Konten dari Pengguna

Alasan Kenapa Pengobatan Islam di Abad Pertengahan Dianggap Penting (Part 2)

Hijab Lifestyle
All about hijab.
20 April 2020 16:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alat medis. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Alat medis. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebelumnya telah dibahas mengenai salah satu ilmuwan penting dalam pengobatan Islam di abad pertengahan, yakni Al-Riza. Kini akan dilanjut lagi mengenai ilmuwan yang sama pentingnya, yaitu Ibnu Sina dan penemuan anatomi dan fisiologi manusia di abad pertengahan.
ADVERTISEMENT
2. Ibnu Sina (Avicenna)
Ibnu Sina atau di kalangan orang Eropa dikenal dengan nama Avicenna. Ia merupakan seorang filsuf, ilmuwan, juga dokter di abad pertengahan.
Selain itu, sama dengan ilmuwan yang dibahas pada artikel sebelumnya, Al-Riza, ia juga dikenal sebagai penulis. Ada sekitar 450 buku dan artikel yang telah dibuatnya.
Sekitar 240 karyanya pun masih ada sampai sekarang dan sekitar 40 di antaranya fokus pada ilmu kedokteran.
Profesinya di bidang kedokteran telah dimulai sejak berumur 17 tahun Di tahun 975 – 997 M, ia berhasil menyembuhkan seorang penguasa Dinasti Samaniah, Nuh bin Mansur, dan itulah yang membuat Ibnu Sina kian popular sebagai dokter. Hingga di usia 18 tahun, ia sudah mendapat predikat sebagai seorang fisikawan.
ADVERTISEMENT
Ibnu Sina tercatat pernah menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya. Dari sana pun ia menyimpulkan bahwa setiap bagian tubuh manusia saling berhubungan. Dari sosok beliau pula yang menjelaskan bahwa kesehatan fisik dan kesehatan jiwa ada kaitan dan saling mendukung.
Avicenna. Foto: biografiasyvidas.com
Kontribusi signifikan yang diberikan oleh ibnu Sina untuk pengobatan abad pertengahan adalah "The Book of Healing" dan "The Canon of Medicine" yang menjadi bacaan penting di beberapa sekolah kedokteran di seluruh dunia.
Tentu hal inilah yang membuat Ibnu Sina mendapati julukan sebagai Bapak Kedokteran Dunia.
Canon of Medicine
Juga disebut "Hukum Kedokteran". Ini adalah salah satu buku paling terkenal dan berpengaruh dalam sejarah kedokteran karya Ibnu Sina.
"The Canon of Medicine" menetapkan standar di Timur Tengah dan Eropa, dan itu memberikan dasar dari bentuk pengobatan tradisional, Unani, di India.
ADVERTISEMENT
Universitas California, Los Angeles, dan Universitas Yale mengajarkan beberapa prinsip "The Canon of Medicine" dalam sejarah kursus kedokteran mereka.
Ibnu Sina juga menggambarkan teori-teori praktis dan ilmiah tentang psikologi dan penyakit mental.
3. Anatomi dan fisiologi manusia
Seorang ilmuwan yang bernama lengkap Al-al-din Abu al-Hassan Ali ibn Abi-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi atau dikenal luas dengan paggilan Ibnu Al-Nafis lahir di Damaskus pada 1213. Beliau adalah seorang Muslim Sunni ortodoks dan penulis di bidang kedokteran, huku, teologi, filsafat, sosiologi, dan astronomi.
Ia pernah mempublikasikan karya pentingnya, yakni β€œThe Commentary on Anatomy” di Cannon Avicenna yang menjelaskan tentang pandangannya pada sirkulasi paru dan jantung,
Sebagai seorang dokter, ia pernah mengatakan bahwa dia tidak suka membedah mayat manusia karena bertentangan dengan ajaran Alquran dan karena belas kasihnya terhadap tubuh manusia. Namun, sebagain sejarawan medis percaya bahwa ia kemungkinan besar melakukan penelitian pada hewan.
ADVERTISEMENT
Sistem kardiovaskular
Dokter atau tabib yang berasal dari Yunani, Galen, yang hidup dari tahun 129-216 SM, pernah mengusulkan bahwa tubuh menciptakan darah di hati, yang beredar di seluruh tubuh, dan otot-otot menggunakannya sebagai bahan bakar. Ia juga berpikir bahwa lubang di septum jantung memungkinkan darah mengalir dari satu sisi jantung ke yang lain.
Tetapi, ini memberikan pandangan berbeda dari Ibnu Al-Nafis yang percaya bahwa teori ini salah. Ia mengatakan bahwa darah harus mengalir dari kanan ke sisi kiri jantung, tetapi tidak ada lubang atau pori-pori di septum, seperti yang dipikirkan Galen.
Dari pengalaman diseksi, ia mencatat bahwa harus ada sistem arteri yang membawa darah.
Dia juga percaya bahwa arteri membawa darah dari bilik kanan jantung ke paru-paru, tempat itu akan bercampur dengan udara, sebelum pindah kembali ke bilik kiri.
ADVERTISEMENT
Mata
Hasan ibnu al-Haitham atau dikenal dengan Alhazen, adalah seorang ilmuwan Muslim dari Irak yang hidup dari tahun 965 - 1040 M. Ia merupaka seorang ilmuwan islam yang ahli dibidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, filsafat dan penulis.
Mata manusia. Foto: Pixabay
Menurut pengobatan Yunani Kuno atau Unani yang merupakan istilah pengobatan alternatif dengan memadukan tradisi pengobatan Yunani-Islam, roh visual di mata mampu memberikan penglihatan.
Ia menjelaskan bahwa mata adalah alat optik dan memberikan deskripsi rinci tentang anatomi mata. Ilmuwan asal Irak ini pula yang pertama kali bisa menjelaskan dengan detail indera penglihatan manusia. Tidak terkecuali proses bagaimana manusia dapat melihat.
Sistem muskuloskeletal: Rahang
Seorang dokter yang juga berasalh dari Irak bernama Abdul al-Latif al-Baghdadi (1162 – 1231 M) merupakan seorang dokter, sejarawan, Egyptologist, dan pengelana.
ADVERTISEMENT
Dokter yang berasalah dari Yunani, Galen percaya rahang bawah terdiri dari dua bagian, tetapi al-Baghdadi, setelah mengamati lebih dari 2.000 orang yang mati kelaparan di Mesir, menyimpulkan bahwa rahang bawah hanya terdiri dari satu tulang.