Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Menangis Itu Sehat? Bahaya Menahan nangis yang Perlu Anda Ketahui
2 Desember 2024 13:23 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari HIDAYATUL AULIA ISTIQFARIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada kalanya kita merasa begitu terluka dan ingin menyalurkan emosi tersebut, salah satunya dengan menangis. Sayangnya, kebiasaan menangis sering kali dipandang sebelah mata dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang merasa terpaksa menahan air mata karena terlalu khawatir tentang bagaimana orang lain akan bereaksi, sehingga muncul rasa takut dianggap lemah atau berlebihan. Akibatnya, perasaan sedih yang seharusnya bisa disalurkan, malah dipendam, yang berisiko membuat emosi semakin tidak terkontrol dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Menangis merupakan respons alami untuk mengelola perasaan, termasuk kesedihan dan frustrasi. Namun, pandangan yang menganggap menangis sebagai tanda kelemahan, terutama bagi pria, dapat menambah tekanan untuk menyembunyikan perasaan. Kondisi ini dapat menciptakan toxic masculinity, di mana individu merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi sosial yang tidak realistis. Menahan emosi dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, bahkan merusak hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa menangis adalah bagian dari proses emosional yang sehat dan bermanfaat. Menangislah saat dirasa perlu; itu adalah langkah menuju kesehatan mental yang lebih baik!
Bahaya Menahan Nangis
1. Meningkatkan Stres dan Kecemasan
Menahan tangisan justru dapat meningkatkan tingkat stres dalam tubuh. Ketika kita menahan air mata, tubuh akan merespon dengan meningkatkan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah, yang bisa membuat kita merasa lebih cemas dan tertekan. Dengan kata lain, menahan tangisan tidak hanya membuat perasaan buruk, tetapi juga memperburuk kondisi fisik dan mental kita. Menurut Nicole Van Groningen, MD, menangis berfungsi sebagai katup untuk melepaskan ketegangan emosional, dan menahan tangisan justru memperburuk keadaan dengan menambah tekanan pada tubuh.
ADVERTISEMENT
2. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Salah satu dampak buruk dari memendam emosi adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh. Ketika kita menahan tangisan dan memendam perasaan, tubuh menghasilkan lebih banyak hormon stres yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Menurut psikolog Nikki Martinez, menahan tangisan atau emosi lainnya akan membuat perasaan semakin memburuk, dan berdampak pada kesejahteraan secara keseluruhan. Dalam jangka panjang, tekanan yang terus-menerus bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, diabetes, dan bahkan depresi.
3. Gangguan Tidur dan Kesehatan Mental
Menahan tangisan juga dapat menyebabkan gangguan tidur yang serius. Stres yang terus-menerus akibat menekan emosi bisa membuat kita gelisah dan kesulitan tidur. Kurang tidur akan memperburuk kondisi mental kita, meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Kurangnya tidur juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk pulih dan berfungsi dengan baik, sehingga menambah ketegangan fisik dan emosional yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
4. Penyebab Ketegangan Otot dan Kelelahan
Menahan tangisan menyebabkan ketegangan pada tubuh, terutama pada otot-otot utama. Sistem saraf simpatetik yang teraktivasi mengarah pada kontraksi otot yang berlebihan, membuat kita merasa tegang dan lelah. Ketegangan ini bisa menyebabkan sakit kepala, nyeri otot, dan bahkan kelelahan kronis. Dengan terus menahan perasaan, tubuh menjadi lebih tegang dan sulit untuk pulih, yang berdampak pada kenyamanan fisik kita secara keseluruhan.
7 Manfaat Menangis yang Mungkin Belum Anda Ketahui
1. Mendetoksifikasi Tubuh
Menangis dapat berfungsi sebagai mekanisme detoksifikasi alami tubuh. Air mata emosional, yang dihasilkan sebagai respons terhadap perasaan, mengandung hormon stres dan racun yang dipercaya dapat dikeluarkan dari tubuh. Dengan menangis, tubuh dapat membuang zat berbahaya yang terkumpul dalam tubuh, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hal ini secara mendalam.
