Konten dari Pengguna

Mahasiswi UNS Ciptakan Sabun Kertas Alami

Inez Damayanti
Mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta
20 September 2021 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Inez Damayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim PKM-K PEP Soap yang terdiri dari 5 mahasiswi UNS didampingi oleh seorang dosen pendamping bernama Ibu Dr. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P.
zoom-in-whitePerbesar
Tim PKM-K PEP Soap yang terdiri dari 5 mahasiswi UNS didampingi oleh seorang dosen pendamping bernama Ibu Dr. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P.
ADVERTISEMENT
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya memberikan solusi dalam pembiasaan adaptasi New Normal. Mereka mengusung konsep sabun kertas yang praktis dibawa ke mana-mana dibandingkan sabun padat dan cair untuk cuci tangan. Mahasiswi tersebut adalah Letisia Nur Safitriyani dari Program Studi (Prodi) Agribisnis sebagai ketua tim, dengan anggota Fitria Nur Hidayah dan Inez Damayanti dari Prodi Agribisnis, Ulfa Nida Arfianti dari Prodi Pendidikan Kimia serta Elvina Emalia dari Prodi Agroteknologi. Tim ini dibimbing oleh Dr. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan imbauan pemerintah di mana protokol kesehatan harus selalu dijaga dengan mengingat 'Pesan Ibu' yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pembuatan sabun kertas ini sebagai upaya dalam menghadapi era New Normal setelah adanya pandemi COVID-19.
Sabun Kertas tersebut diberi nama PEP Soap singkatan dari Practical Education Paper Soap. Selain mengusung kepraktisan dari bentuknya sabun kertas PEP Soap juga mengedukasi penggunanya melalui adanya informasi seputar COVID-19 yang dibagikan pada blog yang dibuat terhubung melalui QR Code pada kemasan.
Foto produk Sabun Kertas PEP Soap yang tiap kemasannya berisi 25 lembar sabun kertas.
Di samping itu produk sabun kertas ini menggunakan bahan alami yang masih jarang digunakan dalam pembuatan sabun yaitu mengkudu, jeruk purut, dan dipadukan dengan sirih. Mengkudu dengan adanya zat alkaloid dan flavonoid sebagai antibakteri. Jeruk purut aromanya yang khas memiliki kandungan pinene dan sitronelal pada minyak atsirinya yang bermanfaat untuk mencegah antibakteri. Sirih yang sudah banyak dikenal sebagai antiseptik alami.
ADVERTISEMENT
Produk sabun kertas ini sudah rilis sejak bulan Juli 2021. Pemasaran dilakukan secara online dan offline. Pemasaran secara online dilakukan melalui shopee, Instagram, dan WhatsApp. Akun shopee dengan nama Pepsoap.id dan instagram pada @pepsoap.id. Pemasaran secara offline melalui COD dan penitipan barang dengan sistem konsinyasi.
Logo Sabun Kertas PEP Soap yang terdiri dari lingkaran putih, tiga helai daun, warna hijau telur asin, simbol tangan, dan warna hijau.
"Harapannya melalui inovasi sabun kertas yang kami buat ini dapat menjadi salah satu alternatif kepraktisan dalam menjalani kehidupan New Normal di tengah situasi pandemi untuk tetap taat protokol kesehatan. Selain itu juga kami berharap bisa ikut serta mengedukasi masyarakat umum tentang info seputar COVID-19 dengan data yang valid. Besar harapan kami agar bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan program PKM Kewirausahaan ini, semoga melalui hal ini dapat ikut berkontribusi bagi masyarakat, almamater, dan negara," harap Letisia.
ADVERTISEMENT