Konten dari Pengguna

Sugar Craving

Hidayatul Hafidzah
Mahasiswa Universitas Airlangga
6 Januari 2025 16:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hidayatul Hafidzah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pola Gaya Hidup yang Mengarah ke Lingkaran Setan

Sumber gambar: www.freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: www.freepik.com
ADVERTISEMENT
Sebenarnya mengapa tubuh kita menginginkan gula? Dan apa dampak bagi kesehatan dari kebiasaan tersebut?
ADVERTISEMENT
Saat seseorang mengonsumsi makanan atau minuman manis, otak kita beradaptasi untuk membutuhkan lebih banyak gula guna merasakan sensasi nikmat yang tak terelakan, sehingga cenderung untuk mengulang perilaku tersebut dan berujung pada lingkaran setan.
Dikutip dari laman healthline, sugar craving adalah perilaku individu yang memiliki keinginan untuk terus menerus mengonsumsi makanan atau minuman yang manis dan sulit untuk mengendalikan diri.
Namun apa yang menjadi penyebab seseorang kecanduan mengonsumsi sesuatu yang manis?
Dilansir dari rupahealth penyebab seseorang berkeinginan mengonsumsi gula sering kali dikaitkan dengan aspek psikologis seperti dipengaruhi oleh faktor stres. Pengaruh lingkungan dan media sosial juga berperan membentuk kebiasaan konsumsi gula, kehadiran iklan dan konten di berbagai platform hingga tersedianya makanan manis yang dapat diakses secara luas dan mudah dengan harga terjangkau, serta kurangnya edukasi dalam kebutuhan untuk mengonsumsi gula.
ADVERTISEMENT
Pola makan yang tidak teratur juga menjadi kontributor utama dalam peningkatan sugar craving dan siklus konsumsi yang berlebihan, karena dengan mengonsumsi gula akan mendapatkan energi dengan cepat sehingga menyebabkan keinginan terus-menerus dan konsumsi makanan manis secara berlebihan.
Menjadi sebuah pertanyaan, mengapa seseorang ingin mengonsumsi gula secara terus menerus?
1. Melewatkan makan atau tidak makan dengan cukup
Mengonsumsi gula akan mengembalikan energi dengan cepat, ketika seseorang tidak makan cukup makanan, tubuh akan mencari bahan bakar yang lebih cepat. Dalam kondisi yang sangat lapar, kita cenderung akan menginginkan makanan dengan kadar gula tinggi seperti minuman dan makanan manis.
2. Tidak cukup mengonsumsi serat
Serat sangat baik untuk pencernaan dan kadar gula darah. Dampak dari tubuh yang tidak mendapatkan cukup serat salah satunya adalah gula darah tidak stabil, kandungan serat dapat menunda penyerapan gula sehingga membantu tubuh mengontrol kadar gula darah.
ADVERTISEMENT
3. Kekurangan protein dan lemak dalam makanan
Kekurangan protein dan lemak dapat menyebabkan tubuh mencari sumber energi alternatif, terutama gula sederhana, yang mudah dipecah untuk mendapatkan energi dengan cepat.
4. Stres dan tekanan pikiran
Mengonsumsi makanan manis dapat merangsang pelepasan hormon dopamine dan serotonin yang dapat memicu perasaan bahagia sehingga stress bisa segera hilang.
5. Kurang tidur
Kurang tidur menyebabkan hormon ghrelin yang menyebabkan nafsu makan meningkat sehingga membuat seseorang cenderung lebih banyak membutuhkan makanan manis. Hal ini juga menurunkan kadar hormon penekan nafsu makan leptin.
Dampak sugar craving pada kesehatan:
1. Kesehatan fisik
Bahaya sugar craving dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, stroke, penyakit jantung, terpicunya pertumbuhan sel kanker, kerusakan gigi, penyakit ginjal, risiko asam urat, jerawat dan penuaan kulit.
ADVERTISEMENT
2. Kesehatan mental dan emosional
Asupan gula dan depresi erat kaitannya dengan sisi psikologis, sebagai contoh emotional eating sebagai coping mechanism yaitu melampiaskan emosi dengan menyantap makanan, hal ini juga akan mengarah pada rasa bersalah dan kecemasan ketika berat badan naik.
Tips mengatasi konsumsi gula berlebih dapat dimulai dengan memakan makanan dengan kalori yang cukup, menghindari diet ketat yang mengabaikan asupan gizi, makan sebelum merasa lapar, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, makan-makanan yang mengenyangkan dan penuh nutrisi mencakup protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Dan yang terakhir mengelola stres dimulai dengan memahami perbedaan rasa lapar fisik dan rasa lapar emosional.
Pada intinya setiap orang memiliki keinginan dan merasa menginginkan sesuatu adalah hal yang wajar, sama halnya dengan sugar craving yang mana bisa diatasi dan dikendalikan dengan pola hidup sehat, seperti ungkapan you are what you eat, makanan yang kita konsumsi akan memengaruhi kesehatan tubuh baik itu jasmani dan rohani.
ADVERTISEMENT