Sosial Media: Influencer Generasi Millenial dalam Berwisata

Hidayat Adhiningrat
Karyawan swasta
Konten dari Pengguna
27 April 2017 15:05 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hidayat Adhiningrat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beragam jawaban atas pertanyaan 'apa tujuan perjalananmu?' bisa keluar tanpa tedeng aling-aling. Mulai dari jawaban serius macam 'Perjalanan adalah proses menemukan jati diri' (entah hilangnya di mana?) hingga jawaban nyeleneh ala George L. Mallory 'Because its there!'.
ADVERTISEMENT
Apapun itu, hingga hari ini perjalanan (baca: traveling) tidak pernah berhenti dilakukan. Selalu ada manusia yang mengisi kebutuhan spriritualnya dengan melakukan perjalanan—setiap harinya.
Kebutuhan spiritual berupa perjalanan, saat ini kerap disebut sebagai traveling atau berwisata, tak bisa ditampik akan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Mulai dari generasi baheula hingga generasi millenial yang sekarang lagi lucu-lucunya itu.
Generasi millenial punya cara tersendiri untuk menikmati perjalanan, yang mungkin berbeda dari generasi sebelumnya. Sebuah survei pernah dilakukan oleh Schofields Insurance untuk mengetahui ketertarikan akan tempat wisata. Survei ini dilakukan di Inggris dengan melibatkan 1.000 responden berusia 18 hingga 33 tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa Instagram menjadi motivasi utama mereka dalam menentukan destinasi liburan. Berdasarkan survei tersebut, dikatakan bahwa 40,1 persen responden (yang merupakan generasi millenial) memilih lokasi berlibur yang 'Instagramable'.
ADVERTISEMENT
'Instagramable' merupakan istilah yang kerap dipakai oleh pengguna media sosial Instagram untuk menyebutkan tempat-tempat yang bisa tampil keren di Instagram. Para responden memilih dengan asumsi sejauh mana destinasi wisata tersebut bisa tampak 'indah' di akun Instagram mereka.
Hasil survei juga menunjukan bahwa ketersediaan dan harga minuman alkohol memengaruhi keputusan 24 persen responden dalam memilih destinasi liburan (mungkin karena survei dilakukan di Inggris). Keputusan lainnya, 22 persen dipengaruhi oleh 'pengembangan diri' atau bisa dibilang mereka berlibur untuk mencari jati diri. (Oh, come on! Belum ketemu juga?)
Sebanyak 9,4 persen memilih destinasi liburan yang memberikan mereka kesempatan untuk mencicipi makanan lokal. Sementara hanya 3,9 persen responden yang memilih destinasi liburan hanya untuk sekadar lihat-lihat.
ADVERTISEMENT
Ledakan sosial media lebih dari sepuluh tahun terakhir ini memang telah berdampak pada bagaimana para petualang, traveler, dan wisatawan menentukan tujuan perjalanannya. Kyle Wong, founder dan CEO of Pixlee, seperti dikutip dari Forbes.com, mengatakan bahwa ada empat karakter millennials dan Gen-Z yang telah mampu mengubah tourism marketing.
#1 To Inspire Generasi millennial dibesarkan di dunia yang saling terhubung lewat sosial media. Ketika generasi tersebut melakukan sebuah perjalanan, hampir pasti mereka akan berbagi foto dan cerita mereka di sosial media. Hal ini akan dijadikan inspirasi bagi mereka yang sedang dalam proses mencari destinasi perjalanan. Tak heran, jika dikatakan 84 persen pengguna Facebook mengatakan bahwa posting teman-teman mereka sangat berpengaruh untuk membuat atau mengubah rencana perjalanan.
ADVERTISEMENT
#2 To Research Jika generasi sebelumnya mengandalkan agen perjalanan untuk mencari tahu info perjalanan wisata, lain halnya dengan generasi millenial. Mereka menggunakan sosial media untuk mencari info perjalanan wisata yang akan dilakukan. Generasi millenial juga mengandalkan testimoni dari rekan-rekan mereka secara online untuk mengambil keputusan paket wisata. Data menunjukkan, 92 persen wisatawan lebih percaya ulasan di sosial media dan membuat keputusan berdasarkan penelitian online mereka sendiri.
#3 Play Video Federico Lalatta, EVP of Global Strategy IHG Hotel, pernah mengatakan bahwa dirinya telah melihat peningkatan sebesar 33 persen terkait ulasan online (dalam format video) dari tamu hotel mereka. Tren itu tidak menunjukkan penurunan. “Kami memiliki lebih dari 1 juta ulasan dalam format video untuk 5.200 hotel kami di seluruh dunia. Ulasan itu berfungsi untuk menginspirasi potensi tamu untuk mengunjungi hotel kami,” katanya.
ADVERTISEMENT
#4 To Share Millennials juga menggunakan sosial media untuk berbagi pengalaman perjalanan mereka sendiri. Beberapa merek telah mencoba untuk mengambil keuntungan dari hal itu lewat Instagrammable. Konten video atau gambar lewat Instagram, misalnya, dapat mengulas tempat-tempat atau kegiatan yang memang mereka sukai.
Maka tidak heran jika anak Anda, adik, adiknya teman Anda, atau bahkan Anda sendiri terkena influencer media sosial untuk menentukan tujuan wisata Anda. Tak perlu capek-capek melakukan penyangkalan karena memang sekarang sudah zamannya menentukan destinasi perjalanan karena faktor media sosial.
Sekarang ini zaman di mana kita pergi ke suatu tempat karena tempat itu 'Instagramable'!