ADVERTISEMENT
2. Menenangkan Diri
Menangis membantu menenangkan tubuh dan pikiran dengan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis (PNS). PNS bertanggung jawab untuk mengatur proses tubuh yang membuat kita rileks, seperti memperlambat detak jantung dan meningkatkan pencernaan. Proses ini membutuhkan beberapa menit setelah menangis untuk memberikan efek menenangkan yang nyata.
3. Meringankan Rasa Sakit
Ketika menangis, tubuh melepaskan oksitosin dan endorfin (zat kimia yang juga dikenal sebagai hormon kebahagiaan). Oksitosin membantu menenangkan tubuh, sementara endorfin berfungsi sebagai pereda rasa sakit, baik fisik maupun emosional. Ini membantu mengurangi ketegangan dan memberikan perasaan nyaman setelah menangis.
4. Meningkatkan Fokus Otak
Tidak perlu menahan tangisan ketika Anda sedang merasa emosional. Saat menangis, tubuh secara otomatis menghirup udara dingin dengan cepat. Proses ini membantu mengatur suhu otak dan menurunkannya. Otak yang lebih dingin akan memberikan kenyamanan bagi tubuh dan pikiran, sehingga suasana hati menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
5. Manfaat untuk Kecantikan Kulit
Meski menangis dapat menyebabkan wajah atau area sekitar mata menjadi kemerahan dan bengkak, ternyata ada manfaat positif bagi kecantikan kulit. Menurut Marie Hayag, M.D., seorang dokter kulit bersertifikat dan pendiri 5th Avenue Aesthetics di Australia, kandungan dalam air mata bisa bervariasi, tergantung pada penyebab seseorang menangis.
"Air mata umumnya mengandung air, racun, lisozim, garam, lipid, dan berbagai zat lainnya. Lisozim adalah enzim yang membantu menghilangkan bakteri, dan secara teoritis, dapat melawan jerawat serta bakteri lain yang terdapat di wajah," jelas Marie Hayag.
Menangis bukan tanda kelemahan, melainkan cara tubuh menyembuhkan diri. Saat kita merawat tubuh, kita juga perlu merawat emosi. Jangan biarkan stigma negatif menghalangi kita untuk menangis, karena itu bagian dari pemulihan dan menjaga keseimbangan emosional.
ADVERTISEMENT
Febrianti, R. S. (2021, Agustus 21). Jangan Sepelekan, Ini Efek Buruk Menahan Tangis. Beritajatim.com. Diakses pada 1 Desember 2024, dari https://berit ajatim.com/jangan-sepelekan-ini-efek-buruk-menahan-tangis
Florensia, G. (2020, Maret 3). Jangan Ditahan, Menangis Ternyata Ada Manfaatnya. Diakses pada 1 Desember 2024, dari https://www.halodoc.com/artikel/jangan-ditahan-menangis-ternyataadamanfaatnya?srsltid=AfmBOooY6rjQSoAtMV8WZL9jivEzk9I7toqdNJ xNA C7HI3aU7MLLGLAX
PKRS. (2024, Juni 7). Menangis dan Kelemahan, Stigma Yang Salah Kaprah. Kemenkes RS Radjiman Wediodiningrat. Diakses pada 1 Desember 2024, dari https://rsjrw.id/artikel/menangis-dan-kelemahan-stigma-yang-salah-kaprah.
Turangan, L. (2016, Desember 21). Berbahayakah Menahan Tangis. Kompas.com. Diakses pada 1 Desember 2024, dari https://health.kompas.com/read/2016/12/21 /204505923/berbahayakah.menahan.tangis.
Zakawali, G. (2022, Desember 8). 16 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Fisik dan Mental. Orami. Diakses pada 1 Desember 2024, dari https://www.orami.co.id/m agazine/menangis?page=3