news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

7 Adab untuk Menghadiri Undangan Pernikahan dan Dalilnya

Hijab Lifestyle
All about hijab.
10 Desember 2020 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pernikahan. Foto: Unsplash.com/michelle
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. Foto: Unsplash.com/michelle
ADVERTISEMENT
Membangun rumah tangga yang harmonis dan berisi anak-anak yang saleh dan salehah merupakan tujuan dari pernikahan. Pernikahan sendiri adalah salah satu sunah yang disarankan untuk dicapai oleh setiap pasangan.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum benar-benar masuk dalam dunia pernikahan, kamu pasti harus merasakan yang namanya resepsi. Dalam hal ini, keluarga dan kedua mempelai pasti akan mengundang banyak tamu sebagai bentuk pengumuman dan silaturahmi.
Nah, sebagai tamu pu harus mematuhi beberapa adab yang baik untuk menghadiri sebuah resepsi pernikahan sebagaimana yang dirangkum dari beberapa sumber.
1. Datang tanpa menunda-nunda
Tamu yang diundang, sebaiknya datang tepat waktu tanda menunda-nunda.
"Barangsiapa yang diundang, hendaklah ia memenuhinya." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
2. Tidak menghadiri undangan yang mengandung maksiat
Dalam Islam, hal-hal yang berbau maksiat itu snagat dilarang. Jadi, sebagai tamu, kamu boleh untuk tidak menghadiri undangan tersebut jika mengandung maksiat. Dalam Fathul Baari Syarah Shahih al-Bukhari (IX/250) tercantum perkataan dari Ibnu Baththal:
ADVERTISEMENT
"Tidak boleh menghadiri undangan yang mengandung kemungkaran (merusak agama), yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, karena hal itu mengidentifikasikan bahwa ia rela dan ridha atas kemungkaran tersebut. Jika ia melihat ada kemungkaran dan ia mampu mencegahnya, maka tidak ada masalah baginya untuk datang. Tetapi jika ia tidak mampu, maka kembalilah (ke rumah)."
3. Baca doa sebelum makan
Ilustrasi tamu undangan pernikahan. Foto: Unsplash.com/alelmess
Mau di mana pun kita berada, membaca doa sebelum makan adalah sebuah keharusan, termasuk ketika menjadi tamu pernikahan.
"Wahai nak, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang terdekat denganmu dulu.” (HR. Al-Bukhari No. 5376)
4. Makan dimulai dari pinggir
Selain berdoa, kamu juga perlu makan dimulai dari pinggir daripada dari tengah.
ADVERTISEMENT
"Keberkahan turun di bagian tengah makanan. Maka mulailah untuk makan dari pinggirnya, jangan makan dari tengahnya." (HR. Tirmidzi)
5. Tidak membawa orang yang tak diundang
Ada baiknya, datanglah ketika kamu menerima undangan.
"Engkau (Abu Syu’aib) mengundang kami berlima, sedangkan orang ini mengikuti kami. Jika engkau mau, engkau bisa mengizinkannya, dan jika engkau mau, engkau boleh tidak mengizinkannya." (HR. Bukhari)
6. Tidak membedakan undangan dari orang kaya atau miskin
Saling membeda-bedakan, antara si kaya dan si miskin dilarang dalam Islam. Ya, pada intinya orang yang selalu membeda-bedakan tersebut termasuk orang yang sombong. Sebaiamana yang dikatakan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Hasan bin Ali ra.
"Mari makan siang bersama kami, wahai cucu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Al-Hasan bin ‘Ali berkata: “Ya boleh, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong."
ADVERTISEMENT
7. Mendoakan kedua mempelai
Ketika kita diundang sebagai tamu pernikahan, sudah sewajarnya untuk kita memberikan doa-doa baik kepada kedua mempelai.
"Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka dan berkahilah mereka pada apa-apa yang Engkau karuniakan kepada mereka." (HR. Ahmad)
itulah ketujuh adab yang harus selalu kamu jaga dan praktikkan ketika diundang menjadi tamu sebuah pernikahan.