Konten dari Pengguna

Adab dan Dalil Berhias dalam Islam

Hijab Lifestyle
All about hijab.
23 Agustus 2021 13:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berhias. Foto: Shutterstock/Lissma
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhias. Foto: Shutterstock/Lissma
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berhias dan tampil seakan sudah menjadi kata yang tidak bisa jauh dari wanita. Namun, sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang solehah. Setuju?
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya Islam adalah agama yang sempurna. Bagaimana tidak, Islam bahkan mengajarkan kepada kita bagaimana cara berhias yang mengikuti syar'i bagi seorang wanita.
Islam pun tidak sepenuhnya melarang seorang wanita untuk berhias. Maka dari itu, Islam mengajarkan kepada muslimah cara berhias yang baik tanpa merugikan, apalagi merendahkan martabah wanita itu sendiri.
Allah SWT bahkan sudah menjelaskan dengan jelas adab berhias dan berpakaian yang tercantum dalam QS. Al-Araf ayat 31 yang artinya:
Dijelaskan pula bahwa mengharamkan berhias dan mengingkari atas Muslim karena beranggapan bahwa dunia untuk kaum kafir, sementara untuk kaum Muslim adalah kesalahan besar. Sudah jelas, kalau anggapan tersebut sangat berseberangan dengan apa yang ditegaskan Allah SWT dalam Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A'raf ayat 32 yang artinya:
Dalam sunah, berhias termasuk sunah para Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Di antara penjelasan sunahnya, diriwayatkan oleh Abu Ayub Al-Anshari, dia berkata, "Rasulullah telah bersabda, "Arba’un min sunanil-mursalina; al-haya-u, watta’athuru, wassiwaku, wannikahu."
Artinya, Empat perkara termasuk sunah para Rasul yakni rasa malu, memakai wangi-wangian, bersiwak, dan menikah," sebagaimana dikuti dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW memberikan beberapa hal yang berkaitan dengan berhias, seperti berhias rambut.
Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, "Barang siapa mempunyai rambut panjang, maka hendaknya dia memuliakan (rambut)-nya."
Lalu, perihal wangi-wangian. Islam pun mengajarkan kepada umat muslim untuk selalu tampil rapi dan wangi. Seperti menggunakan minyak rambut, merapikan jenggot, dan meminyaki alas penutup kepala. Itulah kebiasan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Berhias bukan hanya perihal menggunakan make up saja, tetapi juga penampilan keseluruhan, termasuk cara berpakaian. Muslimah dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang dapat menutupi auratnya. Selayaknya mengenakan jilbab dan menutupi seluruh tubuhnya sebagaimana yang tercantum dalam QS. An-Nur ayat 31 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Karena tujuannya adalah menutup aurat, maka mengenakan pakaian tipis dan ketat tidak dibenarkan, meskipun itu menutupi seluruh tubuh atau auratnya kecuali telapak tangan dan wajah. Sebab, pakaian yang dikenakan tampak transparan dan menonjolkan lekuk tubuhnya.
Kemudian, dalam Islam pun dilarang untuk berlebih-lebihan, termasuk dalam berhias dan berpakaian.
"Makan, minum, berpakaian dan bersedekahlah kalian, namun jangan berlebih-lebihan dan sombong." (HR Nasai)
Memang tidak ada ukuran yang pasti apa maksud dari berlebihan itu. Tetapi, dalam berbusana atau bahkan dalam hal apa pun, yang bertujuan untuk memamerkan, dipuji, dikagumi, atau menarik perhatian orang lain tidak dibolehkan.
Berpakaian menyerupai pakaian wanita, atau sebaliknya pun ddiatur dalam Islam. Pakaian yang menyerupai busana lawan jenisnya, cenderung menimbulkan fitnah.
ADVERTISEMENT
"Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki." (HR Bukhari)
Nah, itulah beberapa adab dan dalil berhias dalam Islam. Semoga kita tetap dalam aturan yang seharusnya diatur dalam Islam, ya Hijabers.