Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Akhirnya, Bisa Kumpul Satu Angkatan
19 Agustus 2018 16:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berada dalam satu lingkungan satu angkatan tidak serta-merta membuat kami selalu akur satu sama lain. Justru karena selama empat tahun selalu bersama ada saja permasalahan yang timbul. Pernah saat bulan Ramadhan 2015 aku malah speak up di grup angkatan. Masalahnya sepele, gara-gara ketua angkatan kami anggap tidak bertanggung jawab terhadap angkatannya. Saat ospek jurusan memang sih, ia yang paling vokal sampai terpilih. Tapi sayangnya, sang ketua angkatan malah memilih aktif di luar. Seperti di tingkat universitas.
ADVERTISEMENT
Kami tidak menyalahkan keputusannya untuk aktif di tingkat universitas. Justru kami sebagai anak yang satu angkatan dan satu jurusan ikut bangga. Namun, jangan sampai aktivitasnya di luar jurusan membuat ia lupa diri. Lebih parah lagi, sampai mengabaikan kewajiban serta tanggung jawabnya di angkatan.
Sampai tiba waktunya Ramadhan 2016, di mana setiap dari kami mulai meninggalkan bangku kuliah karena mengejar kelulusan tepat waktu. Ada yang lulus 3,5 tahun ada juga yang targetnya 4 tahun. Semakin bertambah usiaku semakin bertambah pula kesadaranku untuk saling memaafkan.
Foto: Menyempatkan Foto Bersama | Sofi Solihah
Singkat cerita munculah ide entah dari siapa untuk menggelar acara buka bersama angkatan. Dengan asumsi setiap mahasiswa akan pergi meninggalkan kampus satu persatu. Mulailah kami memberikan konfirmasi kehadiran masing-masing. Aku sempat tarik-ulur saat akan bergabung dengan satu angkatan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui karena satu angkatan mahasiswanya amat banyak jadi tidak semua anak dekat denganku. Tapi tak apalah sesekali saling menyambung silaturahmi sebelum benar-benar lulus.
Aku sendiri ada pertimbangan lain, yakni jarak. Mengejar 21 km Bandung-Jatinangor pulang dan pergi demi buka bersama tentu membuat kondisi finansialku lumayan terkuras. Belum lagi lamanya perjalanan, bau asap kendaraan, pelayanan transportasi publik yang kurang nyaman. Ah tapi kapan lagi buka bersama satu angkatan? Tidak setahun sekali, bahkan baru selama empat tahun menjelang lulus baru mayoritas di angkatan mau mengadakan acara ini.
Foto: Foto Dulu Sebelum Pulang | Sofi Solihah
Meski memang salah satu inisiatornya ketua angkatan yang sempat aku maki-maki. Agak awkward saat kami kembali bertemu untuk silaturahmi. Sampai tiba waktunya hari H, sengaja aku datang sesaat menjelang maghrib. Lagipula, ada les bahasa yang harus aku selesaikan dulu. Jadi, jalan santailah menuju tempat buka bersama.
ADVERTISEMENT
Syukurlah, teman-teman saling bergabung satu sama lain. Tidak lagi berkumpul berdasarkan kubunya masing-masing. Mungkin karena sudah saling menyadari untuk menghilangkan ego dan saatnya menjalin suasana pertemanan lebih kondusif. Jadi, dengan sendirinya kami berkomunikasi dengan suasana lebih cair bila dibandingkan saat bertemu di kampus yang hanya sebatas say hi or hello.
Seperti acara buka bersama pada umumnya, selalu ada yang jadi fotografer dadakan. Eh, tapi fotografer di angkatan kami memang calon fotografer profesional, lho! Karena si teman memang punya hobi berfoto dan kerapkali memenangkan ajang fotografi berbagai tingkat.