorong munculnya varietas hortikultura baru khususnya varietas lokal yang memiliki keunggulan dan diminati masyarakat namun belum didaftar. Kemunculan varietas baru turut menjamin ketersediaan benih melalui pengembangan dan pembinaan produsen benih baik milik pemerintah maupun swasta.
Banyaknya faktor yang mendorong dalam menggunakan benih bermutu perlu dianalisis melalui sikap dan tingkat kepuasan dalam menggunakan benih hortikultura bermutu. Dengan mengetahui perilaku konsumen tersebut, diharapkan adanya peningkatan jumlah produksi benih hortikultura bermutu tiap tahunnya di Indonesia. Peningkatan produktivitas hortikultura dapat tercapai dengan penggunaan benih bermutu. Penggunaan benih bermutu tinggi dan varietas unggul akan berkorelasi positif terhadap produksi.
ADVERTISEMENT
Tantangan yang dihadapi Indonesia khususnya di sektor pertanian adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terhadap standar dan mutu produk, khususnya benih. Kondisi benih yang beredar di Indonesia sangat bervariasi tingkat mutunya, baik benih yang berasal dari produsen lokal maupun produsen luar negeri. Penggunaan benih yang memiliki mutu genetik dan fisiologisnya kurang baik dan tidak layak ditanam dapat sangat merugikan. Dimana benih merupakan sarana penting dalam produksi pertanian dan menjadi pembawa perubahan teknologi dalam pertanian, sehingga mendukung kemajuan di bidang pertanian.
Produksi benih hortikultura bermutu harus diperkuat sehingga benar-benar menjadi penyokong utama perekonomian nasional. Ketersediaan benih bermutu dalam jumlah dan kualitas yang memadai senantiasa diperlukan secaara terus menerus. Industri benih berperan dalam penyediaan dan distribusi benih serta terus berupaya agar benih yang dihasilkannya digunakan secara luas oleh petani. Direktorat Perbenihan Hortikultura, dalam hal ini memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan pendaftaran varietas hortikultura dengan membentuk Tim Penilai Pendaftaran Varietas Hortikultura (TP2VH).
ADVERTISEMENT
Data Direktorat Perbenihan Hortikultura – Kementerian Pertanian, sampai dengan April 2022 menunjukkan bahwa sebanyak 3.326 varietas hortikultura sudah terdaftar di Kementerian Pertanian untuk dapat diedarkan. Varietas-varietas tersebut terdiri atas 973 varietas dari 94 komoditas tanaman buah, 1.996 varietas dari 138 komoditas tanaman sayuran, 34 varietas dari 10 komoditas tanaman obat, serta 332 varietas dari 39 komoditas tanaman hias.
Mengingat pentingnya jaminan mutu benih, maka sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi benih disusunlah Teknis Sertifikasi Benih Hortikultura. Hal ini menuntut para produsen maupun penangkar benih untuk dapat meningkatkan ketersediaan benih bermutu dikarenakan adanya permintaan akan benih bermutu semakin meningkat. Oleh karena itu perlunya pemberdayaan lembaga perbenihan hortikultura juga salah satu usaha dalam peningkatan ketersediaan benih bermutu.
ADVERTISEMENT
Balai Benih Hortikultura (BBH) merupakan institusi penyedia benih bermutu dibawah koordinasi pemerintah daerah yang bertanggung jawab untuk menjamin tersedianya benih bermutu di wilayahnya. Ketersediaan benih bermutu sangat ditentukan oleh dukungan penangkar dan produsen benih. Balai Pengawasan Benih dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) merupakan instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam pengawasan mutu benih tanaman, mulai dari proses produksi melalui sistem sertifikasi sampai benih siap diedarkan, pengawasan mutu benih yang beredar serta melakukan observasi dan uji keunggulan dalam rangka pendaftaran varietas. Di samping itu terdapat juga Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (LSSM-BTPH) yang berperan memberikan sertifikat sertifikasi sistem mutu kepada perusahaan benih swasta yang memenuhi syarat untuk melakukan sertifikasi sistem mutu secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Penggunaan benih hortikultura oleh petani secara luas melalui sistem distribusi/pemasaran yang baik dan terus menerus dilakukan pembinaan. Pilihan petani atas produksi benih tertentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain keunggulan varietas dengan kriteria : produktivitas tinggi, tahan hama dan penyakit, kualitas produk dan harga yang diterima pasar tinggi. Dengan demikian industri benih hortikultura memerlukan sistem pemasaran yang baik dan efektif. Informasi pasar juga sangat diperlukan bagi program pemuliaam tanaman sehingga kegiatan perakitan varietas baru yang senantiasa berorientasi pasar.