5 Cara Nabi Muhammad SAW Mengendalikan Emosi

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
27 Mei 2020 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang pria sedang menahan emosi. Foto: Unsplash.com/siavashghanbari
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pria sedang menahan emosi. Foto: Unsplash.com/siavashghanbari
ADVERTISEMENT
Cara setiap manusia mengendalikan emosi tentu berbeda-beda. Apalagi jika itu emosi buruk, seperti marah. Mereka jelas membutuhkan waktu untuk belajar mengendalikan emosi tersebut agar tidak menguasai diri.
ADVERTISEMENT
Marah adalah salah satu tanda bahwa manusia memiliki rasa. Namun, jika tidak dikendalikan dengan baik akan berdampak buruk bagi kesehatan hingga psikis.
Dalam Islam pun, Allah SWT juga memerintah setiap manusia untuk bisa menjaga bentuk emosi buruk. Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syura ayat 37 yang artinya:
DEngan begitu, kita harus bisa menjaga marah yang merupakan luapan perasaan agar tidak dikendalikan oleh setan.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat. Orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya di saat marah.” (HR. Bukhari)
Dalam mengendalikan emosi, Nabi Muhammad SAW memiliki cara sendiri agar perasaan emosi tersebut tidak menguasai dirinya.
ADVERTISEMENT
1. Wudhu
Perasaan marah, itu bersumber dari setan. Mereka akan dengan mudahnya menggoda manusia yang sedang dilanda emosi. Seperti yang kalian ketahui bahwa setan itu tercipta dari api, maka ketika sedang marah atau adanya perasaan buruk, segeralah mengambil wudhu untuk meremdakan emosi.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
“Sesungguhnya marah itu dari syaitan, dan syaitan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
2 Mengingat Allah SWT
Ketika kita dianjurkan untuk mengendalikan emosi, cara yang tepat untuk belajar hal itu dengan cara mengingat Allah SWT.
Ketika kita mengingat Allah SWT, maka kita akan berhasil untuk tidak tergoda dengan rayuan setan. Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan kita untuk selalu ingat Allah SWT karena jika kita mengingatkannya maka akan memberikan kesejukan di hati.
ADVERTISEMENT
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi)
3. Mengubah posisi
Kalian pernah mendengar tidak, pernyataan kalau ketika sedang marah sebaiknya ambillah posisi yang lebih rendah? Maksud dari pernyataan tersebut adalah ketika kita sedang marah dalam posisi berdiri, cobalah duduk untuk meredakan marah tersebut.
Nah, Nabi Muhammad SAW pun pernah berkata demikian. Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW menasihatkan:
"Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
ADVERTISEMENT
4. Diam lebih baik
Nabi Muhammad SAW tidak pernah membalas perlakuan buruk atau marahnya seseorang. Karena pada dasarnya, marah adalah bentuk perasaan yang lazim dimiliki manusia.
Biasanya, banyak dari kita yang semakin banyak perkataan yang diucapkan ketika sedang marah, semakin banyak pula bentuk kebencian yang akan terbentuk. Untuk itu, ada baiknya kita untuk diam dan menjaga lisan dengan baik.
Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad)
5. Baca Alquran
Alquran adalah obat dari penyakit hati. Dengan membaca Alquran, maka perasaan buruk yang menguasai hati akan melebur menjadi perasaan baik secara perlahan-lahan.
Melakukan hal ini pula dapat memberikan kesejukan hati dan pikiran dari hal-hal negatif.
ADVERTISEMENT
Nah, begitulah cara-cara Nabi Muhammad SAW dalam mengendalikan emosi yang tercipta dari hawa nafsu setan. Ketika Nabi Muhammad SAW melihat orang sedang marah, beliau pernah bersabda:
"Aku akan ajarkan kalimat-kalimat kalau dia membacanya akan hilang kemarahannya. Kalau dia mengucapkan A'udzubillahi min as syaithoni ar rajiim pasti akan hilang amarahnya." (HR Bukhari dan Muslim)
Semoga cara Nabi Muhammad SAW dalam mengendalikan emosinya dapat dijadikan solusi bagi kita ketika sedang marah, ya. Sikap toleran adalah salah satu cara yang paling baik untuk mendapatkan ketenangan jiwa.