7 Fakta Menarik Tentang Ratu Sheba

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ratu Sheba diperkirakan lahir pada 960 SM adalah seorang ratu dari Kerajaan Shen kuno yang kisahnya disebut dalam sekarah Habeshan, Alkitab, dan Al-Qur'an. Sheba adalah nama kuno untuk Abyssinia, sebuah kerajaan di Laut Merah yang sekarang berada di sekitar Ethiopia dan Yaman. Ia dikenal sebagai ratu cantik, kaya, dan intelektual yang menguji Raja Solomon dengan teka-teki. Sheba adalah sosok yang agak misterius dalam teks-teks kuno karena sedikit yang dijelaskan tentang hidupnya. Bahkan rincian dasar seperti namanya dan lokasi yang tepat dari kerajaannya tetap tidak menentu. Namun demikian, ia telah mempesona dan menginspirasi bangsa di Afrika Amerika, Ethiopia, Islam, dan budaya Yahudi selama hampir tiga ribu tahun. Berikut ini ada beberapa fakta menarik tentang Ratu Sheba, daripada penasaran yuk langsung simak ulasan berikut ini :
Ratu Sheba | Pixabay
ADVERTISEMENT
1. Kerajaan Sheba
Lokasi yang tepat dari Kerajaan Sheba masih bisa diperdebatkan. Ada dua benang sejarah yang terhubung dengan Ratu Sheba, sumber Arab Islam menyebutkan bahwa Ratu Sheba memerintah sebuah kerajaan di Semenanjung Arab selatan, yang saat ini dikenal sebagai Yaman. Di sisi lain, catatan Ethiopia, menegaskan bahwa Ratu Sheba memerintah Kerajaan Axumite yang terletak di utara Ethiopia.
2. Legenda Islam
Kisah Bilqis sebagai 'Queen of Sheba' muncul dalam kitab suci Al-Quran sebagai legenda Islam, meskipun dia tidak disebutkan namanya. Menurut Quran, Raja Suleman mendengar tentang Bilqis dan orang-orang Saba, yang menyembah matahari daripada Allah. Raja mengirim surat memintanya untuk datang kepadanya sebagai seorang Muslim. Queen menjawab kembali dengan hadiah namun Nabi Sulaeman menolak menerimanya. Dia kemudian pergi sendiri ke Istana Sulaeman.
ADVERTISEMENT
3. Asal
Terlepas dari kenyataan bahwa Ratu Sheba adalah salah satu tokoh paling terkenal, tapi bahkan rincian dasar tentang dirinya sangat sedikit diketahui, termasuk nama dan asal. Ada yang menyebutkan bahwa tanggal lahirnya Ratu Sheba di paruh terakhir SM abad ke-11 dan dia meninggal di sekitar 955 SM.
4. Merujuk Alkitab
Cerita tentang Ratu Sheba sangat terkenal dalam buku Bible’s book of Kings. Dikatakan Ratu Sheba mengunjungi Jerusalem untuk menguji kebijaksanaan Raja yang sangat terkenal, yang juga memiliki kekayaan yang luar biasa. Raja Sulaeman menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan Ratu untuk membuatnya puas, setelah itu mereka bertukar hadiah dan Ratu kembali kembali ke kerajaannya.
5. Ratu Ethiopia
ADVERTISEMENT
Versi yang paling penting dari sosok legendaris ini muncul dalam sejarah nasional Ethiopia, The Kebra Nagast. Seluruh ceritanya sangat lengkap bahkan melampaui cerita arab tentang 'kaki berbulu halus ratu', kunjungannya ke Kerajaan Sulaeman dan rayuan nya. Menurut ceita Ethiopia, Ratu Makeda (nama Ethiopia dari Bilqis) kembali ke ibukota, Aksum dan beberapa bulan kemudian melahirkan anak dari Raja Sulaeman, Menelik I, yang diyakini sebagai pencetus dinasti kekaisaran Ethiopia.
6. Ibu Bangsa Ethiopia
Membaca Kebra Nagast keseluruhan, sertinya masyarakat Ethiopia melihat negara mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan, tempat terakhir bahwa Allah memilih untuk Tabut Perjanjian dan Sheba, dan anak dari ratu Sheba yang menjadi raja Ethiopia adalah sebagai buktinya. Dengan demikian, Sheba dianggap sebagai ibu dari bangsa mereka, dan raja-rajanya memiliki hak surgawi untuk memerintah karena mereka keturunan langsung dari dia.
ADVERTISEMENT
7. Ratu Selatan
Ratu Sheba dikutip sekali lagi dalam Perjanjian Baru, dengan judul lain, 'Ratu dari Selatan' (Matius 00:42; Lukas 11:31). Yesus menyinggung dirinya, menegaskan kembali tokoh bersejarah nya, sebagai sarana untuk memperjelas titik bahwa meskipun awalnya kafir dalam iman dan bukan seorang Yahudi, Ratu Sheba mengakui kebenaran Allah.