Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Desa Wisata Ngadas, Menengok Surga Tersembunyi Garapan Tim Pengabdian FEB UB
14 November 2022 17:10 WIB
Tulisan dari Hidsal Jamil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Surga Tersembunyi di TNBTS
ADVERTISEMENT
Malang (14/11) - Surga tersembunyi itu bernama Ngadas, sebuah desa yang terletak di wilayah teritori Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Menyandang status sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa dengan iklim montana, Ngadas menawarkan panorama pegunungan yang memanjakan mata, suhu yang sejuk, dan udara yang bersih.
ADVERTISEMENT
Tidak cuma itu, Ngadas juga sarat dengan budaya dan tradisi lokal. Sebagai contoh, udara dingin memberikan pengaruh pada bentuk pakaian sehari-hari masyarakat setempat. Pakaian laki-laki dan perempuan di desa ini memiliki keunikan tersendiri.
Laki-laki biasanya menggunakan kain sarung yang dibelitkan di badan hingga kepala dan menutupi pakaian luar. Cara berbusana laki-laki semacam ini sering disebut kemulan sarung.
Sedangkan, perempuan biasanyamengenakan selembar kain untuk menutupi bagian depan dari pakaian luarnya, serupa dengan celemek namun berukuran lebih lebar. Umumnya ”celemek” ini bermotif kembang dan dipakai perempuan jika mereka keluar rumah. ”Celemek” ini tidak lazim dikenakan oleh perempuan ketika di dalam rumah.
Khusus perempuan paruh baya , mereka biasanya mengenakan pakaian khas berupa pakaian biasa dilengkapi dengan kain selendang mirip gendongan bayi, yang berfungsi untuk mengendong barang-barang bawaan dan kayu.
Selain pakaian yang unik, anak-anak Ngadas menghabiskan waktu liburnya tidak dengan gadget atau televisi, namun bermain bersama dengan permainan tradisional yaitu bantengan. Bantengan merupakan sebuah seni pertunjukan dalam budaya Jawa yang menggabungkan unsur sendratari, kanuragan, musik, dan mantra yang sangat kental dengan nuansa magis.
ADVERTISEMENT
FEB UB Garap Desa Wisata Berbasis Budaya
Berbekal potensi tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (PkM FEB UB) mendampingi Desa Ngadas untuk mengembangkan wisata budaya.
Tim PkM FEB UB diketuai oleh Silvi Asna Prestianawati.,SE.,M.,Si., dosen Departemen Ilmu Ekonomi. Tim ini beranggotakan dua orang mahasiswa, Misbakhul Munir dan Muhammad Fawwaz, serta seorang tenaga pendidik, Ratna Syifaun Nadliroh.
Langkah awal yang telah dilakukan oleh Tim PkM FEB UB adalah membuat video profil wisata budaya di Desa Ngadas. Langka ini dilakukan dikarenakan video-video yang tersebar di jejaring media bukanlah milik Pemerintah Desa Ngadas. Adanya video profil wisata budaya ini diharapkan dapat dengan mudah didistribusikan dalam berbagai kanal media sosial, sehingga memiliki nilai tambah dalam menggaet calon wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Tim PkM FEB UB telah membuat modul pelayanan prima dalam rangka mendukung penyelenggaraan wisata di Desa Ngadas. Dalam modul tersebut, Tim PkM FEB UB memberikanpanduan bagi sumber daya manausia yang bergerak di bidang pariwisata agar tidak hanya fokus pada outer beauty tetapi juga pada inner beauty. Untuk itu, narasi yang kuat mengenai filosofi tradisi dan budaya lokal penting dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Ngadas, Mujianto Mojiraharjo, menyambut dengan baik kerjasama pendampingan pengembangan desa wisata yang telah dilakukan oleh Tim PkM FEB UB.
"Kami mengapresiasi pembuatan video profil dan panduan pelayanan wisata yang digarap oleh Tim FEB UB. Kami berharap pendampingan ini dapat dilanjutkan di masa yang akan datang," imbuh Mujianto.
ADVERTISEMENT
Pada tahun mendatang, Tim PKM FEB UB berkomitmen turut serta dalam perbaikan pengelolaan pariwisata di Desa Ngadas, melalui pelatihan pengelolaan keuangan dan pembuatan rencana strategis pariwisata yang menjadi rujukan berbagai pihak. (h/j)