5 Makanan Khas yang Ada saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kuah Beulangong. Foto: Adi Warsidi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Kuah Beulangong. Foto: Adi Warsidi/acehkini
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertepatan pada hari ini, 29 Oktober 2020 rupanya selalu diwarnai dengan makanan khas yang dilakukan oleh masyarakat. Pada momen istimewa ini, sebagian daerah yang ada di Tanah Air biasanya menyajikan makanan-makanan khas, bahkan ada yang hanya muncul dalam peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW saja.
ADVERTISEMENT
Makanan yang biasa disajikan pun memiliki nama-nama yang beragam, sesuai daerah masing-masing. Lantas, makanan apa saja yang identik pada perayaan Maulid Nabi? Yuk, simak ulasannya di sini seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Kuah Beulangong
Kuah Beulangong. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Makanan khas pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang pertama adalah kuah beulangong. Berasal dari Provinsi Aceh, kue beulangong merupakan menu tradisional yang terbuat dari campuran daging, nangka muda, dan beragam rempah-rempah untuk memperkaya rasa dan menggugah selera.
Tapi, sebenarnya makanan tradisional ini tidak hanya ada saat peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW saja, tetapi juga masakan ini tersedia saat adanya pesta panen atau kenduri sawah, pesta perkawinan, dan hari-hari besar lainnya.
2. Ampyang Maulid
Makanan tradisional yang menjadi khas dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah ampyang maulid. Makanan ini berasal dari Kudus, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Makanan yang dimaksud adalah nasi kepel dibungkus dengan daun jati yang dirangkai menjadi mirip bentuk gunung dan di tandu oleh beberapa orang.
Biasanya, ampyang maulid birangkai setinggi 1,5 meter. Tetapi, bukan hanya berisi nasi kepel saja, ada pula buah-buahan dan hasil sayuran lainnya.
Dalam satu bungkus ampyang, berisi nasi lengkap dengan kerupuk dan sayur. Sebelum ampyang maulid ini diperebutkan oleh warga, para tokoh pemuka dan sesepuh agama Islam akan mendoakannya.
3. Sumpil
Sumpil. Foto: Istimewa
Sudah ada yang tahu makanan sumpil? Nama yang unik ini merupakan makanan tradisional yang berasal dari Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.
Sumpil adalah makanan yang mirip ketupat, tetapi bedanya dibungkus dengan daun bambu berbentu limas segitiga. Kebanyakan orang, makanan sumpil akan dimakan bersama dengan sambal kelapa.
ADVERTISEMENT
Makanan ini akan mudah ditemukan dalam tradisi weh-wehan atau hantaran saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
4. Kue Kolombengi dan Wapili
Masyarakat Gorontalo, biasanya menghadirkan kue kolombengi dan wapili menjadi hiasan tolangga atau usungan dalam menyambut perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kue kolombengi dan wapili akan menghiasi tolanggan yang terbuat dari kayu atau rotan yang dibuat berbentuk menara atau perahu. Untuk berapa banyak jumlah kuenya, masyarakat di sana biasa membuat sampai ribuan kue.
Tapi, kamu tahu tidak kalau kue wapili rupanya hampir sama dengan waffle. Sedangkan kue kolombengi terbuat dari telur dan tepung terigu.
5. Nasi Suci Ulam Sari
Khusus warga Pacitan, Jawa Timur, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, mereka akan menyajikan nasi suci ulam sari. Konon katanya, nasi ini menjadi simbol permohonan masyarakat supaya dijauhi dari masalah dan diberkahi oleh Tuhan.
ADVERTISEMENT
Uniknya, nasi suci ulam sari dibuat oleh setiap satu keluarga dan di antar ke rumah tokoh masyarakat atau masjid. Biasanya, nasi suci ulam sari akan disajikan pada malam 12 Rabiul Awal.
Nah, itulah kelima jenis makanan tradisional yang biasa dijadikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.