Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Jenis Bahan Pakaian yang Ramah Lingkungan untuk Fesyen Berkelanjutan
31 Desember 2021 10:43 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kamu sadar tidak, kalau ternyata pakaian yang kita kenakan sehari-hari turut berkontribusi pada kerusakan lingkungan?
ADVERTISEMENT
Terkadang, kita masih saja terjebak pada harga, gaya, dan brand dalam membeli pakaian, tetapi tanpa disadari, kita juga melupakan apa dampaknya kepada lingkungan. Jika memikirkan dua hal tersebut, kita bisa loh menjaga lingkungan yang ada di bumi.
Pakaian yang biasa kita kenakan, tanpa disadari ternyata menggunakan serat sintetis yang menjadi material utama saat ini dan memberikan dampak buruk bagi alam. Seperti diketahui, serat sintetis menggunakan minyak bumi yang dapat menyebabkan kontaminasi pada air, laut, dan udara, hingga menggunakan material yang tidak bisa terurai.
Changing Markets Foundation pada Juni 2021 lalu, melaporkan kalau industri pakaian bertanggung jawab atas lebih dari 20 persen polusi air di dunia. Salah satunya disebabkan oleh penggunaan material serat sintetis yang tidak ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan, saat ini banyak sekali inovasi produk yang mudah didaur ulang. Selain kemasan makanan, di dunia fashion, seperti kain pun ada yang eco friendly atau ramah lingkungan loh. Maka dari itu, mengenakan baju yang eco friendly membuat kita turut andil dalam melestarikan lingkungan. Setuju enggak?
Tapi, bahan baju apa sih yang eco friendly atau ramah lingkungan? Simak ulasannya berikut, yuk!
1. Katun organik
Perlu diingat, ya, bahwa tidak semua katun ramah lingkungan. Akan tetapi, ada katun yang memang bebas dari bahan kimia, baik dari proses pertumbuhan kapas hingga produksi, yaitu katun organik.
Katun organik diproses dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Jika katun konvensional cenderung menggunakan pestisida, beda dengan katun organik yang benar-benar terbuat dari kapas dan aman bagi lingkungan.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, katun organik masih cukup langka karena lahan kapas organik masih sedikit. Padahal, pemakaian katun organi sangat minim alergi dan tentu lebih lembut daripada katun konvensional.
2. Linen
Kamu termasuk orang yang suka dengan bahan linen atau enggak? Jika iya, maka kamu telah turut andil dalam melestarikan lingkungan, loh.
Kain linen terbuat dari tanaman rami, yang umumnya diitanam pada kondisi tanah yang kering, bahkan dapat ditanam dalam kondisi tanah yang buruk sekalipun. Pada proses produksinya, bahan linen dapat diproduksi dengan minimnya bahan kimia dan tidak boros penggunaan air.
Hal ini pula, membuat bahan linen jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan katun. Selain itu, limbah linen sisa produksi dan sisa pakai juga bisa dibuat kompos.
ADVERTISEMENT
3. Serat hemp
Selain katun organik dan linen, bahan kain lainnya yang juga ramah lingkungan adalah serat hemp.
Mirip dengan linen, bahan serat hemp memiliki tekstur lebih kasar dari linen, tapi lebih bisa menyerap air. Biasanya, serat ini digunakan untuk kombinasi baju dan aksesori.
Tanaman hemp dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah. Proses pertumbuhan hemp dan produksinya pun diolah tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga seratnya jadi lebih kuat.
Keunggulan lainnya yaitu sisa produksi dan pakaiannya pun dapat diolah menjadi kompos, sama halnya dengan linen.
4. Serat kasmir
Serat kasmir yang dapat dijadikan bahan baju ini snagat dikenal ramah lingkungan. Buat yang belum tahu, kasmir ini berbahan dasar serat protein kedelai dari sisa produksi industri makanan, seperti tahu dan tempe loh.
ADVERTISEMENT
Bahan serat kasmir memiliki bahan yang halus dan lembut. Penyerapan air dari kain kedelai ini mirip dengan kapas.
Kasmir termasuk jenis kain organik yang minim iritasi. Penggunaan serat kasmir sebagai bahan pakaian ini biasanya digunakan untuk pakaian formal.
5. Tencel
Bahan kain yang dikenal eco friendly terakhir adalah tencel atau lyocell.
Tencel ini terbuat dari pohon eucalyptus atau populernya kayu putih yang dalam pertumbuhannya tidak memerlukan pestisida. Dalam proses produksinya, tencel tetap menggunakan bahan kimia, tetapi bahan kimia yang digunakan tetap aman bagi lingkungan dan dapat dipakai berulang kali.
Biasanya, pakaian yang menggunakan bahan tencel atau lyocell ini cocok digunakan sebagai baju untuk daerah tropis, karena bahannya yang adem dan menyerap keringat.
ADVERTISEMENT
Nah, sudah siap belum beralih ke bahan pakaian eco friendly datau ramah lingkungan?